‘Ada yang harus dibuang dek’ aku mengangguk melihat tumpukan kardus yang entah berisi apa saja dari masa lalu. Membukanya seperti membuka kenangan yang telah tersimpan rapih. Buku-buku kuliah, novel, komik, hadiah-hadiah ulang tahun, dan buku-buku catatan yang di dalamnya banyak kutemukan catatan-catatan kaki.
Membaca satu persatu catatan kaki itu membuatku merasa bahwa aku tak pernah benar-benar ada di kelas waktu kuliah. Dan sepertinya itu adalah tahun-tahun penuh kemarahan buatku…
Aku melihat dunia seperti sebuah neraka
Neraka abadi untuk jiwa yang hidup
Aku mendengar kata dunia seperti hujan simbal
Simbal yang memekan telinga
Aku mencium dunia seperti bau nanah
Bau nanah yang selalu membuatku muntah
(catatan 2005)
Fuck – aku menuliskan kata itu selembar penuh di sebuah buku catatan. wow akukah yang melakukannya?
Ada lagi catatan yang membuatku bergidik ngeri.
Jika ada yang berani menjamin bahwa kematian menyelesaikan masalaku, dengan senang hati aku akan mengakhiri hidupku.
(catatan 2007)
Tapi tak ada yang berani menjamin, buktinya aku masih memilih untuk hidup sampai saat ini.
Ada pertanyaan yang muncul dihatiku, seperti apa aku dulu? Aku merasa tak mengenali sosok yang menulis catatan itu. terasa asing.
0 komentar:
Posting Komentar