Selasa, 22 Juni 2010

Dapatkah selamanya kita bersama…

Mendengarkan lagu Astrid tentang rasa tengah malam ini membuatku berpikir tetang sebuah pertemuan dan kehilangan. Rasa yang tergeneralkan bagi siapa saja yang ada di hidupku, bukankah kita butuh rasa sayang untuk dapat merasa kehilangan. Aku telah mengenal sayang itu dan sayang itu juga telah memperkenalkan aku dengan rasa kehilangan.
 
Aku menutup mataku, membayangkan wajah-wajah yang telah meninggalkan rasa dalam hidupku. Ada yang tinggal dalam waktu yang lama ada yang sementara tapi tetap memberikan arti. Dan aku membayangkan bagaimana aku tinggal untuk waktu yang lama atau sementara dalam hidup mereka. Bukan hanya mereka yang hilir mudik dalam hidupku tapi aku juga hilir mudik dalam hidup mereka.
 
Dulu aku berharap tak akan ada yang berubah, aku benci perubahan bukan karena aku harus menyesuaikan diri lagi tetapi rasa kehilangan yang berjejak kerinduan yang membuatku merasa tak perlu ada perubahan. Tapi aku tak ada daya menghentikan waktu yang membawa hujan untuk menggantikan kemarau. Beberapa kali aku tersesat karena cahaya-cahaya itu terus berganti. Hingga aku memohon pada Tuhan. Biarkan cahaya-cahaya itu tetap menyala jangan meredup atau bahkan tak lagi bersinar. Tapi Tuhan selalu punya sesuatu yang lain. Sesuatu yang menyisakan pertanyaan “apakah aku sendiri yang berpikir seperti ini?” “apakah mereka merasakan seperti apa yang kurasakan?” “Apakah mereka merasa kerinduan sepertiku karena aku sangat merindukan mereka?” Karena Sepertinya mereka baik-baik saja tanpaku membuatku merasa tak berarti saat tak kutemui pesan kerinduan dari mereka.
 
Pertanyaanku menjadi tak berarti saat ku temukan beberapa pesan singkat yang tak pernah kusadari bahwa itu adalah bentuk paling sederhana dari kerinduan seperti karakter senyum ^.^ tanpa kata-kata dalam beberapa pesan dari orang yang berbeda dan salah satunya pesan singkat yang tersimpan rapi tertanggal 1 januari 2010 di telepon gengamku
 
Dalam keheningan kumencari satu titik suara untuk kuanggap tanda bahwa aku tak sendiri.
Dalam gelap ku pejamkan mata menemui bayang manusia-manusia yang kucinta untuk membodohi diri sendiri bahwa aku tak sendiri.
Dalam larut malam ku bernyanyi tetap terpejam memecah hening menemui bayang manusia yang ku cinta untuk berpikir aku tak sendiri.
Aku tau, aku memang tak sendiri… tapi entah kemana semua manusia-manusia yang ku cinta dalam bayangangku

(Bung)
 
Ternyata bukan hanya aku yang merasakan ini, tapi semua orang yang telah bersentuhan dan merasakan sayang kemudian berpisah karena satu dan lain hal akan merasakan hal ini, Kehilangan, yang akan menciptakan kerinduan karena tak akan ada yang memberikan rasa yang sama di hati kita, mereka tak akan terganti oleh mereka yang lain.
Ketika aku menemui kesepian, mereka pasti juga menemukan kesepian yang sama. Tapi hidup tak akan berhenti untuk merancang pertemuan dan perpisahan. aku dan mereka meyadari itu setidaknya kami pernah bertemu dan pilihan untuk terus melangkah adalah hal terbaik karena aku dan mereka tak ingin melewatkan kesempatan untuk bertemu orang-orang hebat lainnya.

Jika bukan jam pasirku yang berhenti mungkin jam pasir mereka, jika bukan pilihan hidupku yang menciptakan jarak dan waktu mungkin pilihan hidup mereka. Apapun itu kehilangan patut kusyukuri seperti aku mensyukuri sebuah pertemuan.
Kini aku menemukan rasa damai diantara pertemuan dan kehilangan. Dan pertanyaan dapatkah kita selamanya bersama? Kita akan selalu bersama selamanya setidaknya dalam kenangan.

Bahagia mengenal kalian, bahagia merindukan kalian.

12 komentar:

Pet mengatakan...

aku suka perubahan... idup yang susah selalu b'usaha aku lupain. Itu cara ku buat kuat, bertahan, dan ngelanjutin idup, optimisme yang tumbuh dari pesimisme... Bener kok. bener banget kalo semua orang pernah kehilangan atau mungkin menorehkan rasa sakit di hati orang lain dengan meninggalkan mereka. Aku pernah mengalami semua. Tapi aku nggak ngerasa special jadi pantes banget buat dikasihani. Aku nggak mau. Lebih baek aku ngebuktiin kalo aku bisa survive... tapi yang namanya jatuh tetep bakal nerpa aku juga. sakitnya ketika berharap pada cinta yang nggak mungkin di dapat. atau, merasakan tamparan dunia untuk sadar kalo itu memang tidak mungkin... aku pun berusaha bersabar

Pet mengatakan...

aku lupa bilang... kayaknya nggak kamu doang yang lagi dengerin astrid nyanyi waktu itu. Ku baru inget, mungkin di waktu yang sama aku juga dengerin astrid nyanyiin lagu itu di salah satu stasiun tv.. kalo bener kamu juga nonton acara itu, wow freak moment..

langkah fie mengatakan...

bukan freak moment tapi mungkin freak time karena aku dengerin di lattop bukan tv. ^,^

berusaha melupakan ya? mungkin tak akan pernah bisa dan itu bukan cara menjadi kuat tapi berpura-pura untuk menjadi kuat.

ini mungkin pemikiran konvensional tapi aku menyetujuinya
"lupa bukan sesuatu yg di buat tapi terjadi begitu saja, berusaha melupakan hanya akan membuatmu lelah karena kamu berperang dengan dirimu sendiri (memori di otak tak akan bisa dihapus begitu saja), jalan terbaik adalah menerimanya sebagai bagian dari hidup, didalam penerimaan ini ada kata ikhlas dan syukur, inilah yang akan me-nil-kan rasa itu. dan memaafkan akan membuatmu mengerti bahwa perlu ada rasa sakit untuk memahami bahagia, perlu ada rasa kehilangan untuk membuatmu menjaga apa yang telah kamu miliki"

dan tolong jelasin sama aku, untuk siapa pembuktian kalo kamu bisa survive? untuk orang2 "itu", orang2 yang tak peduli kamu? atau untuk kamu bahwa kamu tak butuh mereka (sedangakan mereka mengajarkanmu banyak arti hidup)? untuk siapa?

Pet mengatakan...

hmm... p'tanyaan yg rumit... aku perlu ngerenung sebentar lalu ngobrol ma diri ku sendiri. pet maunya apa? jawabannya adalah untuk semua. ya untuk diri sendiri dan orang laen. kenapa?
kuat untuk diri sendiri bisa jadiin kamu lebih positiv. Itu yang bakal jd cahaya di tengah segala pikiran negativ mu. orang yang putus asa selalu butuh sinar buat bisa yakin lagi.
orang lain, buat nunjukin kalo apa yang mereka lakuin nggak buat aku jatuh. yang ini palsu. aku bakal tetep jatuh. tapi berusaha kuat buat diri sendiri adalah kejujuran

Aldriana mengatakan...

Fie, tulisan kamu yg ini benar2 kasih pencerahan buatku. Bahwa rasa rindu akan kehilangan seseorang juga merupakan suatu kebahagiaan.

Soalnya kalau aku sdg rindu seseorang (yg masih ada ataupun tidak) bawaannya sedih terus.. :D

langkah fie mengatakan...

makasih ald, untunglah aku gak membuat orang lain sesat hehehehe

Aldriana mengatakan...

Jadi sekarang kalau sdg rindu sama seseorang hrs tetap tersenyum yaaa... Biar orang yg kita rindukan itu jg sama2 tersenyum di sana.. ;)

langkah fie mengatakan...

jangan terus-terusan yah senyumnya ntar disangka orang gila lagi hehehe...


ps:bukan hanya untuk mereka, tapi untuk hatimu yang mengenal arti pertemuan dan perpisahan.

Aldriana mengatakan...

Hey, Fie! Aku baru dengerin lagunya Astrid "tentang Rasa" loh.. Duuhh, telat banget ya! -_-" Hahaha..
Lagunya sediiih, tapi sukaaaa.. :P

langkah fie mengatakan...

gak telat kok Ald cuma yah.... keterlaluan ajh hahahaha.... :P

*,*v (peace)

Aldriana mengatakan...

Hahahaha!

Owh, jadi kamu mau tetap manggil aku "Ald" ya? Kirain setelah menjelaskan arti nama dian, kamu bakal panggil aku dian.. :D Baiklaaahh, Julia.. Tidak apa2 kok.. :) (iiihh... aku kok ga ikhlas ya manggil kamu Julia, hahaha!)

langkah fie mengatakan...

hahaha... pasti mau muntah yah waktu nyebut atau nulis Julia. tenang ajah kamu bukan orang pertama kok yang seperti itu, Ald masih mending cuma ga ikhlas ada yang kesurupan loh waktu nyebut nama ituh... hehehe

^,^ (wajah bangga)

Posting Komentar