Senin, 30 November 2009

sisi ketiga koin

Langit, bahagia bisa mendengar apa yang ingin kita dengar tapi lebih membahagiakan lagi jika kita bisa mengatakan apa yang kita rasakan. Aku baru menyadarinya hari ini saat Aku menemukan sisi lain dari koin tanpa harus bercermin, dan membuatku lega karena Aku juga di kenalkan pada sisi koin yang ketiga yang tak pernah di bicarakan orang padahal Dia selalu ada untuk meyanggah ke dua sisi agar terlihat dua sisi. Meski orang yang memperkenalkan ini berdoa semoga hanya dua sisi saja untukku karena itu adalah NORMAL, tapi Aku tak berkeberatan untuk TIDAK MENJADI NORMAL karena itu akan menjadi sketsa wajah sesungguhnya dariku. Kini Aku berdoa untuknya Langit semoga Dia mengakui sisi ketiganya, bakat alam aneh yang Dia miliki dan menjadi tidak normal untuk sketsa wajah sesungguhnya, untuk sketsa wajahnya, mengatakan apa yang dirasakan bukan hanya yang ingin di dengar, mencintai diri sendiri dengan jujur pada hidup.
30.11.09-12.40 Am.

Selasa, 03 November 2009

sebuah kenangan

02.11.2009 – 10.35 ( untuk mengenangnya )

Arus waktu menghanyutkan kita pada sebuah pertemuan dan mempertemukan kita pada sebuah perpisahan. Kupikir itu adalah hal biasa dan memang sudah seharusnya dalam hidup, ternyata tidak karena kini aku mempertanyakan keberadaanmu Sahabat.

Dimana Kamu?

Aku mencarimu…
Karena aku Ingin sekali mendengar cerita tentang cinta yang kini ada di hatimu
Karena aku ingin mengatakan padamu betapa bahagianya aku saat meraih mimpiku
Karena aku ingin sekali berteriak bersamamu untuk menghilangkan rasa jengah akan hidup yang tak lagi tertahan dan kemudian bersama-sama mentertawai nasib yang ada.
Seperti yang biasa kita lakukan bersama

Aku mencarimu tapi aku tak menemukanmu

Dimana Kamu?

Benarkah aku telah kehilanganmu?

Sahabat, Aku merasa sendiri saat ini, tak mampu lagi berlogika dan hatiku melemah. Aku berubah menjadi orang yang berbeda dan sangat ku benci.

Aku membutuhkanmu…
untuk mengingatkan siapa aku,
untuk menunjukan padaku tentang hitam dan putih yang sebenarnya