Jumat, 09 Desember 2011

Mana yang lebih baik?

Kami bertiga disini. Aku mengambil tempat disudut kamar, mencoba menyamankan diriku dengan keheningan ini. Dia sedang duduk di tempat tidur memeluk kakinya dan menenggelamkan wajah diantaranya sedangkan Kamu menyandarkan tubuhmu pada sisi pintu kaca memandang jauh keluar sana.

"Bukankah ini lebih baik? meski Dia menyembunyikan apa yang terjadi, bertahan dalam diamnya dan tidak membaginya... setidaknya kita masih bisa melihatnya, menjaganya dalam diam, berada disisinya hingga semuanya selesai. Bukankah kekhawatiran akan berlipat ganda ketika Dia memilih untuk menghilangkan dari pandangan kita? Pertanyaan apakah dia baik-baik saja? dan harapan cemas bahwa Dia tidak akan melalukan hal gila dengan menyakiti dirinya sendiri, tidak akan pernah ada selama Dia disini meski dalam diam. ya kan?"

Suara Kamu mengisi keheningan ini, tubuhmu masih dalam posisi yang sama dan tetap memandang jauh keluar sana tak sedikitpun berpaling meski akhir katamu adalah sebuah pertanyaan yang tidak hanya butuh pembenaran.

"Entahlah dengan apa yang kamu maksudkan lebih baik, Kamu tanyakan saja pada Dia yang diam. Buat Aku, aku lebih memilih tak melihat wajah diam itu. Tidak tahu apa yang terjadi, tidak tahu apa yang harus dilakukan. Lebih baik tidak tahu sama sekali, ya kan?"

 Aku mengikuti Kamu mengisi keheningan ini, dengan pertanyaan yang tidak hanya butuh pembenaran.

2 komentar:

littleopie mengatakan...

yuukk,,,,lebih baik ke bandung ,,hehehe

langkah fie mengatakan...

udah kemarin opie ^-^

oh yah, have fun yah di bandungnya, suruh inem tuh anterin kamu keliling2. ok. di tunggu ceritanya.

Posting Komentar