Minggu, 31 Oktober 2010

lalu tapi bukan untuk yang lalu

Berapa banyak dari kita yang ingin merubah masa lalu? Pernahkah kita berkata seperti ini “jika waktu bisa kembali berulang, aku ingin merubahnya”

Buatku hidup hari ini memang bersumber dari hari yang lalu tapi hidup hari ini bukan untuk hari yang lalu tapi untuk hari esok. Menyesal dengan meratapinya bukanlah hal yang baik, jika kita terus merantai diri kita di masa lalu itu hanya menunjukan bahwa kita tak mampu untuk mengahadapi konsekuensi dari sebuah pilihan dan bisa dibilang tak mampu untuk hidup karena hidup adalah pilihan, apakah itu pilihan kita atau pilihan orang lain yang berdampak pada diri kita, sama saja artinya.

Boleh berharap hal-hal baik saja dalam hidup tapi harus kita akui, itu adalah hal yang hampir tidak akan pernah terjadi, adalah hal yang wajar, asal kemampuan kita mencicipi rasa manis ada ketika kita mampu mencicipi rasa pahit, kita tau hal baik ketika kita tau hal buruk.

Boleh saja menyesal, boleh saja bersedih tapi jangan itu saja, lakukan sesuatu, belajar darinya adalah yang terbaik. Belajar memaafkan diri sendiri dengan mengakui kesalahan, belajar memaafkan orang lain dengan menerima kesalahan, memperbaiki yang bisa diperbaiki jika tidak bisa diperbaiki belajarlah untuk tidak melakukan kesalahan yang sama, berhati-hatilah untuk tidak terjadi hal yang sama.

Aku tak ingin kehidupan lain dan tak ingin merubah apapun karena aku merasa siap dan dipersiapkan dengan kehidupanku saat ini.

4 komentar:

achie mengatakan...

Aku tak ingin kehidupan lain dan tak ingin merubah apapun karena aku merasa siap dan dipersiapkan dengan kehidupanku saat ini. ->> ideeeem :D

langkah fie mengatakan...

^-^ penyuka hidup

Aldriana mengatakan...

Waw, tulisan yg dalam dari seorang Fie. Bagus untuk direnungi! :)

langkah fie mengatakan...

huhehe... gak apa2 jadi bahan renungan tapi gak usah dipercaya ntar iman Ald nambah lagi bukannya 6 tapi 7 :D huehehe...

Posting Komentar