Rabu, 28 Oktober 2009

aku, kopi, dan sekotak cerita

aku rindu kamu, kopi, dan sekotak cerita tentang langit. rindu menjadi aku yang tak peduli apapun, rindu kamu yang tak pernah menganggap ku aneh saat berceloteh tetang langit yang berbeda setiap incinya. rindu gelap dimana kita biasa membuka topeng, tidak berpura-pura kuat dengan segala masalah, jujur pada diri sendiri. rindu untuk menangisi kegetiran hidup. rindu menjadi gila saat matahari datang mengusir malam.

kau tau aku punya sekotak cerita tentang langit, disana ada hal lucu yang membuatku menangis bukti dari kata-kata mu 'hidup semakin lucu dan aneh saja', kau benar, aku menemukan sesuatu yang lucu tentang langit dan anehnya aku menangis bukan tertawa. kau tau aku menangis bukan tertawa. aku menangis bukan tertawa. menangis bukan tertawa. bukan tertawa. tangis yang membuatku lelah.

jadi, kuinginkan secangkir kopi lagi, untuk menghapus jarak, untuk mengurai mimpi menjadi kata, untuk mengubah lelah menjadi tawa.

0 komentar:

Posting Komentar