Jumat, 15 April 2011

Anak Sungai Waktu

Seberapa jauh kita telah terpisah? Aku masih melihatmu duduk di sisi anak sungai yang bersebrangan dengan ku, kita masih saling melambaikan tangan dan mentertawai hal yang sama, karena itu kupikir kita masih bersama… karena itu kupikir kita tak terpisah, tapi saat ku langkahkan kakiku di sungai mencoba mendekatimu, aku menyadari sesuatu bahwa langkahku tak sedikitpun mendekatimu. Ini hanya anak sungai… hanya 5 meter jarak kita tapi mengapa langkahku tak berkesudahan?.

Sepertinya aku harus menerima kenyataan bahwa kau hanya proyeksi pikiranku saja. Sebuah film tentangmu yang terus ku putar diotakku, dimana waktu yang membawa perubahan tak berlaku disana. Benar kiranya kata mereka bahwa kita hanya melihat hal yang ingin kita lihat, seperti ku yang ingin selalu melihatmu sebagai teman kecilku, yang selalu berusaha membuatku bergerak dari depan TV dan meninggalkan Mario bross untuk berlarian di gang-gang kecil diantara rumah tetangga hanya untuk buah kersen kegemaran kita yang bisa ditemukan di ujung gang terakhir.

Inilah kenyataannya yang harus aku terima bahwa kita telah terpisah, terpisah oleh anak sungai, anak sungai waktu yang setiap tetes airnya adalah milidetik yang terkumpul saat kita memilih pilihan-pilihan yang berbeda yang membuat kita berada pada sisi anak sungai yang berbeda seperti sekarang. Membuat kita jauh.

Pada sebuah daun yang kuhanyutkan dalam air kutuliskan tentang kita “aku baru sadar ternyata seorang sahabat itu ada harganya memang bukan dalam bentuk rupiah tapi kau telah membeli persahabatan itu untukku, kau telah membelinya dengan waktu kebersamaan, kau telah membelinya dengan mendengarkan keluh kesah, kau telah membelinya dengan senyum dan dukungan diatas kebahagian dan cita sahabatmu.” Aku hanya berharap daun ini sampai ketanganmu agar kau tau bahwa aku kehilanganmu.



saat kau katakan kau baik-baik saja dan ku tau kau berbohong.

12 komentar:

Anonim mengatakan...

kenangan memang hanya itu sebenarnya yang kita punya aja.....nasib dan takdir punya jalan sendiri

Rhein mengatakan...

bicara dunk, say...

Riiiiinnduuuu.. betapa rinduu hatiku... *dangdutan*

*kabuuurrr* =))

Anonim mengatakan...

bukan tanpa beban aq menghilang..
bukan tanpa air mata aq menghindar..
bukan tanpa luka saat aq membaca dan mengetahui kamu masih mengingat buah gratis tak bernilai kegemaran kita..
(baru kali ini aq tau knp aq sangat menyukai buah itu sampai skr..ternyata manis buah itu berasal dari kenanganq bersamamu..)
dan bukan ketidak sengajaan semua ini q pilih..
betapa aq sering merindukan langkah, tawa, cerita, dan tulisan2 kita berdua..
betapa aq sering melihat bayanganmu di mimpiq, hanya krn tertimbunnya rindu ini..
aq pun menangis..............
tapi inilah qt skr......
aq hanya ingin mengatakan, rasa ini takkan berubah..
hanya aq,, dan keadaanq yang berubah..
(dan inilah saat dimana aq blm siap membaginya denganmu..krn aq pun tau siapa kamu dan kamu blm bisa menerimanya..)
krn itu maafkan aq,, yg sengaja menjaga garis posisi kita selalu sejajar..agar tdk berpotongan..(paling tdk untuk saat ini..)

Anonim mengatakan...

bukan tanpa beban aq menghilang..
bukan tanpa air mata aq menghindar..
bukan tanpa luka saat aq tau kamu masih mengingat buah gratis tak bernilai kegemaran kita..
(aq baru tau knp aq sangat menyukai buah ini sampai skr..ternyata manis buah ini berasal dari kenangan kita..)
bukan ketidak sengajaan semua ini terjadi..
dan aq pun menangis...........
betapa sering aq merindukan langkah, tawa, cerita, dan tulisan2 kita..
betapa sering aq melihat bayanganmu di mimpi2q..
(krn menahan tertimbunnya rindu akan sosokmu..)
aq hanya ingin mengatakan,, rasa ini tdk akan berubah..
hanya aq,, hidupq,, dan keadaanq yg berubah..
(inilah saat dimana aq blm siap membaginya..dan aq pun tau kamu..kamu takkan bisa menerimanya..dan ketidak mampuanmu untuk menerima inilah yg blm siap q hadapi..aq BENAR2 TAU kamu ndud..)
krn itu maafkan aq..yg membuat garis posisi kita selalu sejajar,,agar tdk pernah berpotongan..
(paling tidak untuk saat ini..)

langkah fie mengatakan...

siapa yang bilang berjalan dengan sendirinya? kita yang memilih atas nasib dan takdir itu.

langkah fie mengatakan...

Rhein : hahaha selalu saja kabur :D

Anonim mengatakan...

apa kamu pernah memilih,, mengharap bintang yang dia sendiri tak tau keberadaannya..
apa kamu pernah memilih,, seseorang tercintamu-kalian pergi..
apa kamu pernah memilih,, nilaimu tidak menjadi tertinggi..
apa kamu pernah memilih,, kegagalan..

orang selalu bilang hidup adalah pilihan..(seakan semua itu sekedar mencentang kuisoner yg tanpa resiko..),,
namun bagaimana saat kita salah memilih?
bagaimana saat tidak ada pilihan lain?
bagaimana saat Tuhan memberikan jalan yg TIDAK KITA INGINKAN?

langkah fie mengatakan...

Bung, aku hanya bisa memberi rungan yang kamu pinta jika suatu hari nanti kamu berubah pikiran, kamu tau dimana kamu bisa menemukanku.

rindu berakapela denganmu.

ndud,-

langkah fie mengatakan...

for anonim :

apa yang harus kukatakan jika kau memoroskan hidupmu pada keinginan padahal hidup itu juga tentang kebutuhan.

sekarang kutanyakan padamu bisakah Tuhan bersuka cita melihat hambanya menangis?

Anonim mengatakan...

moy sesuai dengan katamu "terkadang hidup jalan di rel kebutuhan bukan rel keinganan"
setiap manusia ada jalan sendiri meski terkadang pahit...Tuhan pasti beri sebuah hikmah dibalik semua ini
sahabatmu sekarang butuh waktu dan ruang bukan seorang pahlawan

langkah fie mengatakan...

yah.

Anonim mengatakan...

itulah kenyataannya ndud..
Tuhan bukan senang melihat hambaNya menangis..tapi Tuhan menciptakan air mata pada setiap hambaNya untuk menangis..
Tuhan tdk hanya bisa memberikan segala kebaikan (jika kmu berpikir begitu, brarti kmu telah mengecilkan kekuasaanNya)tp juga keburukan pada umatNya..hanya saja yg selalu q yakini ndud, seburuk apapun keadaan di mata kita,jika itu pemberian Tuhan, maka itulah yg terbaik bagi kita..
krn itu aq menjalani jalan pemberian Tuhan yg TIDAK KITA INGINKAN..

Posting Komentar