Tampilkan postingan dengan label langit ku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label langit ku. Tampilkan semua postingan

Jumat, 05 April 2013

Rasa Terbagi

Aku menyadari dalam satu titik rasa itu bisa terbagi, satu mungkin lebih besar dari yang lainnya tapi tidak meniadakannya.

Dan

Aku menyadari hati dalam satu titik akan sangat kelelahan dengan semua rasa yang terbagi itu.

Lalu

Rasa terbagi, bukan hanya asam atau manis, pahit atau kecut tapi rasa terbagi kepadamu. Padamu yang bersedia mendengarkan dan berjanji akan selalu mendengarkan. Padamu yang memberikan tempat khusus dihatimu untuk segala rasa yang ku bagi. Padamu yang bersedia menyingkirkan lelahmu untuk sementara waktu akan lelahku.

Bukanlah kata terimakasih yang tepat untuk semua yang kau lakukan padaku tapi meski belum sehebat dirimu untuk menerima semua rasa yang terbagi, aku akan belajar untuk menerima rasa yang terbagi darimu, melakukan yang terbaik dari yang aku bisa.

with love
fie

Senin, 09 Agustus 2010

Untuk lebih baik

Langit, lama tidak menyapamu ternyata bumi dengan segala warnanya benar-benar menarik untuk dijelajah membuatku sangat lelah dan tertatih – tatih melangkah tapi anehnya saat bersamaan membuatku bahagia karena menemukan satu persatu jawaban dari pertanyaan – pertanyaanku.
Kau tau langit, kemarin aku menjadi sangat jengah dengan kata, ketika membaca kembali apa yang pernah ku tulis aku menyadari bahwa aku adalah manusia yang tak meyakini pemikirannya. Tak ingin lagi menulis, tak ingin lagi berteori, untuk apa semua ini jika hanya kupertanyakan kembali tentang kebenarannya, semua menjadi omong kosong.
Tapi kini aku mengerti tak ada yang salah dengan mempertanyakan kembali keyakinan/pemikiran bukankah aku menginginkan hidup yang lebih baik inilah salah satu jalannya. Tak pernah ada kata salah untuk masa lalu, pemikiranku benar pada saat itu karena itulah yang aku hadapi setelah berjalannya waktu dengan banyak hal yang terjadi wajar jika pemikiran itu berubah bukan plin-plan tapi ini adalah perjalanan untuk lebih baik.

Hal Baik

Hal baik selalu berasal dari Allah kan langit. Dia menghapus jengah itu dan memberikan ketetapan hati padaku. Dia memberikannya melalui sebuah film, obrolan ringan dengan sahabat dan melalui seseorang yang memberiku semangat untuk terus menulis yang mengenalku dari tulisanku dan kukenal dari goresan tangannya. Terima kasih Allah.

Kamis, 27 Mei 2010

Ingin ku lepas rantai agama ini…

Langit, ketika masalah itu berulang aku selalu merasa tak ada daya lagi untuk menghadapinya. Tak pernah ingin melarutkannya dengan waktu, ingin segera menyelesaikannya, tapi jika masalah itu bukan padaku dan aku hanya jadi orang kesekian yang terserat kedalamnya, orang kesekian yang terkena dampaknya. Apa yang harus kulakukan langit? Aku tak lagi menemukan ruang untuk kata atau laku sebagai jalan memberitahunya tentang apa yang telah ia lakukan. Masalah yang ia buat telah menyebabkan luka yang tak pernah mengering di hati ini, tetapi menjadi tidak peduli bukanlah pilihan, untuk itu terus kukuatkan diri ini hingga perasaan tak ada daya menghilang, kuhibur diri ini “sedikit lagi jangan menyerah disini, kesabaran akan menghasilkan sesuatu yang baik untukmu”
Tapi…
Langit, ketika masalah itu kini berulang sungguh aku sudah tak ada daya lagi untuk menghadapinya. Ingin sekali kulepas rantai agama ini, menghadapinya sebagai manusia yang berakal.

Senin, 26 April 2010

damai

langit,

aku ingin tidur dalam damai yang sesungguhnya,

bukan hanya bermimpi tetang kedamaian.

Senin, 15 Maret 2010

Dia

langit, semua tentangku dan dia tetap berada di area abu-abu sama seperti dulu, tapi semalam menjadi jelas buatku, bahwa kami tak akan pernah bisa menemukan satu warna, karena ketidakmampuan ku memahami dan ketidakmampuannya mengerti.
aku bener-benar lelah dengan segala perasaan ini, seharusnya aku beranjak pergi meninggalkan nya dan semua memori, mencatatnya hanya sebagai sebuah kenangan.
aku berpegangan pada sesuatu yang tidak akan pernah kudapatkan, ini benar-benar bodoh. Hatiku telah dipermainkan, tapi logika tak berdaya. jika ini cinta dimana jejak kebahagiannya?
langit, seandainya Dia mengerti Aku seperti Kamu mengerti Aku, mungkin ini bukan perjalan panjang yang berjejak kesedihan.

Tapi aku selalu berharap aku mampu memahaminya dan dia mampu mengerti akan ku.

Jumat, 22 Januari 2010

haruskah berganti hati?

Langit, semua tentangku dan dia tetap berada di area abu-abu sama seperti dulu, tapi semalam menjadi jelas buatku, bahwa kami tak akan pernah bisa menemukan satu warna, karena ketidakmampuan ku memahami dan ketidakmampuannya mengerti.

Tentang Film Hari untuk Amanda

14.01.10-07.42-Kantor
Langit, kemarin aku nonton film… judulnya Hari Untuk Amanda ceritanya sederhana bukan tentang cinta yang penuh tantangan dan pembuktian tapi tentang mencari Alasan Mengapa kita memutuskan untuk berbagi hidup dengan Seseorang. Kesempurnaan akan selalu kita lihat pada dua orang, gambaran atas Keinginan dan Kebutuhan. Keduanya berbeda, Keinginan dapat membawa kita kemanapun dalam hitungan detik tanpa batas dari hiruk pikuk ibukota lalu pindah merasakan damainya dasar laut diantara terumbu karang tak ada jejak yang pasti seperti mengikuti arus angin yang berhembus yang akan meninggalkan satu bait cerita yang nanti akan tergantikan oleh bait-bait cerita baru, sangat menyenangkan tapi Dia tak mampu memberikan ukiran jejak yang berarah seperti Kebutuhan. Kebutuhan akan membuat bait menjadi prosa akar dari sebuah kisah yang akan kita tuliskan dalam buku sejarah. Tetapi Langit aku bukan ingin mengatakan bahwa Keinginan itu sesuatu yang tidak baik dan Kebutuhan adalah hal terbaik dan aku juga tidak ingin mengatakan jika kita memilih Keinginan maka bersiaplah untuk berusaha menghasilkan kebutuhanmu sendiri atau jika kau memilih Kebutuhan bersiaplah melepaskan apa yang menjadi keinginan mu, tapi aku ingin mengatakan benar adanya Kesempurnaan ada pada dua orang yaitu pada Dia dan Kamu bukan Dia dan Dia. Kita pasti tidak menyadarinya yang kita inginkan adalah refleksi terhadap diri kita sendiri, yang kita butuhkan adalah refleksi terhadap DIa yang menemanimu. Coba lihat kembali karena kita sering kali tidak mengenal diri kita dengan baik.

Rabu, 06 Januari 2010

Memahami Hati

23.35-5.01.2010
Langit, bahagia rasanya diinginkan oleh seseorang yang kita inginkan. Seperti tak ada celah untuk perpisahaan, yang ada keyakinan bahwa semua akan baik jika kami saling ada, tak pernah tersiksa sepi. Tapi perjalanan saling menemukan sepertinya hanya dalam kisah Romeo dan Juliet, jadi tak ingin percaya karena usia, karena lingkungan hingga ingin menyerah meski tak rela, kompromi, alasan yang tak berjejak dan manjadi sosok yang tersalahkan jika tak lagi mampu untuk menjalankan yang dipilih, tak mampu mempertanggungjawabkan hanya menyalahkan keadaan dan menyakitkan banyak hati. Haruskah seperti itu?
Langit, Ini bukan tentang kesempurnaan karena tak pernah ada yang seperti itu tapi ini tentang Keinginan Memahami Hati bukan Memaksakan untuk saling Mengerti yang akan berujung ketidakpedulian jika tak lagi sekata dan perpisahaan jika terus tak peduli yang hanya menyisakan sakit yang terperih.
Langit, Ini hanya hal sederhana tapi mengapa sepertinya tak mudah untuk dijalankan, menjadi utuh karena kelemahan juga terlihatkan, berbicara dengan banyak perasaan, menjadi bebas tak bertopeng. Menjadi diri sendiri.
Langit, ini hanya tentang hal Sederhana bukan Kesempurnaan, bukan tentang Memiliki tapi Keinginan untuk bersama untuk berbagi hidup karena hati telah mampu Memahami.
Bahagia diinginkan orang yang kita inginkan dan memiliki keinginan untuk memahami hati yang ingin bersama untuk berbagi tentang hidup. Meski terdengar seperti kisah yang tak mungkin, tapi aku tak akan menyerah untuk percaya, Langit.

Tak ada jalan menjadi sempurna

24.12.09-20.38 Pm.
Langit aku baru tau hari ini ternyata tak ada jalan untuk menjadi sempurna tapi banyak jalan untuk menjadi lebih baik. Kau tau langit akhir-akhir ini aku marah terhadap apa saja, semua jadi terlihat menyebalkan tak seperti yang seharusnya, termasuk marah terhapa diriku sendiri, aku jadi tak mengenal sosok dulu yang ku sombongkan, sofie yang pintar dah bisa diharapkan, memperhitungkan segalanya dan tak akan ada kejutan, semua sesuai prediksi tapi ternyata… hidup memiliki bagian yang tak bisa dikalkulasikan dengan logika dan itu adalah bagian Allah. Rahasia-Nya. seperti lagunya maliq d’essential yang telah kuyakini dulu bahwa hidup tak hanya berjalan diatas rel keinginan tapi juga kebutuhan hanya saja aku tak membuka mata hati dan telingaku hingga menyalahkan semuanya ketika sesuatu terjadi tak sesuai dengan yang ku prediksikan dan menjadi lelah terhadap diri sendiri, tak lagi menghiraukan apapun. Benar-benar menjadi orang yang menyebalkan untuk diri sendiri. Memaksa diri sendiri untuk melakukan segalanya dengan sempurna dan menjadi gila dengan kenyataan semuanya berjalan dalam ketidaksempurnaan. Ternyata tak ada jalan menjadi sempurna langit hanya ada jalan untuk menjadi lebih baik. Langit doakan aku bisa menjadi lebih baik dan melihat bukan hanya dari satu sisi, bukan hanya mendengar dari orang yang ingin kita dengar tapi dari semua orang karena itulah pelajaran yang sesungguhnya hanya tinggal menggunakan hati untuk memilih yang terbaik diantara terbaik dalam hidup yang telah Dia berikan padaku.

Senin, 30 November 2009

sisi ketiga koin

Langit, bahagia bisa mendengar apa yang ingin kita dengar tapi lebih membahagiakan lagi jika kita bisa mengatakan apa yang kita rasakan. Aku baru menyadarinya hari ini saat Aku menemukan sisi lain dari koin tanpa harus bercermin, dan membuatku lega karena Aku juga di kenalkan pada sisi koin yang ketiga yang tak pernah di bicarakan orang padahal Dia selalu ada untuk meyanggah ke dua sisi agar terlihat dua sisi. Meski orang yang memperkenalkan ini berdoa semoga hanya dua sisi saja untukku karena itu adalah NORMAL, tapi Aku tak berkeberatan untuk TIDAK MENJADI NORMAL karena itu akan menjadi sketsa wajah sesungguhnya dariku. Kini Aku berdoa untuknya Langit semoga Dia mengakui sisi ketiganya, bakat alam aneh yang Dia miliki dan menjadi tidak normal untuk sketsa wajah sesungguhnya, untuk sketsa wajahnya, mengatakan apa yang dirasakan bukan hanya yang ingin di dengar, mencintai diri sendiri dengan jujur pada hidup.
30.11.09-12.40 Am.

Kamis, 29 Oktober 2009

langit di ruang kerja

langit, aku bisa melihatmu dari tempat dudukku kini tapi tidak warna asli mu, hanya abu-abu, seperti hati dan logikaku

Senin, 26 Oktober 2009

Langit 25 oktober 2009

11.00 pm 25 oktober 2009

Malam ini ingin sekali rasanya menatap mu langit, membebaskan segala rasa bercerita tentang hatiku yang tak lagi mampu untuk memahami apa yang terjadi. Taukah kah kau betapa tenangnya hatiku saat ku melihatmu, kau yang tak pernah menggunakan hakmu bertanya tapi membiarkanku untuk menggunakan hakku untuk bercerita. kau yang tak pernah menghakimi, kau yang membiarkan ku mengerti dan memahami melalui cerita yang ku dongengkan sendiri.
Malam ini ingin sekali melihatmu langit, karena tangisku kini tak mampu meringankan beban ini, aku tak mungkin menyerah tapi aku tak tau bagaimana harus bertahan, kau pernah bilang padaku tidak semua doa diamini, kehidupan tidak hanya berjalan direl keinginan tapi juga kebutuhan, lalu bagaimana aku mampu membasuh luka ku dengan cuka kehidupan. Bagaimana aku mampu?
Malam ini ingin sekali melihatmu langit, untuk menghapus garis hukum sebab akibat, berbelok arah dari takdir atau nasib, untuk berlayar di padang pasir ini.