Katakan padaku darimana asal keceriaanmu? ah... aku iri, benar-benar iri.
Aku iri sekali melihatmu bisa seceria itu, berdansa dengan tawa dalam hujan, sedangkan aku disini merapatkan tubuhku pada dinding dingin, menghindari air yang jatuh dari talang, menunggu waktu dengan umpatan. Bagaimana bisa kau seceria itu? aku sudah kedinginan dari tadi tapi kau masih asik menari-nari. Aku ingat, kemarin kau hentikan langkahku yang sibuk menghindari cahaya, di atas sepeda yang buatku terlalu kecil untukmu, kau melepas tawa. apa kau sudah gila! celana pendek, kaos tak berlengan, sepeda dan matahari tepat di atas kepala!!! sungguh bukan kombinasi yang bagus buatku tapi bagaimana kau seceria itu?
Aku iri, benar-benar iri, bagaimana bisa kau memiliki ceria yang sama meski langit berbeda warna?
Aku iri, benar-benar iri, bagaimana bisa kau memiliki ceria yang sama meski langit berbeda warna?
2 komentar:
aku bs ngebayangin di tulisan ini dua karakter tokoh yg sangat bertolak belakang. yg satu selalu tersenyum di setiap keadaan dan yg satu lg selalu cemberut setiap saat, haha!
si ceria ingin si cemberut utk ikut bersama naik sepeda tp si cemberut terlalu takut nanti kulitnya terbakar matahari, hihi..
ini lucu, Fie, suka! :))
makasih Ald :D
Posting Komentar