Senin, 30 Agustus 2010

hanya se...

hanya sebuah kata
hanya sebaris kalimat
hanya secarik cerita
tentang kita yang pernah bersama
kau tau?
banyangan pertemuan adalah sebuah kenangan
tak terelakan.
tapi...
tak ada yang salah dengan semua itu
karena ini hanyalah sebuah perjalalanan dengan beribu cerita
dia yang pergi akan terganti tapi tak akan pernah terlupakan selalu dalam memori.
aku kangen kalian

love for you

Kamis. 17 Mei 2007

Seharusnya kuucap rasa syukur

Menemukan diriku, bersama anak-anak yatim piatu membuatku mengerti kata-kata dari seseorang relawan kapal mavi marmara, dia mengatakan “Tanah Palestina tidak membutuhkan kita, mudah bagi Allah untuk membuat semuanya baik, kita yang butuh Palestina, kita yang butuh dicatatkan sebagai pejuang di jalan Allah, untuk perdamaian”
Aku tak sedang membicarakan mengenai agama ataupun politik, buatku segala bentuk penjajahan tak seharusnya ada. Aku hanya ingin merefleksikannya kata-kata itu terhadap diriku sendiri, memperluas inti dari kalimat itu. Hidupmu bukan untuk siapapun tapi untuk dirimu sendiri, kau adalah inti dari hidupmu, yang lain hayalah tetangga yang memiliki inti hidup sendiri, segala hal yang kau lakukan hanya untuk dirimu. Apakah ini yang dikatakan egois, buatku bukan, ini bukan seperti mendahulukan kepentingan pribadi tapi lebih kepada memenuhi kebutuhanmu untuk memahami hidup, mengapa? untuk apa? dan kemana semua ini berjalan?
Kata-kata itu membuatku mengerti, anak-anak ini tak membutuhkanku untuk bertahan hidup, tapi aku yang membutuhkan mereka untuk bertahan hidup. Aku membutuhkan mereka untuk mengerti dan menghargai hidup yang telah aku miliki. Aku selalu mengeluh bahwa hidup tak sejalan dengan inginku, merasa tidak beruntung karena rasa sakit yang membuatku membenci, marah jika tak sesuai dengan caraku, seribu hal baik tak terlihat ketika ada satu hal buruk yang menggangu hidupku. Segala hal negatif itu pupus ketika kulihat wajah-wajah mereka, aku diperkenalkan kembali dengan rasa syukur, keluargaku memang tak sempurna, sakit teramat sangat dan bahagia yang terkira adalah dari mereka, tapi aku masih memiliki mereka, aku punya rumah untuk pulang, hidupku tak seadanya karena aku bisa menentukan merk pakaian apa yang akan kukenakan, makanan apa yang akan kumakan, liburan kemana akhir minggu ini, memilih barang elektronik yang paling canggih. Tidak seperti hidup mereka yang apa adanya dan memanggil orang lain sebagai ayah dan ibu mereka.

Sudah seharusnya kuucap rasa syukur terlebih dahulu baru mengeluh.

jadi katakan saja

Jangan membentak, aku punya dua kuping untuk mendengarkanmu


Jangan memaki, aku punya hati dan pikiran untuk memahamimu

Jadi katakan saja dengan kata yang kau punya untuk menggambarkan apa yang kau rasa tanpa amarah

Batasan Marah

Ini sebuah kebiasaan buruk, aku mengabaikannya begitu saja dan menghapusnya dengan mimpi indah. Tapi ini seperti mercon kecil yang dikumpulan jadi satu, kupikir aku sudah melupakannya tapi ternyata itu tersimpan rapi di alam bawah sadar dengan baik, hanya menunggu waktu untuk muncul kembali, satu pemicu saja akan membuat mercon-mercon kecil itu meledak secara bersamaan seperti bom dan membakar segala sesuatu di dekatnya. seperti kemarin dan sekarang aku lagi belajar membuat batasan marah, kapan harus kukatakan kapan harus kulupakan, semoga bisa lebih baik.

Minggu Sibuk

Minggu yang sibuk, maaf blog tak bisa menyapamu. Workshop membuatku harus bertahan lebih lama di kantor, sebagian acara buka bersama harus ku balas dengan kata maaf, rapat satgas untuk hari raya, menolak acara ke kesambon, membantalkan acara dengan temen-teman kuliah dan anak-anak stren kali serta perjalan dinas ke jakarta. sepertinya minggu ini juga akan lebih banyak acara lagi baru duduk saja sudah ada udangan untuk hari selasa dan rabu jadi mungkin minggu ini juga akan lebih sering tidak menyapamu, maaf yah.


Rabu, 25 Agustus 2010

Gila, Kesempatan, Jodoh

GILA
“Gila ritual perjodohan ini bener-benar menggelikan, seperti men-skip rahasia alam tentang jodoh, kenapa kita tak menunggu saja alam memberikan tandanya tentang someone special in your life, menunggu yang terbaik untuk menikmati jantung yang berdebar saat merasakan reaksi kimia alami mengembang di hati kita”

KESEMPATAN
"Itu bukan gila, itu namanya memberikan kesempatan, kesempatan untuk saling mengenal"

BUKAN KESEMPATAN TAPI GILA
"Ini bukan kesempatan ini melebihi batas, kalian ingin mengatur dengan siapa aku bersama?"

INI KESEMPATAN TIDAK MENGATUR DAN BUKAN GILA
"Ini bukan mengatur dengan siapa kamu bersama, hanya memberikan kesempatan kalian mengenal dan ini bukan gila, kamu masih punya pilihan untuk melanjutkan atau tidak melanjutkan perjodohan ini. apa yang salah? kamu bisa melihatnya sebagai cara lain dalam menemukan pasangan hidup, ingat banyak jalan menuju roma. kalau cocok biasa kamu lanjutkan kalau tidak minimal temanmu bisa bertambah"

INI GILA INI MENGATUR BUKAN TENTANG KESEMPATAN INI PERJODOHAN BUKAN TRAVELING
"Roma? ini bukan traveling dimana kamu bisa singgah di satu tempat kemudian pindah ketempat lain. aku gak takut dengan ini, bukan juga tentang rasa malu karena perjodohan selalu dikaitkan dengan ketidakmampuan mencari pasangan hidup. tapi ini benar-benar diluar batas, ini mengatur hati.


Okey... okey STOP gimana kalo kita ambil jalan tengahnya hati dan pikiran, anggap ini sebagai opsi lain dari opsi-opsi yang sudah ada, bukan harga mati, masih bisa ditawar, okey...

Sarjana pasti lebih baik, nah loh... Part 2

Sedikit Capture comment status FB tentang kejadian kemarin sore yang bikin aku jengkel. semuanya menyuruh ku sabar kenapa gak ada yang nyuruh ku berantem yah? apa karena ini bulan puasa? ^-^

kalau di inget-inget lagi agak lucu juga, aku gak marah hanya jengkel buktinya aku tetap acuh sama dia dan memperkenalkan diri mencari tau memang apa bedanya sarjana dan bukan sarjana? ada perasaan kasihan saat itu dan pertanyaan berapa banyak yah musuh orang ini karena kata-katanya? :P

aku hanya tau, ketika kamu bisa respect sama orang lain berarti kamu respect sama diri kamu sendiri itu yang artinya dia gak bisa respect sama dirinya sendiri buktinya dia gak respect sama orang lain. dan untuk mendapatkan respect kamu harus memberikan respect terlebih dahulu. kenyataannya kita memang dilahirkan berbeda tapi jangan itu dijadikan pemisah, tapi pelengkap hidup. gak ada orang yang bisa hidup sendiri. aku respect terhadap dia. karena aku ingin hidup lebih baik, dengan berpikir lebih baik, mungkin karena ini yang bikin aku tetap acuh sama dia.


Perkenalkan, fie, lulusan D3 - Marketing Unair. Dan aku bangga dengan gelar Ahli Madya Ku. *-*

Selasa, 24 Agustus 2010

Sarjana pasti lebih baik, nah loh...

ah... benci... ketemu manusia yang masih mendeskriminasikan manusia lainnya karena pendidikan. dengan entengnya bicara "oh... kalo Sarjana pasti lebih baik, karena pendidikannya lebih lama". rasanya mau uch...

Sauh pada masa lalu

Bukankah kita telah mengangkat sauh yang tertambat pada masa lalu dan memaafkan segala sesuatunya. lalu untuk apa kau ungkit lagi? membuatku ku merasa kita tak pernah benar-benar beranjak dari kisah itu. kau dan aku mengerti memaafkan tanpa melupakan adalah kesiaan. kau benar ketika kau bilang untuk membangun masa depan kita harus belajar pada masa lalu, tapi bukan seperti ini, mengungkitnya dan mengatakan lagi siapa yang bersalah atas semua ini.

Kasihan atau Peduli

tak sampai selangkah jarak beda antara kasihan dan peduli
salah satu diantaranya menyedihkan diantara yang lainnya, bagiku

Jumat, 20 Agustus 2010

iseng foto-foto karena pusing

lagi iseng foto-foto karena pusing dengan setumpuk laporan yang wajib diselesaikan. inilah meja kerja ku, simple dan paperless loh karena emang sedikit sekali hal yang harus dicetak kebanyakan laporan dalam bentuk Soft File dikirim lewat email. kerjaan baru yang menyenangkan, Keuangan, karena sebelumnya di bagian Promosi dan Sales. Membuat laporan sales setiap bulan lengkap dengan grafik dan monitoring pergerakan stock serta anggaran adalah hal wajib.  Biasanya yang bikin otak kram adalah kalau laporan system tidak sesuai dengan pencatatan manual maka harus dicek hari per hari, produk per produk, dan wilayah pemasaran yang meliputi Jatim - Bali - Nusa Tenggara nah loh... gak usah dibayangkan... cukup berdoa saja bahwa tiap bulan gak ada yang selisih walaupun sampai hari ini doanya belum terkabul   T.T   (hehehe...mengenaskan)  seperti sekarang ini harus koreksi kerjaan tahun buku 2009. setelah di cek banyak banget selisihnya, capture ini cuma seperkiannya dari satu plant saja sedangkan plantnya ada.. em.. hahaha gak usah dikalikan deh tambah bikin pusing.
di meja kerja ini juga bayak tulisan-tulisan di buat untuk blog ini. contohnya hujan biru kemarin dan tulisan ini, salah satu cara biar otak ku fresh kembali selain ngejail'in temen-temen kerja yang lain. ^-^

Kamis, 19 Agustus 2010

Membatasi Keyakinan

Seorang sahabat menggugat hidup “kenapa sih, Tuhan selalu mengambil orang-orang yang kusayangi dan hal-hal yang kucintai? Apakah Dia tidak tahu, aku telah belajar menghargai apa yang aku miliki, menjaganya, harus berapa kali lagi aku harus kehilangan agar Dia yakin aku telah belajar. Aku gak sanggup menjalani rasa sakit ini lagi. Kenapa dia tidak membiarkan aku mati saja, meski mungkin aku tidak bahagia ketika mati setidaknya aku tak perlu merasa sakit lagi akan kehilangan” kau bertanya dalam keputusasaan dan kemarahan.

Aku menjawabnya dengan menyadur kata-kata orang bijak yang sering terdengar untuk membuatmu lebih tenang “Karena kamu istimewa dimata Tuhan. Dia melihatmu mampu menjalani semuanya”

Kau tertawa kecil, tawa yang miris kudengar “aku tak butuh dilihat istimewa, kenapa Dia tidak melihat orang lain saja yang mampu menjalaninya, mengapa harus aku? Mengapa harus berkali-kali kehilangan?” suaramu melirih

“entahlah, yang aku tahu tak ada yang melebihi batas kemampuan kita, tentang mengapa kamu dan mengapa harus berulang kali, aku tidak punya jawabannya”

Percakapan lama yang masih menyisakan pertanyaan dihatiku hingga kemarin dalam ketidaksengajaan menonton sekilas Para Pencari Tuhan ketika bang Jek berkata “cobaan itu ada untuk melihat seberapa yakin kamu dengan dirimu mengenai Tuhanmu?”, aku menemukan jawabannya, jawaban yang paling sederhana yang bisa kupahami.

Mengapa aku?
Kau tau kan kau adalah mahkluk ciptaan Tuhan, siapa yang paling memahami dirimu jika bukan Tuhanmu, Dia tahu detail kelemahanmu dan sangat tau seberapa besar kekuatanmu, yang tak akan mampu kau reka karena Dia yang menciptakanmu. Jadi tak perlu ragu, tak ada masalah yang melebihi batas kemampuan kita.

Mengapa aku diberi cobaan?
Untuk melihat sekuat apa keyakinanmu, untuk menghilangkan segala keraguanmu akan keberadaan Tuhanmu, untuk membuatmu mengerti Dia selalu memberi yang terbaik untuk kita.

Lalu mengapa harus berulang kali?
Aku tak punya penjelasan untuk ini, tapi aku punya pertanyaan, mengapa kau memberi batas waktu untuk keyakinan akan Tuhanmu? Ketika kau menghitung rasa sakit bukankah itu artinya kau membatasi keyakinanmu?

Hujan Biru

Sisi kanak-kanakku kini merindukan keceriaan hujan setelah sekian lama dia bergeming. Di tanganku yang penuh dengan tinta diletakannya crayon warna-warni

“untuk apa sayang? aku sudah lupa bagaimana menggambar, menyusun komposisi warna yang apik, membuat bentuk yang simetris”

Kau tak acuh dengan pertanyaan dan peryataanku.

“apa yah warna hujan yang bagus?” tanyamu

“hujan itu tidak berwarna, dia transparan, sama seperti a…” belum selesai penjelasanku kau telah memekik kegirangan menemukan warnamu

“aku mau warna biru, biar warnanya seperti laut, jadi kalau banjir asik, pasti nanti banyak ikannya, kan seperti laut” kau melihatku dengan mata bulat yang berbinar.

Aku terdiam.

Kemarilah sayang, mendekatlah, biar kupeluk dirimu lebih erat lebih dekat hingga tak ada ruang antara kita, agar segala sesuatunya terlihat indah, seperti melihat bumi sebagai tempat terindah untuk berkelana, sepertimu, seperti aku ketika kanak-kanak dulu.

Rabu, 18 Agustus 2010

Bosan, remote.

Memainkan remote kontrol TV, memindahkan satu channel ke channel lainnya, bosan akut. Banyak yang ingin ditulis tapi tak kunjung menemukan kata pertama untuk memecah cerita jadi tak acuh dengan lattop yang terus menyala.
Ini hanya beberapa detik tapi cukup untuk membuatku berhenti memainkan remote kontrol ada sesuatu yang menarik perhatianku saat menekan angka 2 untuk ANTV, seseorang sedang berteriak menantang seseorang. Aku penasaran dengan apa yang terjadi, ternyata melihat orang yang akan berkelahi mampu mengusir rasa bosanku pantas saja semua channel tayangannya tak jauh-jauh dari konflik dan intrik, meski hidup sudah penuh dengan masalah ternyata melihat orang bermasalah bisa jadi hiburan tersendiri ckckck… benar-benar tak sehat.

Senin, 16 Agustus 2010

Selamat datang teman lama, Politik.

Kita duduk berdampingan lagi, menikmati kopi yang sama seperti dulu. Kupikir aku tak akan berjumpa denganmu lagi tapi ternyata aku salah. Kau menyapaku dengan sebuah kesadaran “selama kamu berada di lingkungan yang menjanjikan kesejahteraan dan kedudukan, aku akan selalu ada di situ”. Sesungguhnya miris saat ku tau kau menyapa dengan cara khasmu (yang harusnya aku tidak perlu heran) yaitu melalui seorang teman yang men-cc-kan email candaku mengenai pekerjaan ke atasan kami. Aku terkejut tak pernah menyangka sebelumnya. Tapi ini menjadi sebuah peringatan padaku, bahwa dia menyimpan senjata di balik keramahannya, bahwa kami ada dalam pusaran POLITIK KANTOR.
Aku tak berpandangan buruk terhadap politik karena politik itu adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan. Bukan berarti aku tergila-gila dengan kekuasaan malah sebaliknya aku sangat tidak menyukainya apalagi harus berebut uch… bukan caraku (mungkin karena aku produk gotong royong(ayah ibu), bukan kapitalis(investasi) hehehe… ), tapi ini menjadi menarik terlebih saat kamu melihat orang-orang yang saling tidak menyukai duduk bersama dan mencoba beramah tamah hanya karena tujuan yang “terkatakan” sama. Yang “terkatakan” sama, pertanyaannya adalah memang ada yang tidak terkatakan?. Banyak yang tak terkatakan tapi tonggak untuk memunculkan tujuan yang tak terkatakan itu adalah yang terkatakan sama. Skema tujuan harus di rancang sempurna, satu tindakan akan mempengaruhi tindakan lain, kisah dibuat setelah ending dicanangkan. Siapa yang harus berperan dan tidak harus di tentukan, pemain cadangan harus disiapkan, skenario terburuk hanya untuk orang lain, tanpa jejak tanpa bekas harus mampu menghilang adalah semboyan yang harus dikibarkan.
Mengherankan bagaimana aku sangat mengenalmu, tapi seperti aku, kau selalu tau aku selalu dengan caraku, bukan dengan caramu POLITIK.

Kamis, 12 Agustus 2010

Puisi Cahaya Bulan - Soe Hok Gie

Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Apakah kau masih selembut dahulu
Memintaku minum susu dan tidur yang lelap
Sambil membenarkan letak leher kemejaku


Kabut tipis pun turun pelan pelan di Lembah Kasih
Lembah Mandalawangi
Kau dan aku tegak berdiri
Melihat hutan-hutan yang menjadi suram
Meresapi belaian angin yang menjadi dingin

Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
Ketika kudekap
Kau dekaplah lebih mesra
Lebih dekat

Apakah kau masih akan berkata
Kudengar detak jantungmu
Kita begitu berbeda dalam semua
Kecuali dalam cinta

Cahaya bulan menusukku
Dengan ribuan pertanyaan
Yang takkan pernah kutahu dimana jawaban itu
Bagaikan letusan berapi
Membangunkanku dari mimpi
Sudah waktunya berdiri
Mencari jawaban kegelisahan hati

Selasa, 10 Agustus 2010

all the peace and joy in your mind

Everything about you pains my envying
Your soul can't hate anything
Everything about you is so easy to love
They're watching you from above
Give me all the peace and joy in your mind
I want the peace and joy in your mind
Give me the peace and joy in your mind
Everything about you resonates happiness
Now I won't settle for less
 
copy catatan si Black

Senin, 09 Agustus 2010

Untuk lebih baik

Langit, lama tidak menyapamu ternyata bumi dengan segala warnanya benar-benar menarik untuk dijelajah membuatku sangat lelah dan tertatih – tatih melangkah tapi anehnya saat bersamaan membuatku bahagia karena menemukan satu persatu jawaban dari pertanyaan – pertanyaanku.
Kau tau langit, kemarin aku menjadi sangat jengah dengan kata, ketika membaca kembali apa yang pernah ku tulis aku menyadari bahwa aku adalah manusia yang tak meyakini pemikirannya. Tak ingin lagi menulis, tak ingin lagi berteori, untuk apa semua ini jika hanya kupertanyakan kembali tentang kebenarannya, semua menjadi omong kosong.
Tapi kini aku mengerti tak ada yang salah dengan mempertanyakan kembali keyakinan/pemikiran bukankah aku menginginkan hidup yang lebih baik inilah salah satu jalannya. Tak pernah ada kata salah untuk masa lalu, pemikiranku benar pada saat itu karena itulah yang aku hadapi setelah berjalannya waktu dengan banyak hal yang terjadi wajar jika pemikiran itu berubah bukan plin-plan tapi ini adalah perjalanan untuk lebih baik.

Hal Baik

Hal baik selalu berasal dari Allah kan langit. Dia menghapus jengah itu dan memberikan ketetapan hati padaku. Dia memberikannya melalui sebuah film, obrolan ringan dengan sahabat dan melalui seseorang yang memberiku semangat untuk terus menulis yang mengenalku dari tulisanku dan kukenal dari goresan tangannya. Terima kasih Allah.

Jawaban Sederhana Tentang Hati

Kemarin aku bertanya tentang Hati. Mengapa Engkau tak mengubah hati yang seorang ayah untuk tetap bertanggung jawab terhadap keluarganya bukan meninggalkan keluarganya begitu saja, mengubah hati seorang ibu untuk tidak membuang anaknya apalagi membunuhnya, mengubah hati seseorang yang meyakini bahwa hidup adalah neraka hingga ia membunuh dirinya sendiri. Tiada yang sulit tapi kenapa Allah, Engkau tak memilih untuk mengubahnya?
Aku menemukan satu kata sebagai jawaban paling sederhana untuk saat ini yaitu PEDULI. Agar kamu PEDULI fie karena dari peduli maka ada Kasih dan Sayang yang berujung pada keinginan berbagi hal baik untuk meringankan segala beban hati. Saling membantu, saling mengingatkan akan merekatkan hati dan menghapus perbedaan yang akan membuat hidup lebih baik dan bermakna jika segala sesuatunya Allah yang mengubah menjadi baik, kamu bisa membayangkan apa yang akan terjadi.

The Bitter sea

Ada sebuah kepercayaan di Cina saat perperangan dengan Jepang terjadi. Dari sebuah kisah perjalanan George Hogg yang membawa anak-anak korban perang untuk berjalan 1000 kilometer ke Shadan.
 
Kepercayaan itu adalah bahwa hidup serupa lautan pahit (bitter Sea), setiap manusia di dalamnya berusaha untuk mempertahankan kepala tetap di atas, tak melihat adanya masa depan karena merasa tak pantas untuk mendapatkannya yang ada hanya kepahitan.
Hanya tidak melihat bukan berarti tidak ada dan mengapa harus merasa tak pantas?. Itulah yang diyakini George Hogg. Perjalanan impian ditempuh, melewati gunung salju, gurun pasir dalam panas dan dingin lebih dari 3 bulan berjalan untuk mendapatkan hidup yang lebih baik, untuk sebuah masa depan. Meyakini orang – orang disekelilingnya bahwa masa depan patut diperjuangkan. Diakhir kisah dia menemukan masa depan itu, kehidupan yang lebih baik.
 
George Hogg telah menunjukan padaku hanya orang – orang yang memiliki keyakinan yang kuat yang mampu meraih impiannya, yang mampu melewati keterbatasannya.

Kamis, 05 Agustus 2010

Bercabang

Pikiranku bercabang. Hal yang kuyakini kini kupertanyakan. Filosofi hidup yang didengungkan kini bagai nada yang tak menemukan iramanya.

Pilihan

Kita terlahir sebagai pemilih tapi ternyata ada hal yang tidak bisa kita pilih.

bertanya?

Hamba hanya ingin bertanya dengan segala ke fakiran hamba,

Tiada yang sulit bagi Mu Allah untuk merubah hati.
Merubah hati seorang ayah untuk bertanggung jawab terhadap keluarganya, merubah hati seorang ibu untuk tidak membuang anaknya, merubah hati seseorang yang meyakini bahwa hidup adalah neraka hingga ia bunuh diri. Tiada yang sulit tapi kenapa Allah, Engkau tak memilih untuk merubahnya?
Manusia-manusia itu mengatakan ini bagian dari nasib atau takdir atau kesialan tapi aku mengatakan bukan itu karena Engkau mengijinkan kami memilih. Lalu mengapa?
Maafkan Hamba yang tak mampu melihat Kebesaran Kasih Sayangmu.

si fakir yang coba menjawab

Aku hanya si fakir yang tidak tahu banyak tentang hidup apalagi tentang Hati dan Tuhan.


Tuhan

sms 0319200XXXX : ingin bersamamu.
sms 0856310XXXX : hahahaha….
sms 0319200XXXX : kok ketawa
sms 0856310XXXX : sayangnya, aku ingin bersama Tuhan
sms 0319200XXXX : mati dunk
sms 0856310XXXX : sempit sekali pemikiranmu
sms 0319200XXXX : cuma orang dengan pemikiran sempit yang ngejudge orang lain pikiran sempit
sms 0856310XXXX : aku tidak berprasangka toh kenyataannya memang seperti itu, mengkaitkan kematian sebagai satu-satunya jalan bersama dengan Tuhan
sms 0319200XXXX : kan emang kematian di kaitkan dengan takdir Tuhan, berarti gak sempit :) …. Rindu diskusi denganmu
sms 0856310XXXX : kalau itu memang pemikiranmu. Aku punya satu pertanyaan. Bagaimana dengan  kehidupan? Dan apa itu takdir jika hidup adalah pilihan bahkan kematian aja bisa kamu pilih dengan menyayat nadi atau yang lainnya?
sms 0319200XXXX : hidup adalah untuk menyiksa kita, jika Tuhan itu benar kenapa kita gak langsung ajah masuk surga

tak ada lagi kata. Karena kau telah memilih untuk percaya Tuhan seperti gambaranmu.


Hati

sms  0857320XXXX : bagaimana caranya membimbing hati?
sms  0856310XXXX : untuk apa di bombing, bukankah ia yang menunjukan jalan pada kita? Hati itu pemberian Allah. Yang kita lakukan hanya menjaga dan merusaknya.
sms  0857320XXXX : cara merawat dan menjaganya?
sms  0856310XXXX : dengan mengijinkan dirimu untuk salah dan mencoba untuk terus memperbaikinya.
sms 0857320XXXX : meski terkadang kesalahan itu begitu besar. Walau kita sudah berusaha memperbaikinya, namun orang lain belum tentu menerima.
sms 0856310XXXX : Hidupmu bukan Karena orang lain, tapi karena Allah. Dia tak pernah berprasangka jelek dengan hambanya. Jadikan segala sesuatunya untuk Nya.
 
Tak ada lagi kata. Karena mungkin terlalu lelah dengan persoalan hati ini.

Selasa, 03 Agustus 2010

lelah, Hati dan Tuhan

aku lelah dengan pertanyaan tentang Hati dan Tuhan

Minggu, 01 Agustus 2010

Memilih yang terbaik untuk hidup

11.19.09-04.23 pm (catatan usang)

Seharusnya kita memilih yang terbaik untuk diri kita sendiri, perjalanan hidup seorang sahabat mengajarkan itu padaku saat aku kehilangan-nya untuk selama-lamanya.

Sahabat, aku menyesal seharusnya kita berbagi tentang hal ini, ‘bukanlah hal yang besar jika tidak ada orang yang mencintaimu, tapi adalah sebuah masalah besar jika kamu tak mencintai dirimu sendiri’

ya aku menyadari betapa lemahnya kita menghadapi cinta terlebih saat orang-orang yang kita sayangi larut dalam hidupnya sendiri dan kita menjadi orang yang kesekian dalam daftar prioritas mereka, meski kita yakin mereka akan selalu ada untuk kita jika kita meminta dan meski kita yakin mereka akan selalu menyayangi kita itu tidaklah cukup. Aku sangat mengerti, kita membutuhkan seseorang untuk selalu ada setiap saat, yang menjadikan kita prioritas utama mereka bukan orang kesekian mereka, yang selalu bertanya hari-hari kita dan menjadikan kita bagian dari nafas mereka, bukan hanya menghubungi saat rindu atau ingin mengulang saat-saat dulu ketika menghabiskan waktu bersama.

Aku mengerti, ketika Dia ada meski membawa banyak luka daripada bahagia, kita akan bertahan, karena ketakutan akan kesendirian dan hanya Dia yang peduli atau karena cinta yang tak berbatas logika hingga perjalanan menyakitkan itu pun Kau tempuh yang pada akhirnya membuatku kehilanganmu untuk selamanya.

Aku tak menyalahkanmu karena hidup adalah pilihan tapi aku belajar darimu, aku ingin memilih hal terbaik dan aku tak akan menggantungkan hidupku pada sesuatu atau seseorang karena Aku adalah Inti dari Hidupku Sendiri.

Aku ingin menjadi orang tua bagi diriku sendiri

Aku ingin menjadi orang tua bagi diriku sendiri karena orang tua adalah orang yang mengusahakan segala yang terbaik buat anaknya, mencintai tanpa kita meminta tapi saat bersamaan mampu memperingatkan ketika kita salah dan tak segan memarahi kita saat kita terus melakukan kesalahan. Aku ingin menjadi orang tua bagi diriku sendiri mengusahakan yang terbaik buat hidupku dan memarahi diriku sendiri saat aku melakukan kesalahan, memilih hal-hal terbaik untuk diriku dan tak mengijinkan apapun menyakitiku.

Menjadi orang tua bagi diriku sendiri.