Apakah kamu mengenal dirimu sendiri dengan baik?
Buatku bukan hanya hidup yang merupakan teka-teki tetapi diriku juga merupakan teka-teki buat diriku sendiri. Aku bisa katakan bahwa aku tidak mengenal diriku dengan baik, aneh? tapi begitulah yang terjadi. Jika menyurutkan waktu mencari apa penyebabnya aku hanya bisa bilang bahwa itu akan sangat percuma yang aku tau sekarang dalam waktu kurang lebih 3 tahun ini akumulai berpikir untuk mengenali diriku sendiri, membuat daftar hal-hal yang kusuka dan tak kusuka, apa yang harus atau tidak boleh dilakukan, dan membuat batasan-batasan personal buat mereka yang bersentuhan denganku.
dari mana semuanya ini dimulai? 3 tahun yang lalu ada seorang sahabat yang bertanya "sof, kamu gak punya keinginan yah?" saat itu aku tertawa dengan pertanyaannya "ya adalah, kenapa kamu tanya gitu?" dia menjawab dan jawaban yang membuatku melihat sebuah kenyataan tentang diriku "kamu seperti orang yang tidak punya keinginan. anak-anak selalu ribut tentang beli bajulah, nonton atau jalan-jalan dan yang lainnya, tapi kamu, hampir satu setengah tahun aku mengenalmu tapi aku gak pernah sedikitpun dengar kamu ingin ini, ingin itu. gak pernah ngajak anak-anak kesana - sini, bahkan waktu makan siang ajah jawabanmu 'terserah aku ngikut ajah'."
Aku menolak apa yang dikatakan sahabat ku, aku mengenal diriku dengan baik buktinya aku tau bahwa aku adalah orang yang berorientasi pada kebutuhan, aku mempersiapkan diri untuk kebutuhan-kebutuhan yang harus dicapai dalam satu hari, satu tahun bahkan 3 tahun mendatang tapi ketika aku memikirkan kembali kata-katanya aku menemukan sebuah celah "apa yang kumaksud dengan kebutuhan? jika itu tentang makan bukankah itu harusnya menjadi bagian dari 'keharusan' bahwa aku harus makan untuk tetap hidup, makan akan menjadi 'kebutuhan' jika aku berpikir aku makan jeruk untuk mendapatkan vitamin c-nya biar tidak sariawan dan makan akan menjadi 'keinginan' jika aku menolak makan ayam yang sudah disediakan di meja makan dan memilih makan pizza di TP. jadi apakah aku mengenal diriku dengan baik?"
Aku sampai pada kesimpulan bahwa aku tidak mengenal diriku dengan baik. Ketika aku tidak bisa membedakan apa itu keharusan, kebutuhan dan keinginan maka tidak mengenal diriku dengan baik karena ketiga hal itulah yang membuat seseorang ingin bangun esok hari.
Lalu mengapa dulu aku selalu bangun keesokan harinya? sebelum berpikir tentang keharusan, keinginan, dan kebutuhan, disatu pagi aku menemukan diriku dengan banyak rencana ditangan dan berharap aku menyelesaikan hari itu dengan cepat. Biasanya aku tidak berpikir, aku hanya bergerak mengikuti waktu dan rencana, tapi setelah aku baca lagi rencana-rencana itu tidak ada satupun rencana yang benar-benar kubuat itu rencana-rencana orang lain yang harus ku ikuti dengan kata lain aku bergerak untuk memenuhi keharusan, kebutuhan dan keinginan lingkungan.
Lalu bagaimana dengan diriku sendiri? keharusan, kebutuhan dan keinginan ku? bukankah Tuhanku sudah berkata 'bahwa Dia tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka'. Tuhan memang memiliki rencana atas hidupku tapi Dia juga memberikan pilihan padaku untuk memilih hidupku sendiri. jadi mengapa aku hanya hidup untuk lingkunganku harusnya aku juga hidup untuk diriku sendiri?
Aku ingin hidup untuk diriku dan lingkunganku karena itulah pilihan yang terbaik. Jalannya adalah mengenal diriku sendiri dengan baik agar aku bisa mengenal lingkunganku lebih baik lagi.
Buatku bukan hanya hidup yang merupakan teka-teki tetapi diriku juga merupakan teka-teki buat diriku sendiri. Aku bisa katakan bahwa aku tidak mengenal diriku dengan baik, aneh? tapi begitulah yang terjadi. Jika menyurutkan waktu mencari apa penyebabnya aku hanya bisa bilang bahwa itu akan sangat percuma yang aku tau sekarang dalam waktu kurang lebih 3 tahun ini aku
dari mana semuanya ini dimulai? 3 tahun yang lalu ada seorang sahabat yang bertanya "sof, kamu gak punya keinginan yah?" saat itu aku tertawa dengan pertanyaannya "ya adalah, kenapa kamu tanya gitu?" dia menjawab dan jawaban yang membuatku melihat sebuah kenyataan tentang diriku "kamu seperti orang yang tidak punya keinginan. anak-anak selalu ribut tentang beli bajulah, nonton atau jalan-jalan dan yang lainnya, tapi kamu, hampir satu setengah tahun aku mengenalmu tapi aku gak pernah sedikitpun dengar kamu ingin ini, ingin itu. gak pernah ngajak anak-anak kesana - sini, bahkan waktu makan siang ajah jawabanmu 'terserah aku ngikut ajah'."
Aku menolak apa yang dikatakan sahabat ku, aku mengenal diriku dengan baik buktinya aku tau bahwa aku adalah orang yang berorientasi pada kebutuhan, aku mempersiapkan diri untuk kebutuhan-kebutuhan yang harus dicapai dalam satu hari, satu tahun bahkan 3 tahun mendatang tapi ketika aku memikirkan kembali kata-katanya aku menemukan sebuah celah "apa yang kumaksud dengan kebutuhan? jika itu tentang makan bukankah itu harusnya menjadi bagian dari 'keharusan' bahwa aku harus makan untuk tetap hidup, makan akan menjadi 'kebutuhan' jika aku berpikir aku makan jeruk untuk mendapatkan vitamin c-nya biar tidak sariawan dan makan akan menjadi 'keinginan' jika aku menolak makan ayam yang sudah disediakan di meja makan dan memilih makan pizza di TP. jadi apakah aku mengenal diriku dengan baik?"
Aku sampai pada kesimpulan bahwa aku tidak mengenal diriku dengan baik. Ketika aku tidak bisa membedakan apa itu keharusan, kebutuhan dan keinginan maka tidak mengenal diriku dengan baik karena ketiga hal itulah yang membuat seseorang ingin bangun esok hari.
Lalu mengapa dulu aku selalu bangun keesokan harinya? sebelum berpikir tentang keharusan, keinginan, dan kebutuhan, disatu pagi aku menemukan diriku dengan banyak rencana ditangan dan berharap aku menyelesaikan hari itu dengan cepat. Biasanya aku tidak berpikir, aku hanya bergerak mengikuti waktu dan rencana, tapi setelah aku baca lagi rencana-rencana itu tidak ada satupun rencana yang benar-benar kubuat itu rencana-rencana orang lain yang harus ku ikuti dengan kata lain aku bergerak untuk memenuhi keharusan, kebutuhan dan keinginan lingkungan.
Lalu bagaimana dengan diriku sendiri? keharusan, kebutuhan dan keinginan ku? bukankah Tuhanku sudah berkata 'bahwa Dia tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka'. Tuhan memang memiliki rencana atas hidupku tapi Dia juga memberikan pilihan padaku untuk memilih hidupku sendiri. jadi mengapa aku hanya hidup untuk lingkunganku harusnya aku juga hidup untuk diriku sendiri?
Aku ingin hidup untuk diriku dan lingkunganku karena itulah pilihan yang terbaik. Jalannya adalah mengenal diriku sendiri dengan baik agar aku bisa mengenal lingkunganku lebih baik lagi.
Saat aku belajar tentang diriku, aku bisa merasakan bahwa hidupku lebih terasa hidup. aku bertemu orang-orang yang mengagumkan, aku bisa rasakan itu saat aku mengenal diriku dengan baik maka aku bisa mengenal mereka dengan lebih baik lagi. Saat ini aku menemukan lebih banyak warna dari yang pernah kupikirkan sebelumnya. Terimakasih untuk keluarga dan sahabat yang sudah bersedia memberitahuku seperti apa aku, baik dan buruknya.
0 komentar:
Posting Komentar