Jumat, 15 Oktober 2010

aku, tanpa kopi, tetap dengan sekotak cerita


Aku, banana  split, summer fresh dan Black (Kamu), tak ada kopi disini  meski kita lagi ada di warung kopi tapi tetap ada sekotak cerita buram kita.

Kau tersenyum ketika aku menarik nafas melihat pesananku yang tidak sesuai. aku hanya suka banana split dengan ice cream cokelat saja bukan vanila atau strawberry tapi yang datang masih dengan satu scoop ice cream vanila meski yang dua scoop lainnya cokelat

"gak biasanya gak protes?"

"capek protes terus, sepertinya yang salah adalah otakku, kenapa sih aku gak berpikir seperti kebanyakan orang berpikir, akan lebih baik rasanya, dari pada merasa abnormal seperti ini" keluhku

orang lain mungkin merasa aneh dengan jawabanku yang tidak menjawab tapi tidak dengan Black, dia sudah sangat hafal dengan keburaman kataku yang berasal dari keburaman pikiranku.

"berpikir seperti pikiran banyak orang membuatku ingin jadi atheis?" ucapnya

aku tau mengapa dia berkata seperti itu, cintanya kandas karena agama, dan seperti dia, aku sangat hafal dengan keburaman katanya yang juga berasal dari keburaman pikirannya  "maksudmu mungkin tak beragama karena orang sepertimu tak mungkin tak berTuhan" Dia orang yang sangat mengamini Injil tak pernah jauh dari buku dan lagu rohani bagiku tak mungkin dia tak berTuhan,


aku melanjutkan kata-kataku "kamu tau? kemarin aku minta ijin untuk pergi dariNya, aku malu terus menyakitiNya, banyak dosa yang telah kuperbuat, aku tak mau jadi seperti mereka yang datang meminta ampunan lalu besok berbuat dosa lagi, memanfaatkan kemahaan, berlaku seperti orang yang tak mencinta, tapi setiap kali aku berpikir seperti itu hatiku bertanya 'mampukah kamu tak berTuhan?' dan aku menemukan kenyataan bahwa aku tak mampu kalau aku tak berTuhan. hal yang paling nyata dihidupku adalah Allah. kamu bisa hilang, orang-orang yang kita cinta, bumi, bintang bisa hilang, raga bisa mati tapi Allah akan tetap ada. Dialah hal yang paling nyata diantara yang nyata"

"aku berpikir di titik dimana semua ini berawal, sebelum big bang terjadi, titik dimana otakku tak lagi bisa berpikir yang kutemukan adalah kehampaan, ketika kau bilang nyata kenapa ku rasa Tuhan identik sekali dengan kehampaan"


kami tertawa, inilah keburaman kami, terlalu banyak pertanyaan di otak kami, mereka jawaban adalah hal yang tidak bisa kami lakukan karena hidup bagi kami bisa di logikakan. 


"kita perlu orang ketiga untuk menetralisir pikiran kita, jika hanya berdua kita hanya akan semakin sesat"
kami kembali tertawa


"mengapa tak beragama black? buatku berTuhan tapi tak beragama adalah sesuatu yang aneh. Agama adalah penggambaran keberadaanNya, Dia sangat ingin dikenal mahklukNya bahwa Dia ada dan sangat dekat dan agama adalah jalannya"


"karena aku merasa ini hanya sebagai lembaga saja suatu yang mengkotakkan dan memisahkan"
"kamu tau pasti yang kita bicarakan lebih dari sekedar kertas black. aku tak bertanya sesuatu yang ditulis di KTP tapi keyakinanmu"


black diam, aku juga, pertanyaan terakhirku menguap bersama pikiran kami.

2 komentar:

Aldriana mengatakan...

Wahh.. "kata2"mu sudah kembali ya?? Selamaaattt.. Bagus dan penuh makna *tsahhh* :D

Jadi, kemarin siapa si Pencuri "kata2"mu itu, Fie? Sudah tertangkap ya :P

langkah fie mengatakan...

tertangkap sih belum tapi dia meninggalkan kata2ku di depan pintu keliatannya ganti profesi jadi pencuri bintang hehehe.... ^-^

Posting Komentar