sms semalam
“ketika dunia membisu diantara serpihan waktu. Tutur katamu menyemarakan hati dan menyatukan waktu, bolehkah aku merindukanmu sof?”
Aku membaca sms dari seorang sahabat jauh di medan sana, hatinya pasti sedang tidak baik jika dia berkata seperti ini.
“Rindu selalu terasa tak berujung tapi disitulah letak keindahannya” balasku
“tidak banyak orang kurindukan karena hadirnya menentramkan hati”
Kata pujiannya bukanlah hal yang membuatku bangga tapi membuatku sedih karena pasti dia lagi sendiri dengan semua masalahnya
“ada apa sayang?” tanyaku
“sedih rasanya menyadari bahwa orang yang mengerti aku justru bukan keluarga yang kusayang tapi justru orang yang jaraknya jauh beribu kilometer dari sini, salahkah aku?”
Aku kehilangan kata. Pengertian hanya akan datang saat kita jujur dengan apa yang kita rasakan kepada orang lain tapi berapa banyak dari kita yang bisa berbicara bebas mengenai apa saja dengan orang tua kita, dengan kakak atau dengan adik. Berapa banyak dari kita yang mampu mengatakan ‘Ayah apa yang kau lakukan tidak baik, dan menyakiti keluargamu’ atau ‘kakak aku tidak suka dengan apa yang kaulakukan’ atau mungkin ‘ibu inilah aku, anakmu’ tanpa ada pertengkaran, tanpa ada amarah. Jika kalian termasuk salah satunya, beruntunglah kalian karena banyak orang yang tak bisa berbicara jujur tentang perasaan mereka kepada keluarga mereka sendiri, sesuatu yang menyakiti hati mereka atau hatimu akan diabaikan begitu saja saat menghadapi orang yang kita sayang yaitu keluarga yang pada akhirnya membuat kita selalu merasa sendiri dengan seluruh perasaan tidak menyenangkan ini.
4 komentar:
Lalu, pernahkah mencoba untuk memulai bicara? :)
sudah pernah memulai Rhein tapi terhenti.
Ohh.. Jadi "Fie" nama panggilan kecil dari Sofie, ya? Bener ga sih?? :P *sok tau*
yipieeee... Ald benar ^-^
tepatnya sih Sofie Malini, salam kenal ya Aldriana Agustina Amir
*hehehe kayak baru kenal ajh* :P
Posting Komentar