Rabu, 01 Desember 2010

Dimensi Tunggal

Dimensi tunggal, ketika kau bilang hidup hanya untuk hari ini, itu berarti hidupmu berada pada sebuah dimensi tunggal sedangkan manusia memiliki kemampuan untuk menjangkau hari kemarin, mengenai hari ini dan menemukan hari esok yang artinya manusia harusnya menyadari adanya dimensi waktu yang merupakan dasar dalam sejarah kebudayaan manusia.

Berada pada dimensi tunggal berarti manusia hanya berinteraksi pada dunia, hanyut dalam realitas yang tidak ada ubahnya dengan hewan, tanpa kesadaran dan tenggelam dalam waktu. Manusia seharusnya hadir dalam waktu dan ada bersama dunia bukan hanya didalam dunia dan hubungan ini akan menjadi sangat penuh konsekuensi.

Konsekuensinya adalah  manusia harus mengatur diri, memilih tanggapan terbaik dari berbagai reaksi, menguji tanggapan-tanggapannya lagi, bertindak dan mengubah tindakan-tindakannya, berintegrasi dengan lingkungan atau beradaptasi dengan lingkungannya.

Adaptasi adalah kemampuan menyesuaikan diri dan ini merupakan bentuk pertahanan diri yang paling rapuh dasarnya adalah ketidakmampuan untuk mengubah realitas, kehilangan kemampuan untuk memilih dan jika pilihannya adalah pilihan orang lain dan keputusan-keputusannya berasal dari luar dan bukan merupakan keputusannya sendiri maka ini merupakan gejala dari dehumanisasi, tidak memanusiakan manusia.

Aku tak inginkan aku beradaptasi meski aku tau pasti akan ada berbagai tekanan dan faktor-faktor penolakan, aku hanya ingin memanusiakan diriku dan seharusnya tidak ada yang salah dengan itu, berintegrasi dengan lingkungan yaitu dengan menyesuaikan diri tanpa kehilangan kemampuan untuk memilih dan mengubah realitas di diriku dan menunjukan aku secara utuh dalam lingkungan tidak hanya dalam dimensi tunggal.


setelah membaca bagaian pembuka - pendidikan yang membebaskan - Paulo Friere

6 komentar:

achie mengatakan...

ah aku berasa kuliah lagi :)

hakikat pendidikan pd dasarnya adlah memanusiakan manusia. Pada dasarnya manusia ketika lahir sudah punya sesuatu. Tugas kita sbg pendidik adalah memaksimalkan apa yg manusia tsb punya dengan berbagai teori, strategi, metode dan media yg pastinya berbeda pengaplikasiannya utk tiap org.

Pendidik bukan saja guru atau seseorang yg mengajar dikelas. Karna pendidikan bisa dilakukan dimana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Termasuk adaptasi dan integrasi yg spt kamu bilang d atas, bahkan bisa dilakukan oleh diri sendiri.

Oleh karena, ada istilah yg namanya long life education. Dimana sepanjang hayat selama kita hidup yang namanya pendidikan dan pembelajaran tetap bisa dilakukan selama kita mau, hingga pada akhirnya kita bisa mjd manusia yg utuh.

ah jadi laper aku ngomongin gituan :D *buka kulkas*

langkah fie mengatakan...

tugas pendidik memang memaksimalkan apa yang ada pada terdidik tapi banyak dari pendidik yang mendoktrinisasi terdidik dengan kebenaran yang pendidik anut yang mengarahkan terdidik dengan pilihan yang sama dengan pendidik.

parahnya ketika pendidik merasa superior, ketika terjadi penolakan akan dianggap sebagai pembangkangan. saat ini diaplikasikan dalam kehidupan ketika seseorang memiliki kebenaran yang berbeda dari kebenaran umum maka akan dianggap manusia yang cacat padahal yang dia inginkan adalah menjadi utuh sebagai manusia. seharusnya tidak ada yang salah dengan menjadi utuh sebagai manusia. semoga dimengerti.


eh kok kaya kuliah yah chie jadi ikutan laper untung ada cokelat :P, mau?

achie mengatakan...

Nah itu jg salah satu kekurangannya para pendidik hari gini, kadang masih ada yg merasa paling pinter dibanding yang di didik. Tugas kita juga sebenernya untuk mengingatkan (kalo emang ada yg ky gt di lingkungan terdekat kita).

Teorinya semakin kesini sebenernya semakin berkembang, kalo memang ada pendidik yg seperti itu aku rasa mungkin karena dia sendiri ga coba mendidik dirinya sendiri. Memperkaya diri dengan metode, media, strategi baru agar supaya diskriminasi dalam belajar itu bisa diminimalisasi sekecil mungkin. :p

Meskipun terdengar klise, tapi ada ko pebelajar (pendidik) yang masih berusaha selalu lurus untuk memanusiakan manusia. Ga akan mudah memang, karena banyak hal diluar teori yg mempengaruhi cara belajar dan mengajar itu sendiri.

Aku sendiri sih ga muluk2. Paling ga aku pengen jadi pebelajar yang baik utk diriku dan anak2ku nanti. Pendidik di rumah juga ga kalah penting kan. Iyakan. Iyadong. :D


Eh mau sih coklatnyaaaaaaaaaaaa.. ah pasti uda kamu abisin kan :p ngakuuuuu, hehehe

langkah fie mengatakan...

iya iya iyah Chie gak muluk kok hehehehe...

belum-belum abis kok tenang ajah tapi ambil kesini yah... paris van java neng achie :D

Aldriana mengatakan...

Hmm.. Dibanding dimensi tunggal, aku lebih suka tiga dimensi, Fie.. lebih nyata gitu gambarnya mirip dg aslinya.. *loh* *digetok fie* :))

langkah fie mengatakan...

*getok ald ama kotak pensil* :P

masalahnya tuh aku gak punya kacamata 3d jadi yang 1d atau 2d ajah deh yang bisa di akomodir mata hehehehe....

Posting Komentar