Aku menarik nafas lebih dalam setelah mendengar kata-katanya, ini pertanyaan atau tuduhan... tapi melihatnya memangku tumpukan buku yang masih terbungkus rapi, aku tak bisa berkelit, jawabannya jelas sudah.
Aku memang tak menyempatkan diri untuk membaca buku-buku yang telah ku beli. Dibilang sibuk? tidak juga, toh aku hanya mengurusi hajatku sendiri bukan presiden yang mengurusi hajat hidup orang banyak dan diantara waktuku aku masih sempat untuk mencari buku-buku itu lalu... kata-kata selanjutnya hanya akan menjadi alasan pembenaran jadi aku akan berhenti disini dan mengakui aku memang tak menyempatkan diri.