Kamis, 24 Juni 2010

Bahagia..

Mereka mencarinya hingga ujung dunia, dunia yang tak pernah mampu kureka.
Mereka minimbangnya dengan kata iya dan tidak, pertimbangan yang tak pernah mampu kupahami.
Mereka memperumitnya dengan banyak syarat bukankah hal ini seharusnya sederhana?
Mereka mengkhususkannya dalam bentuk satu bukankah hal ini dalam banyak bentuk?
Dan parahnya Mereka percaya manusia-manusia itu, benda-benda itu, jabatan-jabatan itu yang mampu membuat mereka tersenyum setiap detik. Seharusnya mereka menyadari hidup tak akan pernah berhenti membuat mereka berkeinginan kemudian menguapkannya sesaat setelah mereka mendapatkannya, tak berbekas.

Tidakah mereka tahu ketika hati terlapangkan dengan ucap syukur, ketika pikiran menjadi tenang dengan keikhlasan adalah apa yang mereka cari sesungguhnya.

3 komentar:

Frappe mengatakan...

bahagia yg dimunculkan krn harta benda dan semua yg berupa kebutuhan jasmani hanya bersifat sementara..

langkah fie mengatakan...

kalau kebutuhan rohani?

Pet mengatakan...

bahagia karena kebutuhan rohani bakal ninggalin kenangan. atau lebih tepatnya sesuatu yang lebih dalam, dan nggak semudah itu kamu bisa ngejelasin pakai kata"...

Posting Komentar