Selasa, 11 Januari 2011

tak akan memilih ikut menangis

"aku tak akan memilih untuk menangis bersamamu karena aku tak akan bisa membuatmu tersenyum jika aku sendiri menangis"

 Kalimat itu adalah kalimat kutipan tapi seperti biasa aku lupa pernah membacanya dimana atau mendengarnya dari siapa yang pasti kalimat itu menjadi aturan yang kuterapkan saat berhadapan dengan mu dan orang-orang yang kusayangi.

Sebagian orang yang ku kenal menganggap aku tidak bisa bersimpati apalagi berempati saat berhadapan dengan orang yang sedang dalam keadaan tidak baik dan sudah ku akui itu bahwa aku bukan teman bicara yang baik tapi aku hanya ingin meluruskannya, bukan sebagai pembenaran, aku hanya ingin kamu melihat dari sudut aku melihat.

"pendidikan mereka lebih tinggi dari aku, aku bukan apa-apa dibandingkan mereka, aku bukan siapa-siapa, aku bukan apa-apa" keluh seorang sahabat

"lalu?" jawabku

Pertayaanku pastinya terdengar aneh tapi aku gak akan menyuruhmu untuk sabar atau tenang  kalau kamu mau marah silahkan, nangis hingga pagipun akan ku temani, aku akan terus ada disitu sampai semua yang ada dihatimu menguap bersama udara. Setelah semua emosimu menguap kita akan berbincang mengenai hatimu tapi jangan berharap kata-kata bijak dariku mungkin kata-kata yang keluar adalah kata-kata sinis atau kata-kata yang tak memperdulikan perasaanmu tapi untuk kamu ketahui aku hanya ingin yang  terbaik buatmu.

"Lalu, kenapa kalau pendidikan mereka lebih tinggi? kalau kamu merasa tidak mampu pergi saja dari sana, jangan bertahan pada tempat yang tidak membuatmu bahagia, mudahkan, lalu kenapa kamu membikinnya rumit?, jangan bilang kalau kamu tidak punya pilihan lain lagi selain bertahan pada situasi itu, buatku kamu punya banyak pilihan hanya saja kamu tidak mau memilih" ucapku

ada jeda, aku tau kamu berharap aku mencoba mengerti perasaanmu dan mencoba meredakan emosimu dengan caramu tapi maaf sayang aku punya cara yang berbeda.

"kalau kamu dipandang tidak qualified dari awal mereka juga gak akan memilihmu untuk kerja disana, sekarang aku tanya siapa yang bicara kamu gak pantas disitu? pasti bukan orang yang mengulurkan tangan pertama kali dan bilang 'selamat, anda bergabung dengan kami', ya kan?, pasti orang-orang sirik dan gak penting, gak perlu kamu ambil pusing tentang mereka yang perlu kamu ingat adalah orang yang pertama kali mengulurkan tangan dan bilang selamat, dia melihat ada yang istimewa di kamu jadi gak ada alasan buat kamu untuk meragukkan dirimu sendiri. ketika ada orang lain yang percaya padamu dan melihatmu istimewa maka kamu juga harus percaya pada dirimu sendiri dan melihat dirimu istimewa juga. Jangan pernah mengecewakan orang-orang seperti ini untuk pikiran dan perasaan bodohmu"

dan

"jangan pernah kamu bilang kamu bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa, Allah tak akan menciptakanmu untuk sebuah kesiaan karena setiap raga itu unik setiap jiwa itu istimewa. jangan kau ragukan itu"

2 komentar:

Anonim mengatakan...

keep on writing moy

langkah fie mengatakan...

yah ^-^

Posting Komentar