Kamis, 05 Agustus 2010

si fakir yang coba menjawab

Aku hanya si fakir yang tidak tahu banyak tentang hidup apalagi tentang Hati dan Tuhan.


Tuhan

sms 0319200XXXX : ingin bersamamu.
sms 0856310XXXX : hahahaha….
sms 0319200XXXX : kok ketawa
sms 0856310XXXX : sayangnya, aku ingin bersama Tuhan
sms 0319200XXXX : mati dunk
sms 0856310XXXX : sempit sekali pemikiranmu
sms 0319200XXXX : cuma orang dengan pemikiran sempit yang ngejudge orang lain pikiran sempit
sms 0856310XXXX : aku tidak berprasangka toh kenyataannya memang seperti itu, mengkaitkan kematian sebagai satu-satunya jalan bersama dengan Tuhan
sms 0319200XXXX : kan emang kematian di kaitkan dengan takdir Tuhan, berarti gak sempit :) …. Rindu diskusi denganmu
sms 0856310XXXX : kalau itu memang pemikiranmu. Aku punya satu pertanyaan. Bagaimana dengan  kehidupan? Dan apa itu takdir jika hidup adalah pilihan bahkan kematian aja bisa kamu pilih dengan menyayat nadi atau yang lainnya?
sms 0319200XXXX : hidup adalah untuk menyiksa kita, jika Tuhan itu benar kenapa kita gak langsung ajah masuk surga

tak ada lagi kata. Karena kau telah memilih untuk percaya Tuhan seperti gambaranmu.


Hati

sms  0857320XXXX : bagaimana caranya membimbing hati?
sms  0856310XXXX : untuk apa di bombing, bukankah ia yang menunjukan jalan pada kita? Hati itu pemberian Allah. Yang kita lakukan hanya menjaga dan merusaknya.
sms  0857320XXXX : cara merawat dan menjaganya?
sms  0856310XXXX : dengan mengijinkan dirimu untuk salah dan mencoba untuk terus memperbaikinya.
sms 0857320XXXX : meski terkadang kesalahan itu begitu besar. Walau kita sudah berusaha memperbaikinya, namun orang lain belum tentu menerima.
sms 0856310XXXX : Hidupmu bukan Karena orang lain, tapi karena Allah. Dia tak pernah berprasangka jelek dengan hambanya. Jadikan segala sesuatunya untuk Nya.
 
Tak ada lagi kata. Karena mungkin terlalu lelah dengan persoalan hati ini.

Selasa, 03 Agustus 2010

lelah, Hati dan Tuhan

aku lelah dengan pertanyaan tentang Hati dan Tuhan

Minggu, 01 Agustus 2010

Memilih yang terbaik untuk hidup

11.19.09-04.23 pm (catatan usang)

Seharusnya kita memilih yang terbaik untuk diri kita sendiri, perjalanan hidup seorang sahabat mengajarkan itu padaku saat aku kehilangan-nya untuk selama-lamanya.

Sahabat, aku menyesal seharusnya kita berbagi tentang hal ini, ‘bukanlah hal yang besar jika tidak ada orang yang mencintaimu, tapi adalah sebuah masalah besar jika kamu tak mencintai dirimu sendiri’

ya aku menyadari betapa lemahnya kita menghadapi cinta terlebih saat orang-orang yang kita sayangi larut dalam hidupnya sendiri dan kita menjadi orang yang kesekian dalam daftar prioritas mereka, meski kita yakin mereka akan selalu ada untuk kita jika kita meminta dan meski kita yakin mereka akan selalu menyayangi kita itu tidaklah cukup. Aku sangat mengerti, kita membutuhkan seseorang untuk selalu ada setiap saat, yang menjadikan kita prioritas utama mereka bukan orang kesekian mereka, yang selalu bertanya hari-hari kita dan menjadikan kita bagian dari nafas mereka, bukan hanya menghubungi saat rindu atau ingin mengulang saat-saat dulu ketika menghabiskan waktu bersama.

Aku mengerti, ketika Dia ada meski membawa banyak luka daripada bahagia, kita akan bertahan, karena ketakutan akan kesendirian dan hanya Dia yang peduli atau karena cinta yang tak berbatas logika hingga perjalanan menyakitkan itu pun Kau tempuh yang pada akhirnya membuatku kehilanganmu untuk selamanya.

Aku tak menyalahkanmu karena hidup adalah pilihan tapi aku belajar darimu, aku ingin memilih hal terbaik dan aku tak akan menggantungkan hidupku pada sesuatu atau seseorang karena Aku adalah Inti dari Hidupku Sendiri.

Aku ingin menjadi orang tua bagi diriku sendiri

Aku ingin menjadi orang tua bagi diriku sendiri karena orang tua adalah orang yang mengusahakan segala yang terbaik buat anaknya, mencintai tanpa kita meminta tapi saat bersamaan mampu memperingatkan ketika kita salah dan tak segan memarahi kita saat kita terus melakukan kesalahan. Aku ingin menjadi orang tua bagi diriku sendiri mengusahakan yang terbaik buat hidupku dan memarahi diriku sendiri saat aku melakukan kesalahan, memilih hal-hal terbaik untuk diriku dan tak mengijinkan apapun menyakitiku.

Menjadi orang tua bagi diriku sendiri.

Sabtu, 31 Juli 2010

Sesuatu yang belum sempat ku katakan

SMS Mu : “bagaimana kamu bisa setegar itu?”

Pertannyaan Bayu membuat lidahku kelu, aku kehilangan kata-kata. Ada perasaan menyedihkan yang mengembang di hatiku dan satu pertanyaan apakah hidupku semerana itu?

SMS Ku : “Tegar? Gak aku tetap menangis untuk hari-hari itu”

Kamu seharusnya tau Yu, toh kamu juga nemeni aku saat-saat itu. Okey aku memang gak pernah menangis dan berkeluh kesah di depanmu tapi bukan berarti aku tidak melakukannya dan bukannya kamu bisa lihat ketika malam-malam saat kita nongkrong sampai pagi kamu bisa melihat wajah asliku. Wajah jengahku akan hidup.

SMS Mu : “bagaimana kamu mampu melakukannya?”

aku gak tau bagaimana aku bisa sampai pada titik ini, aku menyelesaikan kuliahku dengan baik dan mendapatkan pekerjaan yang bagus. Aku gak tau bagaimana caranya. Aku hanya tau, bagaimanapun aku harus menjaga apa yang bisa aku jaga terutama diriku. Orang lain boleh saja berbuat jahat padaku tapi aku gak akan berbuat jahat pada diriku sendiri. Hanya aku sendiri yang mampu memberi kesempatan pada diriku sendiri untuk bahagia. Bahagia itu sederhana. Ketika kamu mensyukuri hiduplah kamu bisa merasakannya, jangan lihat apa yang menjadi keinginanmu tapi apa yang telah kamu dapatkan.

SMS Ku : “kalau kamu capek, menyingkirlah dulu”

Tidak pernah ada salahnya lari dulu lari masalah, kita hanya manusia yang tak pernah siap dengan apapun dalam hidup kita jika memang seperti itu beri ruang untuk dirimu bernafas, oksigen untuk otakmu agar kau bisa berpikir lebih baik dan ruang untuk hatimu untuk bisa mengerti bahwa ini memang bagian dariNya.

SMS Mu : “gak, aku gak akan lari dari masalah ini, aku hanya gak bisa melihat orang-orang yang kusayangi saling menyakiti dan siapa yang harus kupilih?”

Siapa yang bisa? Sama saja tak ada yang bisa.

SMS Ku : “jangan memilih tapi jagalah mereka”

Dengan hal terbaik yang ada di dirimu. Karena itulah pilihan terbaik yang kau punya menurutku.

FB Massage
Title : Berbagi sesuatu yang belum sempat kukatakan padamu.

Jumat, 30 Juli 2010

foto lama

Selasa, 27 Juli 2010

Ku akui aku bukan teman bicara yang baik

“ Ku akui aku bukan teman bicara yang baik jadi jika berteman dengan ku jangan berharap aku akan menenangkan hatimu ketika kamu ‘curhat’ “
 
Mulai saat ini, itu yang akan kukatakan saat ada teman yang akan berkeluh kesah setelah sebuah sindiran terdengar. setidaknya dia tahu ada kemungkinan terburuk.
“ aku ingin dengar dukungan dari teman “ ucapnya di akhir obrolan kami
 
Kujelaskan padanya bukannya aku tak mendukung, aku hanya ingin membantunya melihat dari sisi lain ketika kurasa tidak seharusnya dia berpikir seperti itu. Disetiap hal yang membuat hati kita sakit atau kecewa, kita akan selalu merasa diri kita adalah korban, menyalahkan semuanya jarang sekali kita mencoba mencari tahu mengapa keadaannya seperti itu, kita hanya melihat bahwa keadaannya tidak sesuai dengan keinginan kita hingga muncul perasaan sedih dan marah, kalaupun kita mencari tahu kita akan mencari tahu hal yang dapat membenarkan perasaan sedih atau marah kita.
Kau ingin mendebat tapi mungkin terlalu jengah denganku dan aku tak punya lagi kata untuk menjelaskannya.

Bubur Nasi

“Mama ku mohon jangan suruh aku makan bubur nasi tak berasa itu lagi.”

Mama meliriku sebentar lalu kembali menyuapiku dengan bubur nasi “siapa suruh makan telat dan makan pedas? Kamu kan tau sakit maag mu dah parah, bukannya di jaga makannya malah sembarangan”
Sakit dan dimarahi lengkap sudah. Aku melengos berusaha menelan bubur nasi yang tak berasa itu. Gara-gara penyakit ini bubur nasi yang tak berasa itu sekarang tersedia setiap jadwal makan. Tidak boleh ada garam yang otomatis setiap makananku tak akan terasa asin dan tak akan pernah ada sambal hanya boleh kecap sedangkan aku benci makanan manis. Selera makan dan beratku turun drastis tapi tak bisa berbuat banyak selain menelan bubur itu beberapa sendok setiap jam. SMS mama tak berhenti mengingatkan ketika aku kerja membuatku bertambah mual terlebih ketika tak bisa nimbrung makan sama rekan kerja. Uch… bête.

Jalan-jalan dengan keluarga baru

Setelah sekian lama akhirnya bisa berlibur juga dengan keluarga baru, keluarga besar dari tempat kerja. Tahun ini memang banyak tempat yang di kunjungi seperti Jakarta, Bandung, Bali, Madura dan jadwal trip lainnya tapi dalam rangka dinas bukan berlibur. Kali ini baru benar-benar bisa berlibur, menenangkan rasanya jauh dari pekerjaan dan melihat gunung Panderman di belakang villa apa lagi ketika melihat malaikat – malaikat kecil berulah. bikin aku tak pernah berhenti tertawa.

Malaikat kecil berbaju merah disamping panggilannya Eca. Pernah aku mengganggunya dengan melotot dia memukul meja dan berucap “heh” yang membuatku kaget karena aku tak pernah menemukan reaksi itu pada anak kecil seusia dia, penasaran aku coba terus menggangunya lalu dia menjerit dan memukul, hebatnya dia tak menangis dan tak beralih tapi terus melihatku seperti menentang. Ingin terus menggangunya tapi melihat Ibunya yang ikutan melotot membuatku mengurungkan niat. Ketika sore terjadwal renang buat mereka, dialah yang pertama mengganti bajunya dengan semangat berlari ke kolam renang tapi jangan berharap melihatnya berenang, menyentuh air saja tidak. Dia asik berlari kesana kemari mencoba semua permain yang ada di area itu ketika ibunya berusaha menurunkannya ke kolam, Dia menjerit, meronta dan menangis membuat ibunya menyerah.

Sedangkan si keriting satu ini namanya Alexa tapi panggilannya “Co atau Alexco”. Dia sendiri yang mangganti namanya dengan alasan nama itu gak pantes buat dia. Anak yang sangat pintar. Tak pernah berhenti bertanya. Ini apa? Itu apa? Kenapa? Dan banyak pertanyaan lainnya yang tak mampu ku jawab. Sayang, tante memang lebih lama sekolah dari pada kamu tapi tante mohon jangan tanya lagi? Dan jangan terus mengulangi pertanyaan yang sama?. Aku tau Dia tak akan pernah berhenti hingga dapat jawaban pasti karena dia tidak menerima jawaban tidak tahu tapi mau gimana lagi hehehe tante memang gak sepintar kamu sayang.

Masih ada malaikat kecil lainnya yang berulah ada Hera, Hilda dan Rara dengan pesonanya masing-masing. Membuat dua hari liburku menyenangkan. gak sabar untuk merencanakan jalan - jalan berikutnya bersama mereka.

Kamis, 22 Juli 2010

Karma

Karma
Banyak orang yang menggambarkannya sebagai bola liar dari kesalahan yang akan menghantam siapa saja yang berhubungan darah kental. Aku menggugatnya.

Sang Buddha berkata : " Sesuai dengan benih yang ditanam, itulah buah yang akan Anda peroleh. Pelaku kebaikan akan mengumpulkan kebaikan. Pelaku keburukan, memperoleh keburukan. Jika Anda menanamkan benih yang baik, maka Anda menikmati buah yang baik." (Samyutta Nikaya I, 227).

Aku mengamini kata-katanya bukan kepercayaannya. Aku mengamini bahwa siapa yang menabur dialah yang akan menuai, apakah itu hal baik atau hal buruk tetap namanya karma.

Penggambaran yang ku gugat adalah ketika Karma dikaitkan dengan kesalahan yang akan berbalik menjadi pembalasan, pembalasan yang sama dengan kesalahan yang kita buat jika bukan berbalik kepada kita langsung akan berbalik pada orang-orang yang kita sayangi seperti pewarisan dosa. Aku tak bisa membayangkannya bagaimana itu bisa berlaku terlebih jika pembalasan itu bukan dilakukan oleh orang yang kita sakiti tapi oleh orang lain. sedangkan nanti jika kita mati, kita sendirilah yang akan mempertanggungjawabkan kesalahan yang kita buat. bisakah kita bilang pada Tuhan “aku lakukan itu untuk membalas kejahatannya (dia / ibunya / ayahnya / kakaknya / adiknya / istrinya / suaminya / keluarganya), itu karmanya” padahal bukan dia yang berbuat salah padahal bukan kita yang disakitinya. Bisakah Tuhan menerima alasan itu?

Lalu bagaimana jika anaknya dibunuh karena ayahnya yang seorang pembunuh, bukankah itu karma? buatku itu namanya kejahatan. Coba bayangkan jika kau mengamininya sebagai karma maka kau mengamini bahwa pembunuhan itu pantas dilakukan sebagai pembalasan, betapa mengerikannya hal itu.

Kitalah yang akan mempertanggunjawabkan apa yang kita lakukan. Semua akan berbalik pada kita. Jika bukan dengan hal yang sama pasti dengan hal yang berbeda, jika bukan saat ini mungkin di akhir kemudian dan ini bukan hanya tentang keburukan tapi juga kebaikan.

Selasa, 20 Juli 2010

Secangkir Kopi

kuinginkan secangkir kopi lagi

untuk menghapus jarak

untuk mengurai mimpi menjadi kata

untuk menyimpan satu memori lagi tentangmu

Sendiri

kopi itu sahabat

tapi lebih banyak tentang kesendirian

Kopi Pahit

ini seperti memonumenkan rasa sakit
secangkir kopi

pahit

Lebih baik

Itu sebuah jabat tangan yang membuat segala kemarahanku menghilangan. Jabat tangan yang mengikat yang diikuti tangis karena memori yang berulang. Entah karena perasaan bersalah yang membuncah atau karena hal lainnya yang tak berani kupikirkan. Manarik nafas dalam, memalingkan wajah, menyiapkan diri untuk melihat drama ini. Berkali-kali kukatakan pada diriku “sudahlah, ini yang terbaik” berkali-kali juga aku menggugatnya “mengapa aku tak boleh egois dengan memikirkan diriku sendiri sama seperti mu”. Sempat terpikirkan untuk ikut menghancurkannya biar sama-sama sakit tapi tidak aku tak akan mengikuti permainan ini. Boleh saja dunia tak mencintaiku tapi jika aku tidak mencintai diriku sendiri itu keterlaluan namanya. Aku akan menjaga diriku sendiri, kau boleh menghancurkan apapun tapi tidak hidupku. Aku akan melangkah berbelok dari arahmu hingga saat kita bertemu kembali seperti saat ini kau akan lihat aku baik - baik saja tanpamu dan ternyata bukan hanya aku baik-baik saja tanpamu tapi aku lebih baik darimu.

Senin, 19 Juli 2010

Akan seperti apa?

Pada akhirnya akan seperti apa?
Bukankah kamu akan menyadari bahwa ini harus diakhiri. Kamu tahu pemilik keputusan itu adalah kamu. Persidangan saling menyalahkan ini sangat memuakkan karena Ego dari kata Maaf itu.

Hati yang telah menghitam kau tetesi air mata dari segala sakit yang kau runut, hukum sebab akibat yang berjalan mundur mencari butiran masalah sesungguhnya, awal dari gurun kepedihan ini. Kau menyeretnya hingga pada akhir kata, kata yang tertunda beberapa tahun, kata yang tidak sama karena jalan yang dianggap benar itu berbeda.
Kata yang membuat ku paham

Tetap tak menemukan jalan tengah,
Tetap tak menemukan titik balik,
Dan tetap tak menemukan akhir.

A atau B mungkin tidak keduanya

Mereka mengatakan seolah mereka tidak berpihak.
“kami tidak memilih A dan kami tidak memilih B, intinya kami tidak akan memilih”
Aku tertawa mendengar kata-kata mereka. Bukankah tidak memilih antara A dan B juga merupakan sebuah pilihan. Memilih untuk tidak memilih. Memang tidak berpihak pada A dan B tapi berpihak pada diri sendirikan (mereka).

Minggu, 18 Juli 2010

Cincin waktu

Apakah kita harus kehilangan untuk mengerti arti nilai?
Jika kita tak mengijinkan diri dalam penyesalan
Maka biarkalah waktu membentuk cincinnya
Mempertemukan kita kembali pada titik memahami mengapa ini terjadi

Penulis

Penulis sebagai pelaku adalah sesuatu yang langka
Dia melihat sesuatu yang biasa atau mungkin yang tak biasa
Atau dia berkhayal dan tergenapi oleh pelaku yang lain

Apaun itu lucu juga, tergenapi oleh sesuatu yang asing untuk mengenal diri sendiri.

Jumat, 16 Juli 2010

keinginan dan kebutuhan

hidup tidak hanya berjalan pada rel keinginan tapi juga kebutuhan.
Kita selalu berpikir bahwa apa yang kita inginkan adalah apa yang kita butuhkan. Sesungguhnya dua hal itu berbeda. Tidak semua keinginan adalah yang kita butuhkan dan tidak semua kebutuhan adalah apa yang kita inginkan.

Banyak dari kita menangis berhari-hari bahkan rela menyayat nadi demi keinginan yang tak terpenuhi. Bertanya pada Tuhan mengapa sulit buat Dia memberikan sedikit saja kebahagian pada kita dengan mengabulkan apa yang kita inginkan, apakah aku tak pantas jadi hambaNya?, apakah aku tak pantas untuk mendapatkan sedikit saja kebahagian? Dan banyak pertanyaan MENUDUH lainnya. Tapi apakah kita pernah memikirkan apa yang di beri Tuhan yang tak pernah kita minta tapi sesungguhnya kita butuhkan?
Mata yang mampu membedakan warna, telinga yang mampu mendengarkan nada, tangan yang mampu memeluk, kaki yang mengantarkan pada sudut dunia yang berbeda, jantung yang berdetak, ayah, ibu, kakak, adik, sahabat, hujan, matahari, malam, oksigen, air, makanan, rumah untuk berlindung, bisa tertawa dan menangis, mampu berpikir dengan baik dan banyak hal lainnya.

Bayangkan jika Dia memberikan yang kamu inginkan saja bisa jadi kamu memiliki kekasih hati tapi tak mampu melihatnya tak mampu memeluknya.

Rabu, 14 Juli 2010

pertaruhan

Hidup adalah sebuah pertaruhan tanpa penyesalan. Aneh rasanya saat aku mulai memikirkan kalimat ini. Tapi itulah yang kurasakan sekarang. Hidupku memang sebuah pertaruhan dan tanpa penyesalan.
Yah… ini sebuah pertaruhan, mungkin aku bisa mereka seperti apa nanti dari setiap pilihan yang ku buat tapi hanya sebatas itu pada kenyataannya aku gak tau apakah itu akan terjadi atau hanya sebuah rekaan. Aku bertaruh saat aku memilih bahwa pilihan ini memang seperti yang talah kureka, bertaruh dengan segala kemungkinan terburuk yang akan ku hadapi jadi aku tak pernah akan pernah mengijinkan diriku menyesal mungkin aku menangis untuk beberapa hal tapi aku tak pernah menyesalinya.
aku akan mengamini semuanya sebagai bagian dariku. Malam-malam dengan tangis tertahan, hari-hari yang menyesakan, diri yang lelah dengan semua cerita yang mengukir rasa sakit atau banyak hal yang menyedihkan lainnya termasuk darah dan rantai-ratai pengekang ini serta masa lalu itu. Sama seperti aku mengamini tawa canda ceria, kekasih-kekasih hati yang baru, langit yang berwarna-warni, rantai yang ternyata tak terkunci hingga aku bisa berlari kesudut bumi yang dapat kurasakan setelah pertaruhan.

berujar rindu

berujar rindu untuk sebuah masa lalu tapi buat apa semua itu jika hanya kau ikatkan pada ujung malam bukan pada jantung yang berdetak

Senin, 12 Juli 2010

Kalau sudah seperti ini…

Si numpang nyampah sepertinya sadar bahwa di dunia maya pun dia tidak bisa sembarangan membuang sampah. Hanya tiga sampah di blognya tapi tak pernah absen bertanya “siapa itu yang kamu tulis?”

kalau sudah seperti ini jadi menyesal menautkan diri.

Ketika pertanyaan kenapa pertanyaannya lebih banyak dari sampahnya terlontar dia menjawab dengan keluh kesah yang panjang “sebenarnya banyak yang pengen ku tulis, tapi gak ada waktu, kerjaan numpuk, bawahan gak ada yang bisa di harapkan, orang yang salah… aku yang dimarahin belum lagi tiap menit di panggil bos gede, gak bisa kerja dengan tenang. Dan persiapan pernikahan ini bikin aku stress mondar-mandir ngurusi hal kecilnya sendiri. Minta bantuan susah banget bukannya nolongin malah bikin tambah ribet….......”

kalau sudah seperti ini jadi menyesal bertanya.

berhenti

Seorang teman merasa lelah dengan hidup, smsnya tengah malam kemarin kubalas dengan hanya satu kata “SEMANGAT” tapi aku tak berhenti memikirkan smsnya.

Waktu itu tak akan pernah berhenti. Roda kehidupan terus saja berputar meski kita tidak menginginkannya, tapi bukankah kita bisa memilih untuk berhenti sejenak dan tidak mengikuti perputarannya. Kenapa harus memaksakan diri untuk terus melangkah?
Berhentilah sejenak sahabat jika kamu merasa lelah dengan semuanya jangan paksakan dirimu. Letakan semua beban itu duduklah dan nikmati apa yang telah ada didirimu.

Senin, 05 Juli 2010

Salah.. Bertanya... Pada Orang Yang Salah

Em…
kamu bertanya tentang cinta?

Em…
kamu bertanya apa yang harus kamu lakukan dengan cintamu?

Em…
Kamu bertanya apa pendapatku tentang masalah cintamu?

 
Apa yang harus kukatakan?
Kehidupan cintaku saja berantakan.
Jadi yang bisa kukatakan…
Kamu bertanya pada orang yang salah.

Kenangan Mati

Aku berharap kau mati dalam kenangan

Daripada aku menyumpahimu benar-benar mati dalam kenyataan

Jadi terima saja yah harapanku ini yang hanya sebatas kenangan kok

:D

Jumat, 02 Juli 2010

Marah

Aku ingin marah, mengucapkan hal-hal kasar bukannya terus mencari kata yang tepat untuk menggambarkan kemarahan dengan indah. Siapa yang butuh itu, aku bukan pujangga yang melukiskan segala rasa dengan kata yang tersusun rapi. Aku cuma seorang fie yang bisa saja melewati batas kesopanan. Ingin dipahami secara utuh bahwa kemarahanku bukan sesuatu yang memang ku niatkan untuk menyakiti cuma ingin menguras isi hati. Merefleksikan rasa dengan reaksi yang ada atas aksi.
Uch… benci

Bingung

Mengapa pemikiran yang telah kurancang dan kubangun dengan sempurna untuk melangkah dengan kepastian seketika runtuh? membuatku diam berdiri dalam kebingungan.

Lelah

Rasanya lelah sekali, mencoba memecah keburaman di hati dengan logika akhirnya fisik yang menderita. Menjadi sangat bosan dengan rasa yang tak bisa di jelaskan dengan kata. Ingin tidur di rahim bumi terselimuti damai tanpa terganggu mimpi dan ketika bangun menemukan diri utuh tanpa ada bagian yang tertinggal di masa lalu atau hilang ke masa depan.

Rabu, 30 Juni 2010

Aku rindu tepi sungai Mu, Ya Rabb

Aku rindu. Tempat dimana aku menghabiskan waktu akhir mingguku, berdiam diri untuk menemukan kekosongan dalam jiwa. Dibawah kaki ada air yang mengalir, di hadapanku ada rumah panggung… serasa di desa tapi tidak, aku ada di tengah-tengah kota metropolitan yang penuh dengan gedung-gedung angkuh untuk melayani kebutuhan kaum hedon dan aku tentunya. Ketika tidak ada lagi tempat untuk kaum papa tepi sungai adalah jawaban kota ini. Miris melihat mereka melakukan segala aktivitasnya dengan air yang sama.

Sebuah pertanyaan ‘tidakkah ada kehidupan yang lebih baik yang bisa di pilih?’ terlontar dariku dulu, jawaban mereka menjadi pelajaran hidup untukku ‘jika ada pilihan lebih baik, kami tak akan bertahan disini. Hari ini kami bisa makan itu hal yang paling baik apalagi mempuyai rumah. Memiliki rumah adalah hal yang istimewa meski kami harus membangunnya di tepian sungai. Kami tetap punya keinginan tapi bukan berarti kami tak menerima apa yang telah digariskan. Kami hanya ingin menjalaninya dengan baik’

Jawaban yang membuatku tertunduk malu karena semua keinginan dan tuntutanku Terhadapmu Ya Rabb.
Ingatkanlah aku selalu tentang hal ini Ya Rabb, buatlah aku selalu rindu tempat itu agar aku selalu ingat sesunguhnya hidup bahagia itu sederhana.

YM dan Egois

YM

Langkahfie : hay hay
Rafa : Jwb atuh yg q email td

Emailmu : astaghfirullah.... beres satu masalah datang lagi masalah baru.... fie, ap aku tuh egois bgt?

Emailku : iyah

Kamu tau aku mengatakan iyah hanya asal karena aku melihat bukan itu yang ingin kamu tanyakan sesungguhnya.
Langkahfie : udah neng
Rafa : Egoisx gmn mnrtmu?
Langkahfie : apa yang kamu pikirkan?
Rafa : Tell me first
Langkahfie : jawab dulu?
Rafa : No u 1st
Langkahfie : keras kepala! jawab dulu!
Rafa : No
Langkahfie : ya udah, terus ajah bermain dengan pikiranmu
Rafa : Y sudahlah kl g mo ksh tau

Aku bisa menebaknya apa yang kamu tanyakan, tapi aku perlu pembuktian.

Langkahfie : kamu terbiasa menurutkan apa yang dikatakan orang tentang kamu, meski itu bukan kamu yang sebenarnya kamu mengiyakan, sekarang kalau aku jawab maka aku cuma berbicara dari sisiku. ini kan masalahmu? kamu gak terbiasa mengatakan apa yang kamu rasakan istilah kasarnya, bunglon. sama seperti kasus aa, kamu tanyakan dulu mau dia apa? lalu kamu bilang oke, walau kamu gak setuju, endingnya kamu ribet sendiri sama perasaanmu, ketika kamu gak bisa menghandlenya lagi dan semua perasaan yang kamu jaga pecah, kamu baru berani mempertanyakan yang buatku itu sudah terlambat untuk di pertanyakan
Rafa : Entahlah dbilangx ap sikapq ni, Q ingin cb pnuhi keinginanq tp q g bs tnp mmikirkn org lain Yg scr lsg ato g lsg tkait
Langkahfie : sampai detik ini aku gak percaya dengan apa yang ku tulis tadi dan aku juga gak yakin kamu menyetujuinya atau hanya sekedar mengiyakannya?
Rafa : Q tdk m'iyakn tp q jg g mbantahx
Langkahfie : hay rafa, ini aku, kamu gak boleh berada di tengah, pilih salah satu
Rafa : Knp q yg hrs slalu ngalah.... Knp q hrs bjuang sendiri....

Inilah arti pertanyaanmu, kalimat ‘aku tuh egois banget yah’ bukan tentang mengutamakan diri sendiri tanpa menghiraukan orang lain yg ada disekitarmu tapi ‘egoiskah aku jika aku minta sedikit dimengerti, egoiskah aku jika aku minta sedikit saja perhatian, egoiskah aku jika aku ingin mengatakan apa yang kurasa tanpa harus dipandang egois’

Langkahfie : kenapa kamu berpikir seperti itu?
Rafa : Krn emg spt it
Langkahfie : bullshit
Rafa : Thats what i feel thats what think
Last message received on 6/29 at 2:33 PM
Rafa has signed out. (6/29/2010 2:35 PM)

Langkahfie : no, thats what you believe
Kamu harus menghadapinya Rafa, menghadapi dirimu sendiri
Kamu harus menjelaskannya Rafa, menjelaskan pada dirimu sendiri
Karena itu jalan terbaik untuk mendapatkan jawaban dari banyak pertanyaanmu
Karena aku dan orang-orang yang ada dihidupmu tak akan mampu menjawabnya

Selasa, 29 Juni 2010

Inilah perhelatan besar manusia,

Inilah perhelatan besar manusia,
Perperangan, pembunuhan, penganiyayaan, penghianatan, penjarahan, perampasan, pemerkosaan, penipuan, pembodohan, penjajahan yang mengatas namakan cinta, pembelaan diri, agama, warna kulit, keyakinan, kebebasan sebagai pembenaran.

Aku menangis…
Aku menangis bukan karena darah yang mengalir, bukan karena nyawa-nyawa yang melayang, bukan karena tubuh-tubuh yang tergeletak tak berdaya, bukan karena luka-luka di hati tapi karena diamku saat itu semua terjadi.

Jumat, 25 Juni 2010

Ini bukan tentang fisik...

Ini bukan tentang fisik
Tapi tentang hati yang ingin kau bagi dengan hati yang lain
Tak pernah berpikir untuk hanya sekedar singgahi, hanya sekedar untuk mengobati kesepian ini.

Kamis, 24 Juni 2010

Ketika

ketika ragaku tak dapat lagi merangkulmu, ketika senyumku hanya tinggal kenangan, ketika itu pula kau tau bahwa aku hanya sepenggal kisah yang pernah di titipkan Tuhan kepadamu. mensyukurinya atau menyesalinya itu pilihanmu tapi jika kau tanyakan padaku tentang waktu dan kisah yang terukir diantara kita dengan lugas kukatakan padamu aku mensyukurinya meski kisah itu membuatku menangis.

Bahagia..

Mereka mencarinya hingga ujung dunia, dunia yang tak pernah mampu kureka.
Mereka minimbangnya dengan kata iya dan tidak, pertimbangan yang tak pernah mampu kupahami.
Mereka memperumitnya dengan banyak syarat bukankah hal ini seharusnya sederhana?
Mereka mengkhususkannya dalam bentuk satu bukankah hal ini dalam banyak bentuk?
Dan parahnya Mereka percaya manusia-manusia itu, benda-benda itu, jabatan-jabatan itu yang mampu membuat mereka tersenyum setiap detik. Seharusnya mereka menyadari hidup tak akan pernah berhenti membuat mereka berkeinginan kemudian menguapkannya sesaat setelah mereka mendapatkannya, tak berbekas.

Tidakah mereka tahu ketika hati terlapangkan dengan ucap syukur, ketika pikiran menjadi tenang dengan keikhlasan adalah apa yang mereka cari sesungguhnya.

Selasa, 22 Juni 2010

gerah...

gerah... melihat kata yang melompat-lompat dari otak kiri ke otak kanan atau sebaliknya lalu berseluncur ke hati kemudian memanjat tulang makna berkali-kali. gak berhenti
 kumohon berhentilah kata, tidakkah kau lelah? di luar sana ruang dan waktu telah menunggumu untuk melengkapi mereka sebagai ucap atau laku.

Dapatkah selamanya kita bersama…

Mendengarkan lagu Astrid tentang rasa tengah malam ini membuatku berpikir tetang sebuah pertemuan dan kehilangan. Rasa yang tergeneralkan bagi siapa saja yang ada di hidupku, bukankah kita butuh rasa sayang untuk dapat merasa kehilangan. Aku telah mengenal sayang itu dan sayang itu juga telah memperkenalkan aku dengan rasa kehilangan.
 
Aku menutup mataku, membayangkan wajah-wajah yang telah meninggalkan rasa dalam hidupku. Ada yang tinggal dalam waktu yang lama ada yang sementara tapi tetap memberikan arti. Dan aku membayangkan bagaimana aku tinggal untuk waktu yang lama atau sementara dalam hidup mereka. Bukan hanya mereka yang hilir mudik dalam hidupku tapi aku juga hilir mudik dalam hidup mereka.
 
Dulu aku berharap tak akan ada yang berubah, aku benci perubahan bukan karena aku harus menyesuaikan diri lagi tetapi rasa kehilangan yang berjejak kerinduan yang membuatku merasa tak perlu ada perubahan. Tapi aku tak ada daya menghentikan waktu yang membawa hujan untuk menggantikan kemarau. Beberapa kali aku tersesat karena cahaya-cahaya itu terus berganti. Hingga aku memohon pada Tuhan. Biarkan cahaya-cahaya itu tetap menyala jangan meredup atau bahkan tak lagi bersinar. Tapi Tuhan selalu punya sesuatu yang lain. Sesuatu yang menyisakan pertanyaan “apakah aku sendiri yang berpikir seperti ini?” “apakah mereka merasakan seperti apa yang kurasakan?” “Apakah mereka merasa kerinduan sepertiku karena aku sangat merindukan mereka?” Karena Sepertinya mereka baik-baik saja tanpaku membuatku merasa tak berarti saat tak kutemui pesan kerinduan dari mereka.
 
Pertanyaanku menjadi tak berarti saat ku temukan beberapa pesan singkat yang tak pernah kusadari bahwa itu adalah bentuk paling sederhana dari kerinduan seperti karakter senyum ^.^ tanpa kata-kata dalam beberapa pesan dari orang yang berbeda dan salah satunya pesan singkat yang tersimpan rapi tertanggal 1 januari 2010 di telepon gengamku
 
Dalam keheningan kumencari satu titik suara untuk kuanggap tanda bahwa aku tak sendiri.
Dalam gelap ku pejamkan mata menemui bayang manusia-manusia yang kucinta untuk membodohi diri sendiri bahwa aku tak sendiri.
Dalam larut malam ku bernyanyi tetap terpejam memecah hening menemui bayang manusia yang ku cinta untuk berpikir aku tak sendiri.
Aku tau, aku memang tak sendiri… tapi entah kemana semua manusia-manusia yang ku cinta dalam bayangangku

(Bung)
 
Ternyata bukan hanya aku yang merasakan ini, tapi semua orang yang telah bersentuhan dan merasakan sayang kemudian berpisah karena satu dan lain hal akan merasakan hal ini, Kehilangan, yang akan menciptakan kerinduan karena tak akan ada yang memberikan rasa yang sama di hati kita, mereka tak akan terganti oleh mereka yang lain.
Ketika aku menemui kesepian, mereka pasti juga menemukan kesepian yang sama. Tapi hidup tak akan berhenti untuk merancang pertemuan dan perpisahan. aku dan mereka meyadari itu setidaknya kami pernah bertemu dan pilihan untuk terus melangkah adalah hal terbaik karena aku dan mereka tak ingin melewatkan kesempatan untuk bertemu orang-orang hebat lainnya.

Jika bukan jam pasirku yang berhenti mungkin jam pasir mereka, jika bukan pilihan hidupku yang menciptakan jarak dan waktu mungkin pilihan hidup mereka. Apapun itu kehilangan patut kusyukuri seperti aku mensyukuri sebuah pertemuan.
Kini aku menemukan rasa damai diantara pertemuan dan kehilangan. Dan pertanyaan dapatkah kita selamanya bersama? Kita akan selalu bersama selamanya setidaknya dalam kenangan.

Bahagia mengenal kalian, bahagia merindukan kalian.

Senin, 21 Juni 2010

Poison

Ini seperti memilih racun untuk kamu nikmati sendiri, kamu tak berkeberatan dengan itu meski ia membunuhmu karena daya tarik yang dimiliki poison.
Banyak dari kita melakukan hal bodoh tapi tak merasa dibodohi. Banyak hal salah yang kita buat tapi kita tak berhenti untuk mengulangi. Banyak yang bertanya “mengapa kau mau melakukan hal bodoh ini?” atau “tidakkah kau belajar dari kesalahan? dasar keledai!”
Apa yang harus kukatakan? Bayak hal bodoh dan salah telah kulakukan dan aku tetap mengulanginya dengan kesadaran penuh bahwa hal itu bodoh dan salah. Dan jika ada yang bertanya “mengapa?” Aku punya seribu alasan untuk membenarkan kebodohan dan kesalahan itu, jika Aku tak menemukan lagi alasan dengan tegas Aku berkata “ini hidupku jangan ikut campur!”
Kebodohan dan kesalahan adalah racun yang akan mendatangkan masalah di hidupku, anehnya aku tak berkeberatan dengan itu malah aku kencanduan dengannya. Alasan yang paling sederhanaku adalah racun itu membuatku nyaman.
“dasar bebal!” itu kata kakakku karena sudah terlalu jengkel melihatku yang tak merubah kebiasaan.

Apakah aku bebal? Aku lebih suka mengatakan ini adalah aplikasi sederhana dari menyakiti diri sendiri selama itu membuatku nyaman tak akan menjadi masalah buatku. Bukankah kita manusia-manusia yang mengejar kenyamanan hidup? Apapun bentuknya.

ps:tulisan ini membuatku terlihat bodoh :D

Jumat, 18 Juni 2010

terasa asing dengan masa lalu

‘Ada yang harus dibuang dek’ aku mengangguk melihat tumpukan kardus yang entah berisi apa saja dari masa lalu. Membukanya seperti membuka kenangan yang telah tersimpan rapih. Buku-buku kuliah, novel, komik, hadiah-hadiah ulang tahun, dan buku-buku catatan yang di dalamnya banyak kutemukan catatan-catatan kaki.

Membaca satu persatu catatan kaki itu membuatku merasa bahwa aku tak pernah benar-benar ada di kelas waktu kuliah. Dan sepertinya itu adalah tahun-tahun penuh kemarahan buatku…

Aku melihat dunia seperti sebuah neraka
Neraka abadi untuk jiwa yang hidup
Aku mendengar kata dunia seperti hujan simbal
Simbal yang memekan telinga
Aku mencium dunia seperti bau nanah
Bau nanah yang selalu membuatku muntah
(catatan 2005)

Fuck – aku menuliskan kata itu selembar penuh di sebuah buku catatan. wow akukah yang melakukannya?

Ada lagi catatan yang membuatku bergidik ngeri.

Jika ada yang berani menjamin bahwa kematian menyelesaikan masalaku, dengan senang hati aku akan mengakhiri hidupku.
(catatan 2007)
Tapi tak ada yang berani menjamin, buktinya aku masih memilih untuk hidup sampai saat ini.

Ada pertanyaan yang muncul dihatiku, seperti apa aku dulu? Aku merasa tak mengenali sosok yang menulis catatan itu. terasa asing.

Kamis, 17 Juni 2010

Babi Disco

Saat membongkar kotak masa lalu aku menemukan beberapa hadiah ulang tahun salah satunya adalah lampu babi dari sahabat-sahabat sma. aku gak tau kenapa aku menyukai babi tapi yang pasti banyak corat-coret dalam buku catatanku menyerupai babi saat itu. dan aku ingat ada yang menuliskan 'babi plastik' dalam phonebooknya saat menyimpan nomor telepon ku. panggilan ini bukan sebuah penghinaan tapi panggilan sayang mungkin aneh terasa tapi memang seperti itulah kenyataannya.

akhir-akhir ini semuanya terasa berat, tapi saat melihatnya bersinar ketika lampu di matikan, ada perasaan tenang, apa lagi ketika lampu disko kunyalakan membuatku tertawa saat melihat 'babi disco dalam bayangan'

jadi siapa yang mau berdisco dengan babiku?

Rabu, 16 Juni 2010

Stop Kekerasan Terhadap Anak-Anak

Akhir2 ini bayak terjadi kekerasan terhadap anak-2, foto di bawah ini adalah sindiran, coba cermati kata2 di bawah fotonya…
Jika di perbesar kata-katanya seperti ini : “ Andai Dia Anak Anda, Masih Nekat Menamparnya”

aku pikir tak akan pernah ada. kita akan lebih semena-mena sama mereka yang lemah secara fisik, mental, maupun otak.

STOP KEKERASAN TERHADAP ANAK-ANAK
 
lihatlah kepolosan mereka yang tidak mengerti tentang perang dan segala kepentingan politik
  Ingatlah mereka yang memberi warna di dunia...
 
  senyum mereka, tawa mereka, kepolosan mereka, semangat mereka.

Selasa, 15 Juni 2010

harga mati surga

membuka email kantor senin pagi minggu lalu,

Dear sahabat.

Saya merenungkan,

Salah satu "syarat" masuk surga adalah mati. Jika aku memang mau surga beneran, aku harus mati beneran. Aku sebenarnya anggota resmi "pasukan berani mati". Inilah jati diri. Maka, jika aku mau "surga-surgaan", aku harus mau mati-matian. Jika aku mau "setengah surga" maka aku harus mau setengah mati. The question is, how this is gonna be fun? Selamat menyongsong hari minggu yang baru.

Tetap semangaaaaaat !!!

best regard's

Y. f. R.


seorang sahabat me-replay "membaca ini membuatku merasa Hidup lebih indah bahkan maut pun terasa manis."

aku mengamininya. harusnya permainan hidup-mati ini menyenangkan bagi setiap jiwa.

Sabtu, 12 Juni 2010

setahun mengenangmu, Suki

hari ini tepat harimu, 12 Juni. hari dimana aku tak lagi bisa bersentuhan fisik denganmu. sudah satu tahun, tak terasa sahabat.

kamu sudah tenang disana tak lagi diributi sama urusan dunia yang semakin aneh dan lucu saja buatku. kamu tau akhir-akhir ini aku selalu merasa marah, berusaha untuk terus berpikir positif membuatku sangat lelah jika sudah seperti ini aku rindu malam-malam saat kita dan beberapa sahabat yang lain menghabiskan waktu bersama. rindu mencaci maki hidup, tertawa sampai suara serak dan menangis sampai tak ada lagi air mata dan akhirnya menyerahkannya pada yang punya hidup. rindu kamu.

tadi kerumah mu, bertemu ibu bapak, masih ada air mata saat bercerita tentangmu, meski sudah satu tahun lamanya sepertinya kamu tak pernah benar-benar pergi.

Jumat, 11 Juni 2010

dia dan aku, sama

dia berkata seolah dia benar,

dan

aku berkata seolah aku benar,

tapi benar kami berbeda dan saling melukai

Selasa, 08 Juni 2010

masa lalu

ketika masa lalu hanya mengganggumu dan kau tak mampu mengenyahkannya seperti inginmu,

lalu apa?

tangismu tak teracuhkan, marahmu terabaikan hingga kau lelah sendiri dengan segala emosi yang tak merubah apapun, memilih diam dan tak peduli tetap saja melukaimu

lalu apa?

jika kamu adalah dia

jika kita adalah masa lalu itu

pilihan hidupmu

tak mampu melihatmu lagi
pilihan hidupmu
meninggalkan sakit yang mengakar tepat pada ulu hati ku

Senin, 07 Juni 2010

cukup!!!!

logika mandek
hati ngambek

Bahwa hidup…

bahwa hidup haruslah ditempuh,
menolong, tertolong
bahwa ketertindasan selayaknya disudahi,
mendidik, terdidik
bahwa alam menggeliat naluriku,
air, mata, tanah, raga, kalbu
bahwa rona mereka merenggut jiwaku,
tawa, tangis, harap
bahwa hidup haruslah bermanfaat,
bagimu, bagiku

Catatan Butet Manurung

Belajar darinya…

Ada pahlawan disetiap kita, yang menjaga untuk tetap teguh, yakin dan kuat menjalaninya, walau terkadang harus merelakan apa yang kita inginkan (impian sekalipun…)

Catatan Yopimsari

Jumat, 04 Juni 2010

Skenario

terlalu banyak catatan dengan kata "WARNING"
dilingkari sebagai opsi lainnya jika tidak berhasil
--------
SKENARIO
--------


PAYAH

Kamis, 03 Juni 2010

Langit, Bumi dan Langkah

Seorang sahabat bertanya “Mengapa?” ketika tulisan Langitku berganti Bumi disebuah catatan.
“aku melihat bumi lebih menarik untuk di jelajah sekarang, lebih banyak warna dari pada warna langit”
“lelah dengan semua impian?” tanyanya
“bukan, aku tetap menggantungkan impianku pada langit, dia akan tetap menjadi petunjuk bumi mana yang harus kujelajah untuk menorehkan warna baru di buku catatanku yang usang”
“warna baru, benar, terlalu banyak kata dilangit dengan warna stabil seperti ingin mengamini semua kisah sebagai sesuatu yang telah tercatat sebelum lahir dalam dunia fisik dan waktu”
Kita diam lama sebelum kamu kembali bertanya
“lalu apa selanjutnya?”
Aku tersenyum, Kamu mampu meraba kata Bumi yang kutuliskan tidaklah kuat seperti akan diganti, hanya tinggal menunggu waktu saja.
“Langkah. Langit adalah Suar. Bumi adalah Cerita. Langkahlah yang membuat Suar dan Cerita itu Nyata di buku catatan usangku.”

Selasa, 01 Juni 2010

Sombong

Hotel, Kamis 20 Mei 2010

Kamu menunduk, setelah obrolan panjang kita. Suara lirihmu masih bisa kudengar jelas setiap katanya karena aksen batakmu yang lugas.
“sombong sekali aku”
Aku bisa memahaminya sahabat karena itu manusiawi.
“kata sombong bukan hanya berkaitan dengan penghargaan, kekayaan atau kepintaran yang kita punya. Masalahpun bisa menjadikan kita orang yang sombong. Terkadang kita merasa masalah kita yang paling berat, orang lain tak akan mampu memahaminya karena hidup mereka lebih baik daripada kita. Hingga ada ucapan sinis ‘tau apa kamu tentang hidup?’, saat mereka mencoba membantu kita dengan keras kita berkata ‘kamu gak akan ngerti!’. Dan semua itu diperparah saat kita melihat mereka menangis untuk sesuatu yang tidak penting menurut kita, ‘Cuma masalah seperti itu saja kamu nangis, kalo kamu ngerasaain apa yang aku alami mungkin kamu dah bunuh diri’
Kamu masih menunduk membuatku merasa sedang menghakimimu.
“aku gak mengguruimu, terkadang aku masih merasakan hal yang sama. Tapi setiap kali merasa tidak baik aku coba untuk melihat dari sudut yang berbeda”
Kamu menoleh kearahku, bisa kulihat jejak air dipipimu.
“gak, kamu benar. Harusnya aku melihat dari sudut yang berbeda”
Aku tersenyum bukan karena aku benar tapi karena kamu mencoba untuk memahami pendapatku. Aku kembali melanjutkan kata-kataku
“yang terlihat terkadang bukan yang sesungguhnya. Kamu mungkin melihat temanmu bersendagurau, tertawa terbahak-bahak seperi tak ada beban dalam hidup mereka tapi siapa yang tau apa yang mereka simpan dalam hati. Sama seperti aku melihat kamu kalo kamu gak cerita apa yang menjadi beban dihati kamu mungkin selamanya aku berpikir kamu baik-baik saja. Sebelum kamu tau kesusahan hati mereka gak pantas kamu bilang ‘mereka tak akan mengerti karena meraka lebih beruntung daripadaku’.”
Aku menunggumu bereaksi.
“seperti katamu fie, aku punya makanan sedangkan kamu punya minuman. Tapi aku tak membutuhkan makanan itu karena aku haus bukan lapar dan kamu tak membutuhkan minuman itu karena kamu lapar bukan haus. Pada dasarnya masalah kita sama hanya apa yang kita butuhkan berbeda, tak bisa aku bilang makanan lebih penting dari minuman atau sebaliknya karena itu sama pentingnya buatmu dan buatku”
“esensinya sama, hanya cerita yang membalutnya berbeda. Dan terkadang kita tidak melihat itu karena kesombongan kita”

Menghayati hidup

Kutipan Koran kompas

Pemikiran Martin Heidegger (1889-1976)

Ada dua cara menghayati hidup, secara otentik dan tidak otentik. Manusia hidup di dunia (umwelt) melalui tiga cara. Manusia tidak hanya hidup dengan sesama (being-with-others) tetapi juga berdampingan dengan benda (being-alongside-things) dan bereksistensi pada dirinya sendiri (selbstein). Ketidak otentikan penghayatan hidup terjadi saat pertama manusia hanyut dalam dunia benda-benda dan dikuasai sepenuhnya oleh alat-alat yang diciptakan oleh manusia sendiri. Selain itu juga bagaimana manusia membiarkan diri dikuasai oleh mass (dasman-hilang dalam massa).
Yang benar adalah individu memahami dirinya sendiri sebagai “Ada” bukan hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bersama orang lain di dunia fisik. Ketidaksanggupan “Mengada bersama orang lain adalah bagian dari ketidaksanggupan untuk hidup”

Kamis, 27 Mei 2010

Retak, sebagian darinya adalah cermin dariku

catatan 2009

Aku menemukan lagi satu cermin dari retaknya pikiranku dari sebuah obrolan menjelang pagi tahun lalu.
“jadi apa yang membuatmu bahagia?” pertanyaan black membuat ku tertawa kecil saat itu tapi hanya sebentar saja lalu menghilang saat melihat wajah seriusnya.
“banyak hal, salah satunya ini, ngumpul bareng ma temen menghabiskan waktu, bercerita tentang bayak hal”
“bukankah ini sebuah pelarianmu?”
Aku terperangkap dalam pertanyaannya dan sepertinya ia sedang menyeret sebuah banyangan keluar dari persembunyiannya. Aku terdiam mencari kata yang tepat untuk ‘tidak ditemukan’, aneh tapi itulah yang kupikirkan.
“banyak hal salah satunya adalah itu”
Black diam tak bertanya lagi tapi aku tau arah matanya hingga membuatku menyerah “yah, rata-rata adalah pelarian, kesempatan untuk keluar dari intiku, melepaskan beban tanpa harus ada airmata atau amarah”
“mengkesampingkannya sejenak karena lelah dengan segala bentuk emosi, menghindari penyesalan dari konflik ketika emosi itu meluap” seperti biasa black menemukan kata yang lebih tepat untuk menggambarkannya.
Dengan tersenyum black bercerita yang membuatku mengerti sebagian darinya adalah cermin dari aku.
“aku pernah berada pada titik tidak mencintai diriku sendiri. Ku habiskan waktu untuk membahagiakan orang-orang yang kucintai…” dia memberi jeda untukku bereaksi
“bukankah kita akan selalu seperti itu. Rasa bahagianya akan berkali lipat saat kita melihat orang yang kita cintai bahagia. Dan rasa sedihnya juga akan berkali-kali lipat saat kita melihat orang yang kita cintai bersedih hingga terkadang membuat kita meminta Tuhan untuk membiarkan kita menggantikan tempatnya, kita saja yang bersedih bukan orang yang kita cintai, karena kita tak akan pernah tahan melihatnya” ucapku
“yah dan ternyata itu pilihan buruk. Ketika sebuah perseteruan terjadi dengan orang–orang yang aku cintai, itu seperti sebuah investasi yang kuhitung, aku telah melakukan bayak hal untuk membuat mereka bahagia, tapi mengapa mereka sepertinya tak berusaha membuatku bahagia dengan mengerti aku. Sampai pada titik aku tak mampu memahami saat kutahu mereka juga menghitung investasi bahagia yang mereka tanamkan padaku”
Aku terdiam, mencoba memahami “mengapa terasa seperti ego yang dibalut kata cinta? Seharusnya kita ikhlas melakukan semuanya”
“sejauh apa ikhlasmu?”
Aku tak bisa menjawab,
“itulah mengapa aku mengatakannya sebagai pilihan buruk. Kita selalu merasa sudah melakukan banyak hal untuk orang-orang yang kita cintai begitu juga sebaliknya. Perasaan yang bersaling silang dimana di suatu titik akan bertabrakan dan kita pertanyakan”
“tapi tak sepenuhnya buruk, bukankah memang sudah seharusnya kita berusaha membahagiakan orang-orang yang kita cintai?”
“yang aku lakukan adalah mengindari masalah dengan mereka, mengalah agar tidak tercipta konflik, mengiyakan segalanya meski aku tidak menyetujuinya, menyimpannya dalam diam dan menerima apa saja yang mereka berikan untuk membuat mereka bahagia. Inilah titik dimana aku tidak mencintai diriku sendiri”
Aku terkejut dengan pemikirannya…
“aku ingin bahagia dan kebahagianku ini membuat orang-orang yang kucintai bahagia. Terasa adil, saling memahami dengan jujur terhadap perasaan masing-masing, perasaan yang saling bertautan bukan bersaling silang. Membiarkan konflik itu ada untuk saling menyesuaikan bukan saling mengalah, membangun jalan untuk mengerti dan dimengerti seutuhnya. Ini adalah usaha yang paling tepat untuk membahagiakan orang-orang yang kucintai”
Saat itu aku tak tau apakah aku harus membenarkan atau menyalahkan pemikirannya, tapi pertanyaan terakhirnya membuatku mengerti
“kamu tau mengapa aku merasa seperti itu?”
Lama aku berfikir lalu menjawabnya “perasaan hampa yang kaurasakan saat tertawa ditengah hangatnya kebersamaan orang-orang yang kau cintai”
Senyum black mengembang penuh arti malam itu.

Ingin ku lepas rantai agama ini…

Langit, ketika masalah itu berulang aku selalu merasa tak ada daya lagi untuk menghadapinya. Tak pernah ingin melarutkannya dengan waktu, ingin segera menyelesaikannya, tapi jika masalah itu bukan padaku dan aku hanya jadi orang kesekian yang terserat kedalamnya, orang kesekian yang terkena dampaknya. Apa yang harus kulakukan langit? Aku tak lagi menemukan ruang untuk kata atau laku sebagai jalan memberitahunya tentang apa yang telah ia lakukan. Masalah yang ia buat telah menyebabkan luka yang tak pernah mengering di hati ini, tetapi menjadi tidak peduli bukanlah pilihan, untuk itu terus kukuatkan diri ini hingga perasaan tak ada daya menghilang, kuhibur diri ini “sedikit lagi jangan menyerah disini, kesabaran akan menghasilkan sesuatu yang baik untukmu”
Tapi…
Langit, ketika masalah itu kini berulang sungguh aku sudah tak ada daya lagi untuk menghadapinya. Ingin sekali kulepas rantai agama ini, menghadapinya sebagai manusia yang berakal.

Selasa, 25 Mei 2010

Persahabatan

Aku baru sadar ternyata sahabat itu ada harganya dan bisa kamu beli memang bukan dalam bentuk rupiah. Tapi kamu telah membelinya dengan waktu kebersamaan, kamu telah membelinya dengan mendengarkan segala keluh kesah, kamu telah membelinya dengan senyum dan dukungan untuk kebahagian dan cita sahabatmu. Dan yang paling kusukai adalah kamu telah membeli persahabatan itu untukku.

Miss You.

Surabaya

Kubasuh wajahku berkali-kali mencoba menghilangkan hawa panas Surabaya berharap dingin yang tertinggal mampu menyingkirkan penat yang terasa bertambah pekat saat terbakar matahari. Surabaya masih tetap sama, masih tetap panas yang tak bisa di ukur thermometer, masih tetap ada pantung suro dan buoyo, masih ada Dolly-area bisnis prostitusi terbesar di Surabaya, masih ada gang sempit delta dimana para gay bercinta, masih tetap ada bambu runcing tempat nongkrong para waria, masih ada rujak cingur pengusir rasa lapar, es degan yang menyegarkan badan, masih ada sahabat tempatku berbagi, masih ada keluarga yang mencintai, dan masih ada… pemilik… hatiku.

Sabtu, 22 Mei 2010

Masih Terjaga

Masih terjaga hingga kini, ditemani ayam goreng, kentang dan es kopi dengan beberapa teman di lt.9. Berbagi kisah, bercanda dan meluapkan kekesalan saat jarak bulan dulu tercipta diantara kami. ditemani suara bising dari jalanan yang membuatku sadar tak ada denyut mati untuk kota ini.

Kamis, 20 Mei 2010

Eja

ada jeda
nafasku mengeja
satu dua huruf yang berakhir pada rasa sakit

Rasa

apa yang kau namakan rasa?
Secangkir kopi,
Dan 4 sendok gula???

Selasa, 18 Mei 2010

Syarat Cintaku

Rabb
ini artinya aku menghianati
ritual sujud karena takut siksa neraka Mu

Minggu, 16 Mei 2010

Quiz for Me, terasa dimengerti

Anda mengikuti AKAL SEHAT ketika berhubungan dengan KESUKSESAN
Di tengah kesibukan Anda yang begitu tinggi, sepertinya Anda tidak punya waktu untuk berhenti sejenak dan menikmati hidup. Bukannya Anda tidak ingin, tapi Anda pikir masih banyak priotitas lain dibanding kehidupan pribadi. Apalagi jika sudah menyangkut masalah hati, bisa-bisa prioritas lain jadi berantakan. Anda percaya bahwa menjadi cerdas akan lebih berguna untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam hidup Anda. Karenanya Anda lebih sering menutup celah untuk semua kehidupan pribadi dan hubungan – hubungan pribadi Anda. Namun seseorang yang cerdas seperti Anda pun seharusnya tahu ketika cinta itu datang. Jadi jangan takut untuk menerima cinta masuk dalam kehidupan Anda. Sukses bisa didapat melalui cara apa saja..


bagaimana sebuah quiz mampu menggambarkan mu dengan tepat, bukankah ini hanya permainan kata. tapi mengapa sesuai?

hal yang paling sulit berkembang adalah perasaanku. mungkin karena terbiasa mengabaikannya. mengikuti perasaan berarti siap untuk tidak terkendali dan aku sangat tidak suka itu. bagimu pasti terasa aneh, bagaimana aku mampu mengambarkan segala sesuatunya dengan kata-kata yang bisa kamu bilang indah tapi disisi lain mengakui bahwa perasaanku sulit berkembang. jika kamu mau melihatnya lagi maka kamu akan melihat catatan perasaan yang telah dilogika-kan

mengapa?
aku takut dengan penyesalan, takut dengan rasa sakit, aku ingin menjaga hatiku agar tidak tersakiti caranya adalah dengan berlogika, mencari alasan kuat yang bisa dibenarkan dari setiap tindakan, mencari makna dari setiap kejadian. terus belajar memahami meski aku sadar jarang sekali dipahami. tapi tak mengapa selama ini semua dalam kendali...

dan tentang cinta bukan karena takut tapi sampai titik ini aku tak mengerti dan logika ku tak mampu memahami.

Jumat, 14 Mei 2010

segelas air

kukatakan padamu agar kau memahami
aku tak membutuhkan segelas air atas lelahku
karena aku telah memiliki air ku sendiri
walau hanya setengah

Hujan

sayang diluar hujan
tapi dinginnya nyaman
karena hatimu selalu menyelimutiku

Blok M

Blok M, Metromini 608, Sebrang jalan, arah kesana

jakarta ramai, yup, jakarta macet, yup. dan itu yang membuatku malas untuk jalan-jalan. gak ada alasan untuk keluar. shoping baju... gak deh gak nyaman dan bikin pusing kalo terlalu banyak orang dan hari ini hari libur kebayangan banget ramainya. dan harus naik kendaraan umum... uch... bisa naik taxi tapi temen - temen yang lain ingin berpetualang naik metromini selain murah kamu baru bisa ngerasaain suasana jakarta kalo naik metromini. warning : hati-hati bawa hp, dompet, duit, tas. banyak faktor yang bikin males.
tapi hari ini terlalu malas untuk tinggal di hotel kebayang sampai tanggal 22 mei nanti baru chekout sudah pasti bosen banget.
jadi ikut temen-temen ke blok m. keliling, belanja. sempat nyasar kepasarnya. dari pagi sampai sore. pulang nunggu metromini di taman melawai, lama dan jakarta hari ini hujan. sempet mengurungkan niat naik metro dan pengen panggil taxi tapi yang di tunggu setelah sekian lama di tengah hujan datang, akhirnya pulang.

Sinabung, Metromini 608

kalau ditanya bagaimana rasanya. seneng juga karena ini pertamakalinya belanja di blok m. berkali-kali ke jakarta baru kali ini belanja di blok m. :P keliatan wong deso ne...

Rabu, 12 Mei 2010

kata dan sentuhan

jangan pernah menyelesaikannya dengan sentuhan, aku tau kau ingin menyingkirkan perasaan tak mengenakan ini secepatnya karena aku juga seperti itu. jika kau lakukan itu dan jika ku lakukan itu, kita hanya akan membuat keadaan semakin tak terkendali dan jangan coba mengendapkannya dengan pelukan atau kata cinta karena satu waktu akan menjadi bom waktu yang akan mengacaukan kita.

jika aku marah tahan aku, karena aku juga akan menahanmu, tak akan membiarkanmu pergi. karena kita tau dalam kemarahan pun kita tak ingin sendiri.

bukan hanya kesedihan yang membuat kita duduk bersama dan saling menguatkan.
bukan hanya kebahagian yang membuat kita saling berpegangan tangan dan saling berbagi.
tapi juga kemarahan ini.

biarkan perasaan tak enak itu merebak.
biarkan marah itu menguap.
saat kita bersama.

karena itulah cinta kita, tak pernah mau sendiri dan tumbuh dengan segala rasa.

karena itu juga jalan kita untuk mengerti dan dimengerti.

jadi selesaikan kata-katamu sayang.


after read sad story. room 805, jakarta

10 Mei

merayakan hari ku
dengan ujian
berharap kadonya
sepucuk surat tertandatangani

semua yang teringinkan

aku menumpuk ingin itu diantara kekhawatiran
bisakah? mampukah? akankah?

lalu menyerahkannya pada waktu
untuk mengikis kekhawatiran itu atau menjadikan kekhawatiran itu nyata

Selasa, 11 Mei 2010

mimpi adalah jiwa bagi ragaku

Menepikan mimpi
Sejenak mengisi paru – paru dengan kalimat wasiat mu

“aku adalah manusia, pemilik dari mimpi, bukan Tuhan meski aku adalah milikNya, Dia tak akan mampu membuatku berhenti bermimpi kecuali Dia mengambil raga ini atau merusak otak ini. Mimpiku bukanlah boomerang setelah bergulir jauh lalu kembali ketitik awal, kemudian menggantinya dengan mimpi yang baru. Mimpiku akan ada dan terus tumbuh, kuat mengakar dengan ranting yang tak akan pernah patah oleh waktu meski hidup membakarnya dengan kenyataan, tak akan pernah hangus. Karena mimpiku adalah jiwa bagi ragaku”

Meresapi semangatmu, meniadakan ruang untuk putus asa. Orang mengangapmu tak realistis tapi alasanmu membuatku jadi pengikutmu.

“kau bisa mengambil tanganku dengan memotongnya, mengambil jantungku dengan membelah dadaku, mengambil uangku, rumah bahkan bajuku membuatku jadi telanjang dan gelandangan. Mengambil cinta dan orang yang kukasihi. Tapi kau tak akan bisa mengambil mimpiku kecuali aku yang menyerahkannya padamu”

Aku mengikutimu
Saat ini ku tepikan mimpi
Bukan untuk menyerah
Tapi untuk bersiap mempercepat lari

Minggu, 09 Mei 2010

Inilah Jakarta

inilah jakarta,
terlalu banyak orang, penuh sesak seperti tak ada tempat untuk bergerak. tapi ini kota impian banyak orang. termasuk impianku yang tergantung disini. ujian final, semoga bisa cepat selesai biar aku bisa melanjutkan perjalanan ini ke timur untuk menikmati matahari lebih pagi dan kopi asli yang masih harum terbakar tungku.

Rabu, 05 Mei 2010

Ruang Kisah

Dikamar coklat itu tak pernah ada kisah terpatri
Hanya ada jiwa yang menanti
Warna coklat itu berganti
Sebagai cawan baru untuk kopi

Kata Sahabat

penulisnya ada orang yang meletakan melankolis sebagai warna dasar sifatnya dan
melukis romantisme itu dalam bingkai puisi yang membekas di kalbu.

Celah

Mencari celah
Diantara ragu yang membatu
Yang menghimpit keinginan
Mencoba meninggalkan suar
Yang telah menjadi arah dari langkah tak terharap