Rabu, 01 Desember 2010

Dimensi Tunggal

Dimensi tunggal, ketika kau bilang hidup hanya untuk hari ini, itu berarti hidupmu berada pada sebuah dimensi tunggal sedangkan manusia memiliki kemampuan untuk menjangkau hari kemarin, mengenai hari ini dan menemukan hari esok yang artinya manusia harusnya menyadari adanya dimensi waktu yang merupakan dasar dalam sejarah kebudayaan manusia.

Berada pada dimensi tunggal berarti manusia hanya berinteraksi pada dunia, hanyut dalam realitas yang tidak ada ubahnya dengan hewan, tanpa kesadaran dan tenggelam dalam waktu. Manusia seharusnya hadir dalam waktu dan ada bersama dunia bukan hanya didalam dunia dan hubungan ini akan menjadi sangat penuh konsekuensi.

Konsekuensinya adalah  manusia harus mengatur diri, memilih tanggapan terbaik dari berbagai reaksi, menguji tanggapan-tanggapannya lagi, bertindak dan mengubah tindakan-tindakannya, berintegrasi dengan lingkungan atau beradaptasi dengan lingkungannya.

Adaptasi adalah kemampuan menyesuaikan diri dan ini merupakan bentuk pertahanan diri yang paling rapuh dasarnya adalah ketidakmampuan untuk mengubah realitas, kehilangan kemampuan untuk memilih dan jika pilihannya adalah pilihan orang lain dan keputusan-keputusannya berasal dari luar dan bukan merupakan keputusannya sendiri maka ini merupakan gejala dari dehumanisasi, tidak memanusiakan manusia.

Aku tak inginkan aku beradaptasi meski aku tau pasti akan ada berbagai tekanan dan faktor-faktor penolakan, aku hanya ingin memanusiakan diriku dan seharusnya tidak ada yang salah dengan itu, berintegrasi dengan lingkungan yaitu dengan menyesuaikan diri tanpa kehilangan kemampuan untuk memilih dan mengubah realitas di diriku dan menunjukan aku secara utuh dalam lingkungan tidak hanya dalam dimensi tunggal.


setelah membaca bagaian pembuka - pendidikan yang membebaskan - Paulo Friere

Senin, 29 November 2010

hey, cerita minggu kemarin @.@

Morning world,

Minggu lalu minggu yang cukup sibuk, stay di Jakarta satu minggu cukup membuatku kurang tidur. Progress report tiap jam 10 dan jam 2 cukup membuat kepalaku berdenyut. Angka-angka kecil itu benar-benar menggemaskan membuatku telepon sana-sini untuk menanyakan posisi angka terakhir hingga membuatku nge-dumel sendiri *yang biasa kami sebut dengan mabuk angka* benar-benar mengenaskan terlebih saat ku tau laut diluar sana, dufan diluar sana, sea world diluar sana tapi aku hanya bisa melihatnya dari tempat yang mereka sebut dengan pulau putri nama indah untuk sebuah… ruang… meeting yup ruang meeting di ancol. Hebat bukan.

 
Tapi diantara semua waktu itu ada satu janji yang hingga hari ini masih membuat ku tersenyum yaitu janji untuk bertemu kedua kakak beradik yang heboh ini. tidak menyangka sebenarnya, mereka meluangkan waktu yang tidak bisa dibilang sedikit, bergerak lebih jauh dari biasanya hanya untuk menyapaku di ancol. Mungkin ini hal biasa yang mereka lakukan tapi jujur aku tersanjung *kali ini entahlah untuk episode yang keberapa :P*


Merasa diperhatikan saat ku bilang “kita ketemuan di sarinah ajah, aku cuma tau tempat itu di sekitar sana kan banyak tempat makan tuh jadi enak buat ngobrol” tapi mereka kompak menjawab “kasihan kamu ntar pulangnya sendirian, malam-malam ke ancol dari sarinah, jadi biar kami yang atur strategi kesana” wow itu yang muncul dipikiranku karena kalau bukan aku yang bergerak lebih jauh dari hotel tempat ku tinggal berarti mereka yang harus bergerak lebih jauh dari tempat mereka tinggal kan, kupikir resikonya pasti sama cewek pulang sendirian dimalam hari dan di Jakarta pula tapi mereka mau melakukannya *aku gak tau ini bisa dikategorikan nekat, udah emang biasanya seperti ini, atau yah karena mereka memang preman Jakarta jadi santai ajah, em.. aku lebih suka jawaban ketiga sepertinya ^-^v”


Jadilah kami terdampar di toko donat dekat mangga dua menikmati minuman cokelat-achie, teh-kak okta dan kopi-aku, menu lengkap untuk malam ini diisi dengan obrolan sana-sini. Menyenangkan tentu saja buatku tapi buat mereka mungkin sedikit menyusahkan berjalan jauh untuk bertemu aku yang notabene adalah orang yang em.. berat mengatakannya... orang yang gak terlalu asik.


Tapi yang pasti bertemu mereka adalah hal yang menyenangkan. Sesenang aku ditaktir makan. ^-^ Makasih Kak Okta dan Achie buat malamnya.

Minggu, 28 November 2010

Sujud

Sujud. Katanya “Jangan hanya menaruh kepala dan mengucap doa, jangan hanya menjadikannya ritual tapi turutkan juga hatimu, sujudkan juga hatimu. Sujud memang merendahkan tubuhmu tapi kau tau itu adalah titik tertinggi dari seorang manusia.”

“Bagaimana bisa?”

“Hatimu sangat mengetahuinya, ketika kamu sujud, kamu dengan kesadaran penuh mengakui saya manusia, saya adalah ciptaan ketika kau turutkan juga hatimu maka itu akan menyempurnakannya ‘saya manusia, ciptaanMu, dengan segala kelemahan dan hanya Engkau yang bisa menguatkan’ jika kau turutkan hatimu maka ini bukan hanya tentang 5 waktu tapi setiap detiknya.dan itu sudah seharusnya jika kau beriman”


Bukan tentang lima waktu tapi setiap detiknya.

Pernakah Allah mengambil sesutu yang baik darimu?

Pernakah Allah mengambil sesuatu yang baik darimu? (mohon lihat dari sisi Tuhanmu bukan sisi inginmu). Aku pernah lihat sebuah kejadian dimana seseorang tak lagi dapat melihat karena sebuah kecelakaan kemudian mendengar seseorang berkata tentang kejadian itu “semasa hidupnya, dia tidak menggunakan matanya dengan benar, wajar jika Allah mengambil anugerah melihat itu darinya” dan ini bukan hanya sekali, ada beberapa kali dan tentunya hal yang diambil berbeda-beda, tangan, kaki, pendengaran bahkan seseorang. Kutanyakan pada diriku “apakah benar kata-kata seseorang itu?” karena aku melihat lebih banyak orang yang tidak bisa menjaga apa yang telah dianugerahi kepadanya tapi mengapa hanya sedikit orang yang mengalami kehilangan. Mengapa tidak semua orang mengalaminya?
Lalu…

Hati. Jika ini tentang hati, anugerah terbesar, terhebat dan terindah yang diberikan Allah pada manusia, mungkinkah Allah mengambilnya? Jelas jawabannya jika merunut kalimat “tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah” tapi buatku ini bukan jawaban tapi keengganan berpikir.
Mungkinkah Allah mengambil hatimu? Jika hati adalah inti dari seorang manusia. Sumber hidup karena darinya segala rasa tercipta. Mungkinkah Allah mengambilnya? Entahlah, yang aku tau kitalah yang mengabaikannya, menghitamkannya dengan segala perbuatan yang… tidak… seharusnya bahkan membuangnya untuk satu hal yaitu Ego. Kitalah yang membuangnya bukan Allah yang mengambilnya.



Mencari hatiku di tiga tempat dan belum kutemukan.

Jumat, 26 November 2010

menatap ufuk

Merasakan pasir yang terbawa air dikakiku. Tenang rasanya menatap ufuk meski tak ada jingga. Pesan black membuatku tersenyum saat kukatakan padanya dimana saat ini kakiku berdiri

"jangan kelamaan main pasir yah, terkadang pasirpun menyisakan perih dikaki"

ya, sebelum dingin black, sebelum dingin aku akan mengentaskan diri dari ufuk tak berjingga ini tapi tidak dengan kata perih-mu, biarlah pasir ini memerihkan kaki bukankah itu adalah hadiah dari sebuah perjalanan, aku tak akan mengentaskan diri hanya karena perih.

Inilah yang dinamakan kesempurnaan seperti ufuk yang merekatkan bumi dan langit dimataku, seperti pasir yang meninggakkan dua rasa dikakiku.

Kamis, 25 November 2010

dialektis

Berpikir secara dialektis berarti penampakan usangnya konsep-konsep yang hingga beberapa waktu sebelumnya masih dipakai utnuk menerangkan banyak hal. ciri dialektikus adalah kemapuannya untuk menghadapi yang lama tanpa menolaknya atas nama tahap penemuan kesadaran baru. (Paulo Freire-Pendidikan yang membebaskan)

Seharusnya banyak orang yang berpikir seperti itu, yang lama bukanlah sesuatu yang harus dilawan dan serta merta diganti dengan sesuatu yang baru yang diberi cap lebih baik, ini lebih bisa dikategorikan sebagai pemakasaan perubahan padahal perubahan akan terjadi dan pasti terjadi tapi bukan seperti membuang konsep lama dan mengagung-agungkan konsep baru. konsep yang lama jangan dipandang sebagai konsep yang jelek dan harus dibuang sesegera mungkin karena konsep lama juga dihasilkan dari pemikiran terbaik pada masanya.

Ada hal baik yang dari konsep lama yang bisa di bawa ke konsep baru dan juga ada yang harus di sesuaikan dengan masa sekarang dalam konsep lama. buatku ini adalah jalan terbaik untuk mengusung perubahan tidak merubah pondasi awal tapi memperbaiki yang usang, tidak merobohkan bangunan tapi membuat bangunan bertambah besar.

Aku banyak melihat orang-orang yang kebingungan ditengah perjalanannya, aku mau kemana? sering pertanyaan itu muncul buatku mereka memaksakkan diri dengan kata "aku harus berubah" dan serta merta mengganti pemikirannya dengan yang baru yang memang kuakui lebih baik tapi ada sesuatu yang mereka tidak perhatikan yaitu Sejarah, sejarah dari pemikiran yang tercipta. konsep lama memiliki sejarah atas lahirnya begitu juga dengan konsep yang lebih baru juga memiliki sejarah atas lahirnya ini yang sebenarnya tidak boleh kita lupakan. sejarahlah akan mengingatkan kita ke arah mana yang kita tuju.

Berubahlah tapi jangan pernah melupakan sejarah perubahan itu.

Rabu, 24 November 2010

kedekatan itu membuatmu berbatas

Pernakah kau rasakan terkadang kedekatan itu mampu membuat jarak batas, jarak batas yang membuatmu menahan diri untuk berbagi.

"aku rindu, tapi ada sesuatu hal yang membuatku tak bisa bertemu denganmu. kuharap dengan kondisi ini atau apapun aku gak akan kehilanganmu"

aku membaca sms itu berulang-ulang, perasaanku bercampur aduk, sedih dan khawatir terus bertanya tentang apa yang terjadi, marah dan jengkel karena teleponku yang tidak diangkat, jika seperti ini lebih baik aku gak tau sama sekali daripada tau sedikit, mencoba untuk tidak pedulipun tak bisa karena kamu salah seorang yang kusayangi... ach...

aku benci smsmu tapi ini yang mungkin orang katakan bahwa kedekatan itu membuatmu berbatas dengan orang yang kau sayangi. ketidakinginan membuat khawatir, membuat mu memilih untuk diam atau tidak meceritakan apa yang terjadi sesungguhnya, aku ingin memahamimu seperti itu tapi semakin aku memberi ruang untuk mu sendiri semakin terasa sempit ruang bernafasku, aku terbayangi oleh kehilangan jika bukan aku yang kehilanganmu mungki kamu yang menghilang dariku. apa yang harus kulakukan?

Minggu, 21 November 2010

Never Alone - Lady Antebellum w Jim Brickman




Genggaman tangan itu masih bisa kaurasakan meski tak lagi nyata, kata-kata menguatkan akan selalu berputar di telingamu meski tak lagi kaudengar suara ketika kau percaya bahwa mereka tak akan pernah membiarkan mu dalam kesedihan atau kegelisahanan maka harusnya engkau percaya meski tidak ada raga atau suara, mereka akan selalu mendukungmu, selalu ingin melihatmu bahagia kau tak perlu merasa sendiri, meraka akan selalu ada dihatimu.

ketika hatiku dilanda kerinduan pada orang-orang yang kusayangi. aku selalu mendengarkan lagu ini, yah aku tak pernah sendiri karena cinta mereka.

Selasa, 16 November 2010

You Are My....

Seseorang mengatakan padaku setidaknya satu orang akan berarti buat satu orang lainnya. Aku mengamininya. Jika itu adalah seseorang yang berada di silsilah darahku maka buatku itu memang sudah seharusnya lalu bagaimana dengan mereka yang berada di luar silsilah darahku?

Ku katakan padamu Mereka juga berarti buatku, mereka yang tidak termasuk dalam silsilah darahku, mereka yang ku kenal dalam perjalanan hidupku, mereka yang kupanggil dengan kata Kakak, Adik, Abang, Ibu, Ayah atau bahkan Anakku sebutan yang biasa kuucapkan pada seseorang yang punya silsilah darah yang sama.

Hubungan ini mengikat hati kami, ikatan yang tidak ada bedanya dengan ikatan darah, dan seperti iktan-ikatan lainnya ikatan hati ini juga memiliki sisi dimana aku menuntut hak ku dan dimana aku memberikan kewajibanku. ikatan ini juga memiliki surutnya yaitu ketika kami tak sekata, ketika inginku di anggapnya keinginan yang tak seharusnya, ketika aku malas melihat kelakuan mereka tapi ikatan ini juga memiliki pasangnya yaitu ketika aku tak percaya bisa, mereka ada untuk terus membisikan semangat bahwa aku bisa lebih dari itu, ketika dunia mencoba menjatuhkanku mereka bersiap disampingku untuk menjaga agar aku tak terjatuh dan banyak ketika lainnya.

Ada saatnya marah, ada saatnya benci tapi seperti ikatan lainnya kami akan kembali bersama merajut pengertian-pengertian, pemahaman-pemaham hati yang baru. dan kalimat ini yang mungkin akan kamu dengar ketika amarah telah mereda dan kamu sadar bahwa kalian saling membutuhkan dan kalian seharusnya saling mendukung 

"Aku mengerti ingin mu tapi kamu juga pasti mengerti inginku, diantara semua waktu ketika kita saling menjaga jarak adalah sesuatu yang menyusahkan hatiku. aku tau kamu pasti punya alasan kuat mengapa kau ingin seperti itu, aku percaya kau pasti sudah sangat memikirkannya dan itulah pemikiran terbaikmu. sepertimu aku juga punya alasan kuat mengapa aku tidak mendungkung inginmu dan kau sangat tau asalnya adalah keinginanku untuk selalu menjagamu. tapi diantara semua itu sebenarnya tidak pernah ada alasan buatku untuk tidak mendukungmu untuk melakukan hal terbaik dalam hidupmu, dan kau tau pasti mengapa tidak pernah ada alasan itu, karena aku sangat menyayangimu"


You are my sista not like my sista.


Senin, 15 November 2010

hati akan kuat jika...

Butiran beras kembali mengisi karung-karung yang kosong itu dari tangan berbeda yang datang silih berganti diikuti dengan doa untuk sebuah kesabaran dan ketenangan. Matanya berkaca tapi tak ada tangis disitu, senyumnya tetap mengembang menyambut mereka yang datang. Dia menghampiriku setelah mereka berlalu, aku mengembangkan tangan dan memeluknya, dalam pelukan dia berbisik

“maafkan bapak untuk semua salah?”

“ya, sabar yah sayang”

Setelahnya kami duduk, dia bercerita mengenai yang terjadi, aku menyimak dengan sesekali bertanya. aku bisa melihat hatinya sangat kuat menghadapi semua ini.

“ini yang terbaik” katanya, membuatku mengerti "hati akan kuat jika kau mampu menerima segala kondisi dengan kepositifan pikiran."

Aku tersenyum mengangguk. Sesungguhnya aku tak menyangka dia bisa setegar ini, bisa sesabar ini, bisa setenang ini. sejak sekolah menengah pertama kami bersama, Peni sahabatku yang pintar matematika tapi selalu menyerah mengajariku matematika karena otak tumpulku, yang selalu bingung bertanya "yo opo iki? (bagaimana ini?)" dan aku selalu tertawa menanggapi pertanyaan kebingungannya "yo gak opo opo pen" (ya gak gimana, gimana pen). Bisa setegar ini, mampu sekuat ini. jika aku diposisnya sekarang aku tak yakin aku bisa sekuat dia.

aku belajar darinya untuk mampu menerima segala kondisi dengan kepositifan pikiran agar hati ku kuat untuk menjalini hidup. semoga aku bisa.

belajar tentang hidup dari seorang sahabat Triastuty Peni Anggraini.

Jumat, 12 November 2010

Kesedihan Teman Kebahagian

Jika kau pernah melihat film Tentang Dia, kau mungkin mengenal kalimat ini “kesedihan tak akan pernah membiarkan kebahagiaan datang sendirian, padahal kita tak pernah punya cukup persediaan untuk menjamunya bersamaan”

Tapi itulah hidup, silih berganti dalam hitungan detik atau mungkin persekian detik. Seperti saat ku lihat rona pipi memerah bahagia seorang sahabat dihari pernikahannya saat itu juga aku mendengar kabar seorang sahabat hati lainnya menangis di ujung hari untuk ayahnya yang terbaring di rumah sakit atau seperti saat ku dendangkan lagu betapa indahnya dunia pada bayi mungil yang masih merah dalam gendongan ibunya saat itu juga telepon ku berdering mengabarkan seorang ibu sahabat telah berpulang.

Aku selalu merasa aneh dengan perasaan yang berhimpit-himpit ini, sudah pernah kukatakan pada diriku bahwa hati ini terlalu sempit untuk seribu kisah, bahagia akan berdesak-desakan dengan kesedihan yang akan menggenangi hari-harimu jika kau tak cukup kuat maka dadamu akan terasa sesak tapi aku sadar sepenuhnya bahwa kesedihan harus ada agar aku dapat mengenali kebahagian tapi tetap saja aku selalu kebingungan jika dihadapkan pada keduanya. pertanyaan yang selalu mengambang di pikiranku adalah "bagaimana aku harus bereaksi?" dan ini sukses menjalar di setiap sisi hidupku. jadi jangan heran jika aku bisa duduk diam di satu sudut melihat sahabat hati sedang menangis di sudut lain, bukan karena aku tak peduli tapi aku kikuk dengan segala perasaan yang membuncah seperti itu.
 
"let it flow fie!" ucap seorang sahabat saat melihat keteganganku. aku tak bisa, aku sudah mencoba, kekhawatiranku berlipat dan menjadi sangat tidak tenang jika kulakukan itu, jika sudah seperti ini aku hanya bisa menyalahkan fungsi otak kiri yang terlalu dominan. pernah aku mengikuti sebuah quiz dan aku menyadari "mengapa?" jika itu berhubungan dengan diriku sendiri tapi jika itu berhubungan dengan orang-orang yang kukasih aku tak tau "mengapa", sudah ku akui itu bahwa aku bukan teman bicara yang baik.
 
Lihatlah aku mampu menjelaskannya pada diriku sendiri dengan baik, harusnya perkara hati ini selesai, tapi tetap saja area abu-abu itu muncul, pertanyaan terbolak-balik menggantung "bagaimana aku bahagia saat melihat teman ku sedih" atau sebaliknya jika aku memilih salah satunya maka terasa aku tidak peduli pada satu yang lain. aku berandai, jika kesedihan dan kebahagian datang silih berganti dan aku bisa menuntaskan salah satu perasaan itu terlebih dahulu tidak secara bersamaan atau hampir bersamaan, maka ini akan menjadi sangat mudah rasanya.

buatku tidak seharusnya kesedihan menjadi teman kebahagiaan meski salah satunya ada karena yang lainnya ada.

buat sahabat hati yang bersuka cita dan berduka, yang kalian harus tau, aku mencintai kalian dengan dengan segenap hatiku maaf jika reaksiku tak seperti yang kalian harapkan.

Kamis, 11 November 2010

disela-sela

aku masih bisa melihatmu langit
disela-sela terali yang berhimpit

aku masih bisa melihatmu harapan
disela-sela pahitnya kenyataan

tapi..

mengapa aku tak bisa melihatMu?
diantara sujudku?
diantara waktuku?
apakah karena aku ...

Rabu, 10 November 2010

Mencoba romantis :P

Percobaan ke 1
“sayang, bintang terang itu memberikan cahaya di bumi saat malam, indah sekali, seindah kamu yang memberikan cahaya di hidupku”
*senyum sumringah, adegan di buat romantis abis*

“emang aku lampu? bercahaya! Aku juga bukan kunang-kunang yang pantatnya bersinar, gak percaya? Mau lihat pantatku?”
*jiah... reaksi si sayang mengecewakan*

Percobaan ke 1 gagal belum berhasil *semangat percobaan ke 2*

Percobaan ke 2
“aku ingin sehidup semati denganmu, selalu bersamamu”
*dengan bangga bersumpah*

“duh sayang, kalu kamu mau mati, mati ajah sendiri gak usah ngajak-ngajak. Aku masih mau hidup, gini deh, aku janji ntar kalo kamu mati, seminggu aku bakalan sedih dan gak keluar rumah tapi setelah itu aku cari kekasih baru, yah…”
*monyong... ups... reaksi si sayang bikin merana*
 
Percobaan ke 2 gagal, belum berhasil emm.. kurang romantis *semangat percobaan ke 3*
 
Percobaan ke 3
"lg, ngapain say?" sms dari si sayang
 
"lagi, ngobrol ma bulan, tentang hatiku yang selalu merindukanmu" sms balesan
*romantis-romantis-romatis kali ini pasti berhasil ^o^*
 
"nah lo, kurang kerjaan banget sih say, gak takut dianggap orang gila? daripada kamu ngobrol ma bulan mending sms atau telp aku, ketauan ada yang bales dan rindumu gak bakalan ada"
*uch... reaksi si sayang bikin uch gemes... dah gak bakalan ada romantisan-romantisan lagi*
 
telepon dari si sayang setelah sms gak di bales
"say, aku tau kamu tuh pandai menyusun kata, indah selalu indah ku akui itu, bukan hanya untuk hal yang baik saja kamu menyusun kata indah, tapi ketika marah juga, ketika jengkel juga, kamu selalu memilih kata-kata yang baik, kamu bilang kata yang tidak tepat hanya akan membuat semuanya berantakan karena itu kamu gak mau gegabah dalam bicara, selalu menahan diri dulu setelah dapat kata yang tepat baru bereaksi, tapi aku juga lihat sebagian dirimu terbebani oleh itu, terkadang kamu terlalu menahan diri, gak pernah benar-benar lepas. aku cuma ingin kamu ngomong apa saja yang kamu rasakan tanpa kamu susun dulu, gak perlu takut berantakan, kalo berantakan kan bisa diperbaiki, gak ada yang sempurna toh kamu sendiri yang bilang kesalahan itu wajib ada biar kamu mengerti apa itu benar, jadi jangan takut salah yah. aku sedih waktu kamu bilang "tanganku sakit dibuat nulis", karena aku tau artinya gak sesederhana itu kan?"
 
Percobaan romatis gagal, tapi buat si mencoba romatis telepon si sayang sangat romantis. ^o^

Selasa, 09 November 2010

warna tali

ah sayang, kamu tak lihat? warna tali itu bukan abu-abu hanya perlu sedikit cahaya agar kamu bisa melihat warna sebenarnya. apa? kamu gak percaya sama aku? percayalah, mari duduk disini di sebelahku kan ku gambarkan padamu,

tali itu berwarna warni, ujungnya warnanya tidak terlalu terang seperti pertama kali kita bertemu, rasanya biasa, tapi semakin ke tengah warnanya sangat pekat menandakan bahwa rasa biasa itu menjadi sesuatu yang sangat berarti.

ada banyak warna sebenarnya tapi ku bedakan menjadi dua warna ajah yah, ada warna gelap seperti penggambaran hatiku yang sedih ketika aku tidak bersamamu atau ketika kita sedang bertengkar dan warna terang yang menandakan cerianya hatiku saat melihatmu tersenyum...

dan...
tanpa kamu sadari tali itu telah mengikat hatiku pada hatimu.


pic from here

Senin, 08 November 2010

Mengabu Pilu, Duka Negeriku

mengabu pilu
duka negeriku

jiwa kini berjejak luka

inikah peringatanMu?
atas angkuhnya laku?
negeriku kini mengabu pilu

yang terkasih kini tak lagi bersama
yang ditanam kini tak akan dipanen dihari raya
yang dipunya kini hancur seketika
ikut tergulung bersama air dan udara

hidup kini berjejak duka

Tuhanku, kami mohon padamu
kembalikan warna negeriku
diantara hijau dan biru

Jumat, 05 November 2010

HARUSNYA AKU MALU

Yah harusnya aku malu. ketika kata simpati yang meluncur hanya dimulut, hanya sekedar kasihan. ketika duit yang hanya ratusan ribu membuatku bangga dan merasa telah berjasa padahal itu bukan apa-apa,  tak ada nilainya, nil.

harusnya aku malu,
aku malu,
MALU!!!

salam olahraga

Jumat oranye. Salam Olahraga  ^-^ semua Mari kibarkan semangat "Didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat" ahay...  

ini ritual jumat pagi di kantor, wajib olahraga, bisa di tempat fitness yang ada di kantor atau bisa juga di lapangan untuk aerobik bareng, yang mana ajah silahkan pilih jika mau sehat.

Jika mau sehat loh tapi ada juga loh yang olah raga cuma pakaiannya ajah *seragam lengkap lalu duduk manis gak berkeringat jiah huhehehe...itu akuuu.. hahaha...*

Cuma bentar-bentar kok duduk manisnya tapi tetap harus nyobain alat sana sini dari treadmill yang gunanya bukan cuma mengencangkan tubuh bagian bawah dan bagian belakang ajah tapi juga untuk mendeteksi dini jantung koroner karena aktifitas ini bisa memonitor rekam jantung guna mengetahui adanya penyempitan pembuluh darah jadi kalo mau tau jantungnya sehat atau enggak? treadmill ajah. kalo mau bentuk kaki, tangan dan pundak bisa dibentuk pakai body building, gak niat berotot? jangan takut berotot disesuaikan ajah bebannya kalo mau menghilangkan kendor sana sini cukup 5 kg, tapi kalo mau kaya ade rai bisa nyoba yang 55 kg *kalo 55 kg fie dah biasa itu sama bawa badan sendiri kalo bergerak hahaha*. lalu eliptical bike yang ngelatih tangan dan kaki secara bersamaan seperti lari tapi kaki mengayuh bukan di atas sepeda loh jadi setengah lari setengan naik sepedalah kalo bisa mendiskripsikan alat ini sambil ngelatih otak juga, koordinasi tangan dan kaki. 

masih banyak alat lainnya tapi fie cuma nyobain itu ajah. jangan ditanya apakah fie capek atau enggak? karena buat fie alat segitu mah gak bakalan bisa bikin capek lah *sombong* padahal *lebih banyak diliatin bukan digunain hehehe...*

Yang pasti kamu harus olah ragamu walaupun sekejap karena sehat itu mahal harganya. Semangat olahraga semua  p^-^q

Rabu, 03 November 2010

Mimpi dan apa yang salah dengannya?

Jam 2 pagi dan mataku masih belum terpejam teringat percakapan dengan Bayu tentang mimpi.

Mimpi dan apa yang salah dengannya?
Ada orang yang bilang gantunglah impianmu setinggi langit, bagiku itu sebuah isyarat tetang optimisme hidup dan aku menyadari bahwa kalimat itu juga mengisyaratkan padaku bahwa diperlukan waktu, tenaga, pikiran bahkan pengorbanan untuk meraihnya karena langit berada jauh di atas sana. Ada juga yang bilang jangan gantung impianmu setinggi langit tapi gantunglah di tempat yang bisa kau raih, kalimat ini bukan kalimat pesimis tapi kalimat ini mengambarkan bahwa mimpi itu harus realistis, jangan jadikan dirimu pungguk yang merindukan bulan.

Pernah seseorang mengatakan ini padaku “ kau bisa merampas apa saja dariku, tapi tidak mimpiku. Kau hanya bisa mendapatkannya ketika aku menyerahkannya karena mimpi adalah jiwa bagi ragaku “ Dia benar, akulah pencipta mimpi dan hanya aku yang mampu menghancurkannya, karena mimpilah aku ingin menghirup udara hari esok tapi Bayu juga tidak salah saat ia mengatakan hal sebaliknya “jika mimpi membuat aku kehilangan banyak hal, maka aku tak inginkan mimpi itu lagi”

Mimpi dan apa yang salah dengannya?
Aku banyak melihat bahwa mimpilah yang membuat banyak keajaiban dihidup bahkan banyak dari mimpi itu yang tidak realistis tidak melihat keadaan tapi tetap digantungkan di langit dan hebatnya terwujud tapi sebaliknya banyak juga  yang menjadi gila saat mimpinya tidak terwujud ketika itu terjadi semua orang akan berkata “dia gak sadar akan dirinya yang lemah, keterbatasan mu yang harusnya kau ingat”

Lalu mimpi seperti apa yang harusnya ada?
Bayu berkata lugas ketika kutanya apa yang salah dengan mimpi? Katanya mimpi itu salah jika menyakiti. aku tak sepenuhnya setuju, kenapa kita mesti menyerah ketika keadaan tak mendukung, ketika kita bermimpi pasti ada hal baik disana yang ingin kita raih ketika dalam prosesnya ada yang tersakiti itu adalah hal wajar karena kita memiliki sudut pandang yang berbeda-beda, adalah hal yang tak seharusnya jika kita membuatnya sama dan menyingkirkan mimpi kita. Tapi aku juga bukan orang yang mampu untuk kehilangan banyak hal dan menyakiti banyak orang dalam hidupku. Aku tak akan mampu menjalaninya, jika itu terjadi lebih baik aku tidak bermimpi.

Lalu mimpi seperti apa yang seharusnya ada?
Buatku mimpi itu bisa realistis bisa tidak. Mimpi itu bisa egois dan bisa tidak, tidak ada yang salah dengan keduanya, yang salah adalah jika kamu berpikir bahwa mimpi itu harus diwujudkan sekarang, kamu harus ingat terkadang butuh waktu yang lama, tenaga yang tidak sedikit, kesabaran yang tak berbatas dan pengorbanan untuk mewujudkannya, jangan berpikir ini mudah tapi juga jangan berpikir ini sulit.

Lalu dimana batasnya?
Aku selalu tergagap saat orang bertanya batas, bagaimana kau bisa egois dan tidak realistis tanpa menyakiti?, dimana batasnya kau berhenti bermimpi dan menyesuaikan mimpi mu dengan keadaan?, bagaimana kau bisa mengatakan bahagia saat kau tinggalkan mimpimu? Yang aku mengerti mimpi itu bukan tentang terwujudnya tapi prosesnya sama seperti halnya hidup bukan tentang hasil tapi proses. Saat kau menjalani proses ini kau akan mengerti dengan sendirinya kapan kau tetap teguhkan hatimu untuk terus mewujudkan mimpimu kapan saatnya kau luruhkan dan batasnya akan berbeda bagi setiap jiwa karena kita selalu bahagia dengan cara kita masing-masing.

Kita akan bahagia dengan cara kita masing-masing.


Sweet dream for you.

Selasa, 02 November 2010

bayu and his dream

Tengah malam kudapatkan postingan ini di FB ku, saduran dari sebuah buku dari seorang sahabat hati, Bayu, temanku bermimpi.

(Tak Lagi) Kugantungkan Citaku Setinggi Langit
dan aku benar-benar bahagia
Aku dulu punya cita-cita,
cita-citaku setinggi langit,
...seperti kata pepatah:
gantungkan cita-citamu setinggi langit,
dan aku ikut.
Cita-citaku setinggi langit,
dan akupun berusaha keras,
bahkan kadang terlalu keras,
bahkan kadang menyakitkan,
tak hanya badanku, tak hanya jiwaku,
tak hanya batinku,
bahkan batin orang lain,
dan aku maklum.
Langit begitu tinggi,
dan citaku belum sampai.
Aku sudah tak sanggup...
Tak lagi gantungkan citaku,
setinggi langit.
Kuingin ambil lagi diriku,
yang hampir saja hilang,
biar badanku tak lagi sakit,
jiwaku pun tidak,
batinku pun tidak,
tak perlu sakiti batin orang lain.

Dan aku bahagia,
benar-benar bahagia.
rizapn - lima juni duaribu tiga
(05062003)

kata yang indah darinya untuk mengabarkan padaku bahwa dia berhenti bermimpi dan dia bahagia. aku sangsi dengan kata bahagianya.

"laskar pemimpi, apa yang salah dengan mimpi?"

kutanyakan itu, dia menjawab dengan membalikan kata-kata yang pernah ku ucapkan dulu

"sawah menguning itu akan indah jika kau lihat dari kejauhan, tapi setelah kau dekati keindahannya tak akan sama, lebih indah dari jauh. begitu juga dengan mimpi, ketika dia terwujud belum tentu seindah yang kau harapkan. jadilah realistis. itu kata-katamu fie"

aku tertegun. kehabisan kata tapi tak bisa berhenti berpikir tentang mimpi dan realita karena jujur kata-kata itu sudah tidak gunakan lagi seiring dengan berjalannya waktu.

Minggu, 31 Oktober 2010

lalu tapi bukan untuk yang lalu

Berapa banyak dari kita yang ingin merubah masa lalu? Pernahkah kita berkata seperti ini “jika waktu bisa kembali berulang, aku ingin merubahnya”

Buatku hidup hari ini memang bersumber dari hari yang lalu tapi hidup hari ini bukan untuk hari yang lalu tapi untuk hari esok. Menyesal dengan meratapinya bukanlah hal yang baik, jika kita terus merantai diri kita di masa lalu itu hanya menunjukan bahwa kita tak mampu untuk mengahadapi konsekuensi dari sebuah pilihan dan bisa dibilang tak mampu untuk hidup karena hidup adalah pilihan, apakah itu pilihan kita atau pilihan orang lain yang berdampak pada diri kita, sama saja artinya.

Boleh berharap hal-hal baik saja dalam hidup tapi harus kita akui, itu adalah hal yang hampir tidak akan pernah terjadi, adalah hal yang wajar, asal kemampuan kita mencicipi rasa manis ada ketika kita mampu mencicipi rasa pahit, kita tau hal baik ketika kita tau hal buruk.

Boleh saja menyesal, boleh saja bersedih tapi jangan itu saja, lakukan sesuatu, belajar darinya adalah yang terbaik. Belajar memaafkan diri sendiri dengan mengakui kesalahan, belajar memaafkan orang lain dengan menerima kesalahan, memperbaiki yang bisa diperbaiki jika tidak bisa diperbaiki belajarlah untuk tidak melakukan kesalahan yang sama, berhati-hatilah untuk tidak terjadi hal yang sama.

Aku tak ingin kehidupan lain dan tak ingin merubah apapun karena aku merasa siap dan dipersiapkan dengan kehidupanku saat ini.

Jumat, 29 Oktober 2010

baiklah

baiklah, jangan ada lagi kata
akan ku lahap apapun yang kau sajikan
tanpa bertanya
seperti inginmu akan ku lakukan
tapi setelahnya jangan tanyakan padaku bagaimana rasanya

Rabu, 27 Oktober 2010

Pray for Indonesia, dariku

inilah aku manusiamu Allah
hatiku bersujud
tiada angkuh yang dapat kubanggakan
alammu telah menunjukannya
raga sehat, harta, kepandaian tak akan mampu menghentikannya

apakah ini hukumanMu?
dapatkah aku berpikir seperti itu, jika setelah lava itu mendingin akan kulihat tanah yang lebih subur dari sebelumnya
apakah ini bagian dari caraMu untuk mengingatkanku?
dengan ribuan nyawa yang Kau ambil dalam satu waktu
dengan ribuan harta yang Kau musnahkan dalam satu jangka

aku tak kan mampu berpikir kesana, itu rahasiaMu tentang alamMu tak mungkin bagiku untuk berprasangka tidak baik padaMu
tapi..
kusadari, Kau menyisipkan satu kalimat dihatiku
"tidak ada bagian dari silsilahmu disana, darah yang sama denganmu juga tak mengalir disana tapi mereka tetap saudaramu, meski raga tak pernah mengenal"
untuk itu
berikanlah pada mereka Allah, ketabahan untuk bertahan
cukupkanlah hidup mereka
berikanlah pada mereka yang telah berpulang ke rumahMu, tempat yang paling indah disisimu
berikanlah padaku kemudahan untuk membantu saudaraku.

Amin.

Pray for Indonesia, Status Mereka










 

Selasa, 26 Oktober 2010

Indahnya, Rafting di Songa

seneng.... di tengah jadwal yang bikin sesak nafas akhirnya bisa juga disisipkan satu hari untuk jalan-jalan dengan big family, Rafting di Songa ^-^. Songa terletak di probolinggo, perjalanan ditempuh sekitar 2 1/2 jam dari surabaya. berangkat jam 6 pagi (harusnya) dari kantor jadi molor jadi jam 7 sukses membuatku mayun, tapi ini tak akan merusak hariku saatnya senang-senang ya saatnya senang-senang hehehe....
sourceinfo 3 mobil beriringan menuju Sungai Pekalen, Songa, yang terletak 25 km dari kota Probolinggo tepatnya terbentang di antara tiga kecamatan berturut-turut yaitu kecamatan Tiris, kecamatan Maron, dan kecamatan Gading. Bantaran sungai yang bisa diarungi berjarak 29 km yang terbagi atas 3 area.  Karakteristik sungai berbelok dan bertebing, Panorama alam yang indah, puluhan jeram (grade 2 s/d 3+) yang exotic dan menantang, kemegahan air terjun, dan kemolekan gua-gua kelelawar, serta masih ditemuinya beberapa satwa langka seperti burung elang, burung kepodang, monyet, biawak, linsang, tupai dll menjadi daya tarik tersendiri yang dapat Anda nikmati selama perjalanan. Iklannya sih seperti itu tapi benar atau tidaknya lihat ajah nanti, sekarang kita menunggu lagi,  ada satu mobil yang gak punya navigator jadi yah beginilah ketika kehilangan jejak maka harus ditunggu.
perjalanan yang membuat otak ku kembali segar, sepanjang jalan terlihat alam yang begitu asri, sawah, gunung yang jauh disana, hutan yang terlihat bukan gedung-gedung angkuh dan dingin, membuat perjalan yang seharusnya sudah sampai dari tadi karena kegiatan saling tunggu menuggu gak terasa. jam 1/2 11 menginjakkan kaki di camp songa. disambut dengan welcome drink dan pilihan paket rafting. Songa membagi paketnya menjadi 3 bagian ; Sungai Pekalen Atas berjarak 12 km, Sungai Pekalen Tengah berjarak 7 km, dan Sungai Pekalen Bawah berjarak 10 km. kami memilih Sungai Pekalen Atas konsekuensinya setiap orang harus merogoh kocek sebesar Rp.185.000,- berhubung ada yang kenal jadi dapet diskon hehehe tapi harga aslinya cekdisini.
perlengkapan dipakai lengkap, safety first harus selalu di tegakan, kini kami siap,sebelum pergi  meyusuri alam pose dulu ^-^. naik pick up dan berjalan cukup jauh untuk mencapai sungai tetap membuat ku bersemangat melihat alam sungai pekalen, mereka bilang bagus, aku masih penasaran apakah sebagus itu. 

Rasa penasaran ku terjawab aku tak menyangka iklan tadi ternyata bukan hanya sekedar iklan, benar-benar menakjubkan. picfromhere lihatlah betapa indahnya ukiran air dibebatuan ini, tak akan ada tangan manusia manapun yang bisa menandinginya. sepertinya air mengerti, dia mengukir batu serupa rumah hingga kelelawar dan hewan-hewan lainnya bisa berteduh atau mungkin air ingin teman jadi dia membuat relung-relung di bebatuan untuk mereka apapun itu aku selalu merasa kecil jika berada di tengah kemegahan alam. pantone tak akan mampu membukukan warnanya hanya mataku yang mampu menangkap detail keindahan dari warna alam. foto tak akan mampu menangkap perasaan kagum yang memuai di hatiku. 12 km terasa pendek, 2 1/2 jam tidak ada artinya. aku ingin lebih lama menikmati alam. menikmati keindahan Tuhan.

Senin, 25 Oktober 2010

Happy Anniversary My Blog

Tidak terasa 1 tahun 1 hari dengan 160 catatan dari otak yang sedang drop wuehhh benar-benar rekor (rekor drop otaknya bukan catatannya ^-^), dimulai dengan keluhan sama langit 25 Oktober 2009 sampai sekarang 25 Oktober 2010 isinya setelah dibaca-baca lagi tetap keluhan gak berubah-berubah... hahaha... benar-benar mengenaskan. Kalo kata tetangga1 dan tetangga2 yang sedang mengulas image dengan media social nih bisa di kategorikan catatanmaya satu ini jauh dari kata informatif, edukatif apalagi inspiratif aaahhh...  jauh banget mau bagaimana lagi daripada kram otak atau keracunan otak sendiri lebih baik melampiaskannya disini tapi tetap berdoa siapapun yang lagi tersesat disini gak bertambah sesat sesudah membaca tulisan-tulisan yang menyesatkan hehehe....

dimulai dengan langitfie kemudian menjadi langkahfie, tahun lalu hingga hari ini, tulisan pertama hingga 160 dan mungkin akan terus berlanjut kalau melihat system kerja otak yang lebih sering drop, Sofie hanya ingin mengucapkan terimakasih pada orang-orang yang tersesat disini, membaca dan menyapa, yang terlihat spionase-phi , petAldAchie dan yang tak terlihat.

Happy day for you. Always.

Kamis, 21 Oktober 2010

musim yang berbeda

kakiku mungkin menapaki musim yang berbeda denganmu, jangan kau khawatirkan itu, jangan kau paksakan dirimu untuk berjalan dijalan yang sama denganku, biarlah beriringan seperti kemarau dan hujan, jika kau paksakan, jika ku paksakan maka kita akan jatuh sakit.
jangan bilang aku egois sayang, aku sangat mengerti kekhawatiranmu akan waktu, kegelisahanmu akan jarak, ketidakberdayaan mu akan rindu karena untuk kau ketahui aku juga merasakannya, tapi itu bukan pembenaran buat kita untuk memaksakan keadaan ini, ada waktunya untuk tanganku menggenggam tanganmu untuk menikmati musim yang berganti, percayalah.

Rabu, 20 Oktober 2010

trial and error, menjadi luar biasa

Aku pernah bertanya kepada seorang psikolog saat mengikuti kelas pengembangan diri.
“Ibu, sebelumnya saya ingin tahu apakah Ibu bersependapat dengan saya bahwa manusia itu terlahir dengan kemampuan yang luar biasa?”
Psikolog itu mengangguk mengiyakan pertanyaanku.
“lalu bagaimana kita bisa tau bahwa kita sudah benar-benar menggunakan kemampuan luar biasa itu, bahwa kita sudah benar-benar luar biasa?”
Psikolog itu tersenyum lalu menjawabnya “ketika kamu mulai mencoba, ketika kamu mencoba, mencoba dan mencoba lagi, dan ketika kamu berhenti mencoba”
Kali ini aku yang mengangguk tersenyum, aku lupa jika hidup ini adalah Trial and Error, hanya dengan mencoba kamu akan mengerti apakah hasilnya seperti yang kamu harapkan atau tidak seperti yang kamu harapkan, error, bukan kegagalan karena kegagalan bagiku adalah ketika kamu tidak pernah mencoba, tapi jika kamu sudah mencoba dan tidak seperti yang diharapkan maka itu hanya error.

Lalu berapa banyak error yang harus terjadi hingga kamu mengerti bahwa kamu harus berhenti mencoba. Tak ada ukuran pasti itu yang aku tau. Ada yang mencoba 1000 kali dengan hasil error tapi tidak membuat dia berhenti mencoba untuk ke 1001 kalinya, ada yang mencoba 1 kali dengan hasil error tapi dia sudah sampai pada kesimpulan bahwa itu bukan untuknya dan tak pernah mencobanya lagi. Tapi bagaimanapun juga memulai untuk mencoba adalah hal yang luar biasa walaupun itu hanya sekali karena mencoba memulai itu adalah hal yang sulit.

Selasa, 19 Oktober 2010

Pernakah Tuhan merindukanku?

Pernakah Tuhan merindukan kita bukan kerinduan kepada Hamba yang selalu menyebutNya tapi kerinduan kepada sosok ciptaanNya?

Pertanyaan yang tak seharusnya ini tiba-tiba muncul dibenakku ketika seseorang mengatakan "Tuhan tidak membutuhkan kita, kita yang membutuhkan Tuhan".

lalu
"adakah arti aku dimata Tuhan?" 
jika pendapat itu salah, jika ada, jika ternyata Tuhan membutuhkanku
"pernakah Tuhan merindukan ku? bukan rindu sembahku tapi rindu aku?"

seorang sahabat menjawab pertanyaanku dengan pertanyaan lain "adakah seorang ibu meminta bayaran atas asi yang dia beri untuk anaknya?"

pertanyaannya memunculkan pertanyaan lain dibenakku hingga membuatku sedikit memahami,

adakah sembahku karena takut akan nerakanya? adakah sujudku karena kemahaannya?
Sembahku, sujudku bukan karena kemahaannya atau ketakutanku akan nerakanya tapi karena Ia, karena rinduku padaNya.
Jika aku yang hanya ciptaan saja merindu, apalagi Ia yang menciptakanku.

Minggu, 17 Oktober 2010

ketika dunia membisu

sms semalam

“ketika dunia membisu diantara serpihan waktu. Tutur katamu menyemarakan hati dan menyatukan waktu, bolehkah aku merindukanmu sof?”

Aku membaca sms dari seorang sahabat jauh di medan sana, hatinya pasti sedang tidak baik jika dia berkata seperti ini.

“Rindu selalu terasa tak berujung tapi disitulah letak keindahannya” balasku

“tidak banyak orang kurindukan karena hadirnya menentramkan hati”

Kata pujiannya bukanlah hal yang membuatku bangga tapi membuatku sedih karena pasti dia lagi sendiri dengan semua masalahnya

“ada apa sayang?” tanyaku

“sedih rasanya menyadari bahwa orang yang mengerti aku justru bukan keluarga yang kusayang tapi justru orang yang jaraknya jauh beribu kilometer dari sini, salahkah aku?”
Aku kehilangan kata. Pengertian hanya akan datang saat kita jujur dengan apa yang kita rasakan kepada orang lain tapi berapa banyak dari kita yang bisa berbicara bebas mengenai apa saja dengan orang tua kita, dengan kakak atau dengan adik. Berapa banyak dari kita yang mampu mengatakan ‘Ayah apa yang kau lakukan tidak baik, dan menyakiti keluargamu’ atau ‘kakak aku tidak suka dengan apa yang kaulakukan’ atau mungkin ‘ibu inilah aku, anakmu’ tanpa ada pertengkaran, tanpa ada amarah. Jika kalian termasuk salah satunya, beruntunglah kalian karena banyak orang yang tak bisa berbicara jujur tentang perasaan mereka kepada keluarga mereka sendiri, sesuatu yang menyakiti hati mereka atau hatimu akan diabaikan begitu saja saat menghadapi orang yang kita sayang yaitu keluarga yang pada akhirnya membuat kita selalu merasa sendiri dengan seluruh perasaan tidak menyenangkan ini.

Sabtu, 16 Oktober 2010

dikenal sebagai anak keras kepala?

Malam bersama Black
“jadi dikenal sebagai anak keras kepala?”

Aku mengangguk, kami memang telah lama saling mengenal, jalan pikiran kami mirip, sudut pandang kami tidak jauh beda itulah mengapa black tidak mengangap aku orang yang keras kepala.

“Ya, aku dikenal sebagai anak keras kepala di rumah, sulit merubah sikap dan tak kenal pendapat lain kecuali pendapat diri sendiri. Kakak dan Mama sudah sangat tau itu jika aku sudah diam dan tak bereaksi banyak, mereka akan membiarkan saja dengan kata lain ‘kamu udah gede bisa mikir sendiri’ ”

Black mengangguk tersenyum

“kamukan gak beda jauh sama aku black” ucapku

Dia tertawa “yup kita sama. Anehnya mengapa kita merasa kita adalah manusia yang paling bisa diajak bicara”

Hahaha… kali ini aku yang tertawa “ya, sebenarnya jika kita diajak bicara mengenai apa yang kita lakukan, kita akan bicara, tapi jangan pernah menghakimi kita dari awal bahwa apa yang telah kita lakukan adalah salah atau bodoh, kita lebih suka bicara mengenai mengapa, alasan sebenarnya dari apa yang kita lakukan. Yang kita inginkan adalah coba mengerti aku dengan pikiranku jangan mendeskriditkannya, jangan dikomparasi dengan pandangan umum atau standar pikiran mereka, ajaklah aku melihat sudut pandang lain jangan bikin pikiranmu jadi pikiranku, coba banyangkan jika mereka tidak ada kita bisa seperti anak ayam yang kehilangan induknya jika kita terus mengcopy pikiran mereka, tak bisa berpikir sendiri, manusia tanpa otak”

“dari kecil aku sudah bertanya sesuatu yang tak wajar seperti mengapa apa itu disebut apa, mengapa siapa itu terdiri dari huruf s-i-a-p-a dan bagaimana kita bisa mengerti ucapan satu sama lain, orang tuaku hanya diam” black tersenyum menggeleng lalu melanjutkan ucapannya “pernah suatu hari aku berdebat dengan seorang guru, dia menjelaskan sesuatu yang berkaitan dengan ideologi dengan sangat yakin dia berkata bahwa ideologi a salah, ideologi b salah dan ideologi c yang paling benar, kukatakan padanya bapak adalah seorang guru yang memperkenalkan banyak hal pada kami bukan mendoktrin pikiran kami bukan mencetak pikiran kami, biarkan kami bebas menilai karena itu yang akan membuat kami berpikir, setelah pelajaran itu aku dipanggil, guru itu bertanya siapa orang tuaku keesokan harinya ibuku bilang gak usah tanya yang macem-macem udah belajar aja yang bener. Semenjak itu aku jadi merasa aku aneh mengapa aku tak berpikir seperti orang lain berpikir”

“aku juga terkadang merasa terasing dari dunia jika sudah seperti itu aku jadi merasa aku punya dua kepribadian karena aku akan berbincang-bincang dengan diriku sendiri mengenai apa dan mengapa” ucapku

“akan lebih enak jika kita bisa berpikir seperti dunia berpikir” nada suara black semakin merendah

“jika seperti itu, hidup tak ada bedanya dengan kamus, mengamini tanpa mengerti apa yang telah tertulis”

“benci sekali dengan kalimat ‘kata orang seperti itu ya udah’”

“atau itu dosa, ntar masuk neraka trus waktu ditanya kenapa dosa?, kenapa masuk neraka? Mereka bilang ya gitu pokoknya” kataku melanjutkan

Kami tertawa “gak bertanggung jawab banget”

“yah buatku segala sesuatu pasti ada alasan logisnya, mengapa kita disini, mengapa kita berbeda, mengapa kita diberi kehidupan”

yah kita harus berpikir mengapa kita hidup jangan hanya menjalakannya saja untuk berakhir di kematian.

Jumat, 15 Oktober 2010

aku berpikir tentang bunuh diri black

Malam bersama Black


“aku berpikir tentang bunuh diri black” ucapku. Beginilah kami jika sudah bertemu, menunggu pagi dengan berbincang tentang apa saja, tak perlu takut merasa abnormal dengan pikiran yang tidak umum, buram itu yang selalu kami gambarkan tentang pikiran kami.

“kau ingin melakukannya?” tanyanya

Aku menggeleng tertawa “tidak, kau sangat tau itu bukan pilihan yang yang dapat dipilih”

“lalu?”

“jika hidup dan mati adalah atas seijin Allah lalu mengapa hal yang paling dibenci Allah yaitu bunuh diri dapat terjadi?”

“jika itu bagian dari takdir, sesuatu yang telah tertulis mengapa itu menjadi hal yang dibenci? Jika dibenci lalu mengapa diijinkan? Lalu bagaimana ada orang yang selamat dari proses bunuh diri ini mengapa ada yang tidak? Ada yang kehilangan tangan karena kecelakaan tapi tidak mati ada yang hanya menyayat nadi bisa mati. Apa yang sedang kau pikirkan?”

“jika semua atas kematian adalah atas seijinnya, lalu dimana titik Dia mengijinkan atau tidak mengijinkan itu terjadi?” tanyaku

Balck diam, tangannya mengambil sebatang rokok dan menghisapnya dalam.

Aku melanjutkan kata-kataku “aku pernah dengar sebuah cerita orang yang selamat dari kecelakaan. Ada satu titik dimana dia mengingat masa-masa yang telah ia lalui dan satu titik dimana dia hanya bisa mengucap Allah titik dimana dia menjadi sadar ternyata dia lemah tak sekuat yang dia bayangkan dan Allah adalah harapan terakhirnya, dia memohon untuk hidup dan dia mendapatkannya”

“lalu?”

“aku coba membayangkan, ketika kita sayat nadi kita atau gantung leher kita, ketika kesadaran mulai menurun, adakah titik itu? Titik dimana kita mengingat semua yang telah kita lalui dan titik dimana kita mengingat Tuhan?”

“kurasa iya”

“lalu dimana titik Tuhan mengijinkan bunuh diri itu mengakibatkan kematian atau tetap membuatmu hidup?”

Black diam dan aku juga tapi ada hal yang tiba-tiba terlintas di kepalaku

“titik itu mungkin, titik dimana kita mengingat Tuhan dan memohon untuk tetap hidup atau tetap memohon kematian”

aku, tanpa kopi, tetap dengan sekotak cerita


Aku, banana  split, summer fresh dan Black (Kamu), tak ada kopi disini  meski kita lagi ada di warung kopi tapi tetap ada sekotak cerita buram kita.

Kau tersenyum ketika aku menarik nafas melihat pesananku yang tidak sesuai. aku hanya suka banana split dengan ice cream cokelat saja bukan vanila atau strawberry tapi yang datang masih dengan satu scoop ice cream vanila meski yang dua scoop lainnya cokelat

"gak biasanya gak protes?"

"capek protes terus, sepertinya yang salah adalah otakku, kenapa sih aku gak berpikir seperti kebanyakan orang berpikir, akan lebih baik rasanya, dari pada merasa abnormal seperti ini" keluhku

orang lain mungkin merasa aneh dengan jawabanku yang tidak menjawab tapi tidak dengan Black, dia sudah sangat hafal dengan keburaman kataku yang berasal dari keburaman pikiranku.

"berpikir seperti pikiran banyak orang membuatku ingin jadi atheis?" ucapnya

aku tau mengapa dia berkata seperti itu, cintanya kandas karena agama, dan seperti dia, aku sangat hafal dengan keburaman katanya yang juga berasal dari keburaman pikirannya  "maksudmu mungkin tak beragama karena orang sepertimu tak mungkin tak berTuhan" Dia orang yang sangat mengamini Injil tak pernah jauh dari buku dan lagu rohani bagiku tak mungkin dia tak berTuhan,


aku melanjutkan kata-kataku "kamu tau? kemarin aku minta ijin untuk pergi dariNya, aku malu terus menyakitiNya, banyak dosa yang telah kuperbuat, aku tak mau jadi seperti mereka yang datang meminta ampunan lalu besok berbuat dosa lagi, memanfaatkan kemahaan, berlaku seperti orang yang tak mencinta, tapi setiap kali aku berpikir seperti itu hatiku bertanya 'mampukah kamu tak berTuhan?' dan aku menemukan kenyataan bahwa aku tak mampu kalau aku tak berTuhan. hal yang paling nyata dihidupku adalah Allah. kamu bisa hilang, orang-orang yang kita cinta, bumi, bintang bisa hilang, raga bisa mati tapi Allah akan tetap ada. Dialah hal yang paling nyata diantara yang nyata"

"aku berpikir di titik dimana semua ini berawal, sebelum big bang terjadi, titik dimana otakku tak lagi bisa berpikir yang kutemukan adalah kehampaan, ketika kau bilang nyata kenapa ku rasa Tuhan identik sekali dengan kehampaan"


kami tertawa, inilah keburaman kami, terlalu banyak pertanyaan di otak kami, mereka jawaban adalah hal yang tidak bisa kami lakukan karena hidup bagi kami bisa di logikakan. 


"kita perlu orang ketiga untuk menetralisir pikiran kita, jika hanya berdua kita hanya akan semakin sesat"
kami kembali tertawa


"mengapa tak beragama black? buatku berTuhan tapi tak beragama adalah sesuatu yang aneh. Agama adalah penggambaran keberadaanNya, Dia sangat ingin dikenal mahklukNya bahwa Dia ada dan sangat dekat dan agama adalah jalannya"


"karena aku merasa ini hanya sebagai lembaga saja suatu yang mengkotakkan dan memisahkan"
"kamu tau pasti yang kita bicarakan lebih dari sekedar kertas black. aku tak bertanya sesuatu yang ditulis di KTP tapi keyakinanmu"


black diam, aku juga, pertanyaan terakhirku menguap bersama pikiran kami.

Rabu, 13 Oktober 2010

telepon pagi ini

Suara serakku mengucapkan salam setelah menekan tombol yes.  Sedikit berbincang mengenai keberadaan ku di Malang dan kapan tepatnya aku pulang dari perjalanan ini sebelum akhirnya berakhir pada kalimat yang tak kusuka

"dia udah pergi" ucap suara di seberang sana

aku menarik nafas, memang tak lagi merasakan sakit tapi tak merasakan apa-apa lagi adalah hal aneh buatku, mungkin ini yang disebut dengan mati rasa.

"kita bicarakan nanti yah waktu aku pulang" jawabku untuk mengakhiri percakapan ini, jawaban iya dan nada telepon yang tak lagi tersambung menyisakan aku sendiri dikamar asing ini.

aku tak akan menahanmu, tapi untuk kau tau aku tak pernah berharap kau pergi.

Senin, 04 Oktober 2010

catatan untuk diri sendiri tentang perayaan keberagaman

Senyumku melebar saat membaca dua kata ini “merayakan keberagaman”, tergelitik untuk mengomentari “bukankah kita sudah sangat sering merayakan keberagaman, dengan aksi demo di jalanan, dengan aksi pukul di ruang sidang, dengan aksi bom bunuh diri, dengan aksi lempar batu atau saling menusukan senjata tajam, dengan aksi pengrusakan rumah ibadah dan aksi lainnya jadi kali ini perayaan yang seperti apa?”


Bayanganku tentang perayaan keberagaman ini adalah “aku punya blog kata, kamu punya blog nada, dia punya blog gambar, sedangkan dia yang lainnya punya blog informasi mulai dari kesehatan, makanan, tempat wisata yang menakjubkan dan sebagainya, berkumpul di satu tempat saling bertatap muka yang lebih dikenal dengan istilah kopdar dan ayo… kita rayakan keberagaman ini” hanya itu sajakah? Lalu apa? Ini bukan pandangan skeptisku tentang perayaan keberagaman tapi hanya sebuah catatan bagi diriku sendiri agar perayaan ini tidak hanya menjadi perhelatan sehari di hatiku.

Banyak yang ku tanyakan pada diriku sendiri mengenai keberagaman, apa makna darinya? dan hal-hal yang terkait dengannya seperti toleransi, cinta antar sesama mahkluk Tuhan (atau sesama manusia bagi yang atheis) serta sejauh apa aku mampu untuk merayakannya dengan kepositifan.

Pertanyaan awalku bukanlah mengapa ku harus merayakan keberagaman tapi mengapa ada keberagaman? Tuhan membuatku berpikir tentang apa yang kulihat, coba bayangkan fie jika tidak ada perbedaan pemikiran maka tak akan ada teknologi secanggih sekarang, kamu akan terus hidup nomaden dengan peralatan yang terbuat dari batu, kamu tak akan pergi jauh melintasi samudera karena manusia dulu menganggap bahwa bumi ini datar dan banyak hal lainnya. Perbedaan pemikiran saja telah memberikan begitu banyak hal positif apa lagi seribu perbedaan lainnya maka tak sepatutnya aku menjadikannya dalih sebagai pemisah antara aku dan mereka.

Perbedaan adalah sesuatu yang kubutuhkan bukan untuk mengetahui siapa yang lebih superior dari siapa atau apa yang lebih baik dari apa yang lainnya tapi karena kebutuhan. Aku butuh perbedaan itu untuk membuatku lengkap, contohnya: aku seorang plegmatis yang butuh seorang sanguinis untuk membuat denyut hidupku lebih cepat, aku butuh seorang koleris untuk belajar memimpin diri sendiri, aku butuh seorang melankolis untuk lebih bersimpati terhadap lingkungan, tanpa mereka aku hanyalah orang yang menghabiskan waktuku dalam diam, menghindari perubahan dan mati dalam kekeraskepalaan. Aku butuh mereka yang berbeda untuk melengkapiku. Tak ada hal yang tercipta dalam kesia-siaan.

Aku tahu bahwa aku butuh untuk berbeda tapi sejauh mana perbedaan itu aku butuhkan? Aku tidak akan munafik, ada titik dimana aku tidak akan menoleransi lagi perbedaan itu, ada titik dimana aku memilih untuk membenci daripada mencinta, ada titik dimana aku memutuskan untuk peduli atau tidak peduli pada perbedaan tapi titik-titik ini bukanlah tiket halal bagiku untuk menghina orang lain yang berbeda, mengintimidasi, melakukan tindak kekerasan, menghakimi, berbuat tidak adil, bahkan atas nama Tuhan-pun tidak akan pernah ada tiket halal bagiku untuk menyakiti secara fisik maupun psikis orang yang berbeda denganku sama halnya dengan tidak ada tiket halal bagiku untuk membalas penghinaan dengan penghinaan, kekerasan dengan kekerasan jika kubalas makian dengan makian lalu apa bedanya aku dengan orang-orang yang ku anggap pemasung perbedaan? Jika aku memiliki pilihan lebih baik maka aku akan memilih pilihan itu jika aku tak punya pilihan lebih baik maka aku akan membuatnya, membuat pilihan lebih baik dari pilihan yang ada.

Jadi beginilah aku merayakan keragaman dengan ‘memperlebar sudut pandang tapi tak kehilangan keyakinan’

Jumat, 01 Oktober 2010

Minipop Someone to Love