Kamis, 03 Juni 2010

Langit, Bumi dan Langkah

Seorang sahabat bertanya “Mengapa?” ketika tulisan Langitku berganti Bumi disebuah catatan.
“aku melihat bumi lebih menarik untuk di jelajah sekarang, lebih banyak warna dari pada warna langit”
“lelah dengan semua impian?” tanyanya
“bukan, aku tetap menggantungkan impianku pada langit, dia akan tetap menjadi petunjuk bumi mana yang harus kujelajah untuk menorehkan warna baru di buku catatanku yang usang”
“warna baru, benar, terlalu banyak kata dilangit dengan warna stabil seperti ingin mengamini semua kisah sebagai sesuatu yang telah tercatat sebelum lahir dalam dunia fisik dan waktu”
Kita diam lama sebelum kamu kembali bertanya
“lalu apa selanjutnya?”
Aku tersenyum, Kamu mampu meraba kata Bumi yang kutuliskan tidaklah kuat seperti akan diganti, hanya tinggal menunggu waktu saja.
“Langkah. Langit adalah Suar. Bumi adalah Cerita. Langkahlah yang membuat Suar dan Cerita itu Nyata di buku catatan usangku.”

0 komentar:

Posting Komentar