“Berputar-putar,
membiarkan petunjuk arah yang ada. Berhenti atau bergerak sesuai dengan suasana
hati. Tak sedikitpun takut dengan peran sang waktu yang akan menghancurkan apa
saja yang ada dijalurnya. Menutup mata dari semuanya.”
Mungkin terlihat seperti sesuatu yang bodoh tapi jika
itu yang diperlukan maka itulah yang seharusnya dilakukan. Jangan tanyakan
sampai kapan, seperti sebuah gangsing yang berputar akan selalu ada titik hentinya,
jadi biarkan. Biarkan dia terus berputar mungkin dengan begitu ia dapat melepas
semuanya. Melepas semua energi yang terendap yang tidak mampu diekspresikan
dalam kata atau sekedar garis diwajah.
Esok, ketika matahari mulai menghangatkan tubuh ini
perlahan dan putaran itu menemui titik hentinya, kuyakin hal yang pertamaku
jumpai adalah senyumnya. Dan aku akan bersiap untuk memberinya sebuah pelukan. Setelah
itu mungkin kita akan duduk bersebelahan dan saling bercerita untuk waktu yang
hilang diantara kita tapi mungkin juga kita akan langsung berjalan atau bahkan
berlari menyusuri cerita lainnya. Apapun itu aku akan menunggu dengan caraku tentunya.
0 komentar:
Posting Komentar