11.19.09-04.23 pm (catatan usang)
Seharusnya kita memilih yang terbaik untuk diri kita sendiri, perjalanan hidup seorang sahabat mengajarkan itu padaku saat aku kehilangan-nya untuk selama-lamanya.
Sahabat, aku menyesal seharusnya kita berbagi tentang hal ini, ‘bukanlah hal yang besar jika tidak ada orang yang mencintaimu, tapi adalah sebuah masalah besar jika kamu tak mencintai dirimu sendiri’
ya aku menyadari betapa lemahnya kita menghadapi cinta terlebih saat orang-orang yang kita sayangi larut dalam hidupnya sendiri dan kita menjadi orang yang kesekian dalam daftar prioritas mereka, meski kita yakin mereka akan selalu ada untuk kita jika kita meminta dan meski kita yakin mereka akan selalu menyayangi kita itu tidaklah cukup. Aku sangat mengerti, kita membutuhkan seseorang untuk selalu ada setiap saat, yang menjadikan kita prioritas utama mereka bukan orang kesekian mereka, yang selalu bertanya hari-hari kita dan menjadikan kita bagian dari nafas mereka, bukan hanya menghubungi saat rindu atau ingin mengulang saat-saat dulu ketika menghabiskan waktu bersama.
Aku mengerti, ketika Dia ada meski membawa banyak luka daripada bahagia, kita akan bertahan, karena ketakutan akan kesendirian dan hanya Dia yang peduli atau karena cinta yang tak berbatas logika hingga perjalanan menyakitkan itu pun Kau tempuh yang pada akhirnya membuatku kehilanganmu untuk selamanya.
Aku tak menyalahkanmu karena hidup adalah pilihan tapi aku belajar darimu, aku ingin memilih hal terbaik dan aku tak akan menggantungkan hidupku pada sesuatu atau seseorang karena Aku adalah Inti dari Hidupku Sendiri.
2022: Slightly Romantic Comedy
-
Here come the end of year so let me write and bit contemplate. I started
this year by defending my diploma thesis and got excellent result (Yeay!).
I was...
1 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar