Tampilkan postingan dengan label life. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label life. Tampilkan semua postingan

Jumat, 05 April 2013

Rasa Terbagi

Aku menyadari dalam satu titik rasa itu bisa terbagi, satu mungkin lebih besar dari yang lainnya tapi tidak meniadakannya.

Dan

Aku menyadari hati dalam satu titik akan sangat kelelahan dengan semua rasa yang terbagi itu.

Lalu

Rasa terbagi, bukan hanya asam atau manis, pahit atau kecut tapi rasa terbagi kepadamu. Padamu yang bersedia mendengarkan dan berjanji akan selalu mendengarkan. Padamu yang memberikan tempat khusus dihatimu untuk segala rasa yang ku bagi. Padamu yang bersedia menyingkirkan lelahmu untuk sementara waktu akan lelahku.

Bukanlah kata terimakasih yang tepat untuk semua yang kau lakukan padaku tapi meski belum sehebat dirimu untuk menerima semua rasa yang terbagi, aku akan belajar untuk menerima rasa yang terbagi darimu, melakukan yang terbaik dari yang aku bisa.

with love
fie

Jumat, 25 Maret 2011

Earth Hour 2011

Kantor mem-broadcast hal ini melalui email
http://www.earthhour.wwf.or.id/ 

Jujur aku hanya pernah dengar mengenai hal ini belum pernah ikut melakukannya tapi ku pikir tahun ini aku akan ikut ambil bagian, bukan karena siapapun tapi karena aku tau aku membutuhkan bumi lebih dari bumi membutuhkanku. ^-^

Kamis, 22 Juli 2010

Karma

Karma
Banyak orang yang menggambarkannya sebagai bola liar dari kesalahan yang akan menghantam siapa saja yang berhubungan darah kental. Aku menggugatnya.

Sang Buddha berkata : " Sesuai dengan benih yang ditanam, itulah buah yang akan Anda peroleh. Pelaku kebaikan akan mengumpulkan kebaikan. Pelaku keburukan, memperoleh keburukan. Jika Anda menanamkan benih yang baik, maka Anda menikmati buah yang baik." (Samyutta Nikaya I, 227).

Aku mengamini kata-katanya bukan kepercayaannya. Aku mengamini bahwa siapa yang menabur dialah yang akan menuai, apakah itu hal baik atau hal buruk tetap namanya karma.

Penggambaran yang ku gugat adalah ketika Karma dikaitkan dengan kesalahan yang akan berbalik menjadi pembalasan, pembalasan yang sama dengan kesalahan yang kita buat jika bukan berbalik kepada kita langsung akan berbalik pada orang-orang yang kita sayangi seperti pewarisan dosa. Aku tak bisa membayangkannya bagaimana itu bisa berlaku terlebih jika pembalasan itu bukan dilakukan oleh orang yang kita sakiti tapi oleh orang lain. sedangkan nanti jika kita mati, kita sendirilah yang akan mempertanggungjawabkan kesalahan yang kita buat. bisakah kita bilang pada Tuhan “aku lakukan itu untuk membalas kejahatannya (dia / ibunya / ayahnya / kakaknya / adiknya / istrinya / suaminya / keluarganya), itu karmanya” padahal bukan dia yang berbuat salah padahal bukan kita yang disakitinya. Bisakah Tuhan menerima alasan itu?

Lalu bagaimana jika anaknya dibunuh karena ayahnya yang seorang pembunuh, bukankah itu karma? buatku itu namanya kejahatan. Coba bayangkan jika kau mengamininya sebagai karma maka kau mengamini bahwa pembunuhan itu pantas dilakukan sebagai pembalasan, betapa mengerikannya hal itu.

Kitalah yang akan mempertanggunjawabkan apa yang kita lakukan. Semua akan berbalik pada kita. Jika bukan dengan hal yang sama pasti dengan hal yang berbeda, jika bukan saat ini mungkin di akhir kemudian dan ini bukan hanya tentang keburukan tapi juga kebaikan.

Senin, 19 Juli 2010

A atau B mungkin tidak keduanya

Mereka mengatakan seolah mereka tidak berpihak.
“kami tidak memilih A dan kami tidak memilih B, intinya kami tidak akan memilih”
Aku tertawa mendengar kata-kata mereka. Bukankah tidak memilih antara A dan B juga merupakan sebuah pilihan. Memilih untuk tidak memilih. Memang tidak berpihak pada A dan B tapi berpihak pada diri sendirikan (mereka).

Minggu, 18 Juli 2010

Cincin waktu

Apakah kita harus kehilangan untuk mengerti arti nilai?
Jika kita tak mengijinkan diri dalam penyesalan
Maka biarkalah waktu membentuk cincinnya
Mempertemukan kita kembali pada titik memahami mengapa ini terjadi

Jumat, 16 Juli 2010

keinginan dan kebutuhan

hidup tidak hanya berjalan pada rel keinginan tapi juga kebutuhan.
Kita selalu berpikir bahwa apa yang kita inginkan adalah apa yang kita butuhkan. Sesungguhnya dua hal itu berbeda. Tidak semua keinginan adalah yang kita butuhkan dan tidak semua kebutuhan adalah apa yang kita inginkan.

Banyak dari kita menangis berhari-hari bahkan rela menyayat nadi demi keinginan yang tak terpenuhi. Bertanya pada Tuhan mengapa sulit buat Dia memberikan sedikit saja kebahagian pada kita dengan mengabulkan apa yang kita inginkan, apakah aku tak pantas jadi hambaNya?, apakah aku tak pantas untuk mendapatkan sedikit saja kebahagian? Dan banyak pertanyaan MENUDUH lainnya. Tapi apakah kita pernah memikirkan apa yang di beri Tuhan yang tak pernah kita minta tapi sesungguhnya kita butuhkan?
Mata yang mampu membedakan warna, telinga yang mampu mendengarkan nada, tangan yang mampu memeluk, kaki yang mengantarkan pada sudut dunia yang berbeda, jantung yang berdetak, ayah, ibu, kakak, adik, sahabat, hujan, matahari, malam, oksigen, air, makanan, rumah untuk berlindung, bisa tertawa dan menangis, mampu berpikir dengan baik dan banyak hal lainnya.

Bayangkan jika Dia memberikan yang kamu inginkan saja bisa jadi kamu memiliki kekasih hati tapi tak mampu melihatnya tak mampu memeluknya.

Selasa, 29 Juni 2010

Inilah perhelatan besar manusia,

Inilah perhelatan besar manusia,
Perperangan, pembunuhan, penganiyayaan, penghianatan, penjarahan, perampasan, pemerkosaan, penipuan, pembodohan, penjajahan yang mengatas namakan cinta, pembelaan diri, agama, warna kulit, keyakinan, kebebasan sebagai pembenaran.

Aku menangis…
Aku menangis bukan karena darah yang mengalir, bukan karena nyawa-nyawa yang melayang, bukan karena tubuh-tubuh yang tergeletak tak berdaya, bukan karena luka-luka di hati tapi karena diamku saat itu semua terjadi.

Kamis, 24 Juni 2010

Ketika

ketika ragaku tak dapat lagi merangkulmu, ketika senyumku hanya tinggal kenangan, ketika itu pula kau tau bahwa aku hanya sepenggal kisah yang pernah di titipkan Tuhan kepadamu. mensyukurinya atau menyesalinya itu pilihanmu tapi jika kau tanyakan padaku tentang waktu dan kisah yang terukir diantara kita dengan lugas kukatakan padamu aku mensyukurinya meski kisah itu membuatku menangis.

Bahagia..

Mereka mencarinya hingga ujung dunia, dunia yang tak pernah mampu kureka.
Mereka minimbangnya dengan kata iya dan tidak, pertimbangan yang tak pernah mampu kupahami.
Mereka memperumitnya dengan banyak syarat bukankah hal ini seharusnya sederhana?
Mereka mengkhususkannya dalam bentuk satu bukankah hal ini dalam banyak bentuk?
Dan parahnya Mereka percaya manusia-manusia itu, benda-benda itu, jabatan-jabatan itu yang mampu membuat mereka tersenyum setiap detik. Seharusnya mereka menyadari hidup tak akan pernah berhenti membuat mereka berkeinginan kemudian menguapkannya sesaat setelah mereka mendapatkannya, tak berbekas.

Tidakah mereka tahu ketika hati terlapangkan dengan ucap syukur, ketika pikiran menjadi tenang dengan keikhlasan adalah apa yang mereka cari sesungguhnya.

Rabu, 16 Juni 2010

Stop Kekerasan Terhadap Anak-Anak

Akhir2 ini bayak terjadi kekerasan terhadap anak-2, foto di bawah ini adalah sindiran, coba cermati kata2 di bawah fotonya…
Jika di perbesar kata-katanya seperti ini : “ Andai Dia Anak Anda, Masih Nekat Menamparnya”

aku pikir tak akan pernah ada. kita akan lebih semena-mena sama mereka yang lemah secara fisik, mental, maupun otak.

STOP KEKERASAN TERHADAP ANAK-ANAK
 
lihatlah kepolosan mereka yang tidak mengerti tentang perang dan segala kepentingan politik
  Ingatlah mereka yang memberi warna di dunia...
 
  senyum mereka, tawa mereka, kepolosan mereka, semangat mereka.